Mobil hemat bahan bakar (BBM) kembali ditelorkan mahasiswa dan dosen Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FT UI). Mobil hemat energi yang berhasil diciptakan itu adalah Keris RV dan Kalabia evo-3. Kedua mobil ini akan diikutsertakan dalam ajang tahunan Shell Eco-Marathon Asia 2013 yang berlangsung Juli nanti di Sepang, Malaysia.
Wakil Rektor UI Muhammad Anis mengatakan, dua karya mobil tersebut merupakan hasil kecemerlangan kinerja mahasiswa dan dosen pendamping. “Lomba tahun ini adalah keempat kalinya UI ambil bagian,” tandasnya di kompleks UI, kemarin (21/3). Dia mengatakan, UI tetap mengusung dua kategori, yakni prototype dan urban concept.
Kategori prototype adalah kendaraan yang berbentuk futuristik dengan tujuan untuk memaksimalkan efisiensi penggunaan bahan bakar. Sedangkan kategori urban concept lebih memperhatikan desain kendaraan roda empat konvensional. Untuk kategori prototype diwakili oleh Keris RV dan mobil Kalabia evo-3 untuk kategori urban concept. “Penilaian keduanya sama, yakni menempuh jarak terjauh dengan satu liter bahan bakar,” tandasnya.
Hasil perhitungan sementara, dengan konsumsi bahan bakar satu liter mobil Keris RV ditargetkan bisa melaju sejauh 450 km. Mobil ini merupakan kendaraan hemat energi karya UI generasi kelima. Keris RV dipasang mesin berkapasitas 110 cc yang dilengkapi dengan teknologi injeksi dengan Programmable ECU (Engine Control Unit).
Dengan bimbingan Dr Ario Sunar Baskoro, tim Nakoela yang berjumlah 12 orang mahasiswa mendesain Keris RV dengan tingkat aerodinamis sangat tinggi. “Tampilannya jauh berbeda dengan generasi sebelumnya, karena di balik material chassis yang ringat tetapi kuat,” katanya.
Sementara untuk mobil Kalabia evo-3 yang disiapkan untuk kategori urban concept, diciptakan untuk kendaraan ultra-efisien dan ramah lingkungan. Sejumlah teknologi karya mahasiswa UI diaplikasikan dalam mobil bercat hitam dengan hiasan kuning itu.
Di bawah bimbingan Dekan FT UI Prof Bambang Sugiarto, tim Sadewa yang merancang Kalabia evo-3 melengkapi mobil roda empat itu dengan teknologi pengiritan bahan bakar namun mampu melaju dengan kecepatan tinggi. (wan/jpnn)