Himpunan Mahasiswa Teknik Sistem Perkapalan (Himasiskal) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memperkenalkan sepeda air lewat "Marine Icon 2013" di Sungai Kalimas Surabaya pada 9-11 Mei.
"Kita kenalkan transportasi air terbaru lewat `Water Bike Competition and Race Competition 2013` yang diikuti pelajar SMA/SMK, mahasiswa, dan umum," kata Ketua Panitia Water Bike Competition and Race Competition 2013, Fahmi Yunus di Surabaya, Sabtu (11/05).
Dalam kontes itu, para peserta yang berjumlah lima tim dituntut mampu mengembangkan prototipe transportasi air dalam bentuk "water bike".
"Water Bike Competition and Race Competition 2013 ada beberapa kriteria penilaian yang dilakukan oleh dewan juri, yakni sepeda dinilai dari sisi seni, ukuran, dan kerumitan. Sepeda-sepeda air ini akan diuji kemampuannya dalam drag race dan slalom race," katanya.
Pada "slalom race", peserta dituntut untuk melewati garis finis secepat-cepatnya. "Peserta mendapat alokasi waktu selama 20 menit untuk menyelesaikan satu race," tutur mahasiswa angkatan 2010 itu. Tak hanya itu, pada sesi drag race, peserta akan diadu kecepatannya dengan peserta lain dalam mengarungi Sungai Kalimas.
Ia berharap dunia kemaritiman dapat diperkenalkan lebih luas kepada masyarakat melalui kompetisi ini. "Kegiatan ini akan menggali potensi wisata air Kota Surabaya, sehingga kejayaan maritim Indonesia ke depan dapat diraih," katanya.
Selain "Water Bike" yang memukau penonton, kompetisi "Dragon Boat Race" yang diikuti 20 tim putra dan lima tim putri dari universitas, SMA/SMK, dan umum non-militer juga menyedot perhatian warga Kota Pahlawan.
Pada tahun ini, kompetisi itu diikuti oleh Universitas Hang Tuah, UPN, dan ITS. "Kami tidak mengategorikan sekolah atau kampus karena lomba ini bersifat umum," kata ketua panitia Dragon Boat Race, Muhammad Alfin Hidayat.
Dalam kompetisi itu, peserta harus mampu mendayung sejauh 800 meter sebelum memasuki garis finis. Pada setiap sesi, ada dua tim yang saling beradu kecepatan perahu naganya.
"Peserta harus mendayung dengan berirama dan bertenaga agar cepat masuk garis finis, karena itu diperlukan fisik yang kuat untuk mendayung perahu tersebut. Kekompakan juga harus diperhatikan," katanya.
Ia berharap kegiatan ini mejadi kompetisi tingkat nasional untuk tahun-tahun mendatang. "Pemenang lomba ini akan mendapat piala dari kementerian pemuda dan olahraga. Piala ini diberikan secara bergilir, sehingga tahun depan akan diperebutkan lagi," kata mahasiswa angkatan 2011 itu.
Selain itu, "Marine Icon 2013" juga dimeriahkan dengan pameran fotografi di Taman Prestasi Surabaya. Acara itu juga dimeriahkan dengan kompetisi fotografi dan esai kemaritiman. (K-4/EIO)
"Kita kenalkan transportasi air terbaru lewat `Water Bike Competition and Race Competition 2013` yang diikuti pelajar SMA/SMK, mahasiswa, dan umum," kata Ketua Panitia Water Bike Competition and Race Competition 2013, Fahmi Yunus di Surabaya, Sabtu (11/05).
Dalam kontes itu, para peserta yang berjumlah lima tim dituntut mampu mengembangkan prototipe transportasi air dalam bentuk "water bike".
"Water Bike Competition and Race Competition 2013 ada beberapa kriteria penilaian yang dilakukan oleh dewan juri, yakni sepeda dinilai dari sisi seni, ukuran, dan kerumitan. Sepeda-sepeda air ini akan diuji kemampuannya dalam drag race dan slalom race," katanya.
Pada "slalom race", peserta dituntut untuk melewati garis finis secepat-cepatnya. "Peserta mendapat alokasi waktu selama 20 menit untuk menyelesaikan satu race," tutur mahasiswa angkatan 2010 itu. Tak hanya itu, pada sesi drag race, peserta akan diadu kecepatannya dengan peserta lain dalam mengarungi Sungai Kalimas.
Ia berharap dunia kemaritiman dapat diperkenalkan lebih luas kepada masyarakat melalui kompetisi ini. "Kegiatan ini akan menggali potensi wisata air Kota Surabaya, sehingga kejayaan maritim Indonesia ke depan dapat diraih," katanya.
Selain "Water Bike" yang memukau penonton, kompetisi "Dragon Boat Race" yang diikuti 20 tim putra dan lima tim putri dari universitas, SMA/SMK, dan umum non-militer juga menyedot perhatian warga Kota Pahlawan.
Pada tahun ini, kompetisi itu diikuti oleh Universitas Hang Tuah, UPN, dan ITS. "Kami tidak mengategorikan sekolah atau kampus karena lomba ini bersifat umum," kata ketua panitia Dragon Boat Race, Muhammad Alfin Hidayat.
Dalam kompetisi itu, peserta harus mampu mendayung sejauh 800 meter sebelum memasuki garis finis. Pada setiap sesi, ada dua tim yang saling beradu kecepatan perahu naganya.
"Peserta harus mendayung dengan berirama dan bertenaga agar cepat masuk garis finis, karena itu diperlukan fisik yang kuat untuk mendayung perahu tersebut. Kekompakan juga harus diperhatikan," katanya.
Ia berharap kegiatan ini mejadi kompetisi tingkat nasional untuk tahun-tahun mendatang. "Pemenang lomba ini akan mendapat piala dari kementerian pemuda dan olahraga. Piala ini diberikan secara bergilir, sehingga tahun depan akan diperebutkan lagi," kata mahasiswa angkatan 2011 itu.
Selain itu, "Marine Icon 2013" juga dimeriahkan dengan pameran fotografi di Taman Prestasi Surabaya. Acara itu juga dimeriahkan dengan kompetisi fotografi dan esai kemaritiman. (K-4/EIO)