Konon, tempat bertembok tinggi ini dijaga sangat ketat. Hanya orang-orang tertentu saja yang diperbolehkan masuk. Tentunya harus dengan seizin sultan. Dulunya tempat ini dikhususkan untuk para wanita-wanita cantik kerajaan, yaitu para selir dan putri Keraton Yogyakarta.
Namun sekarang, tempat bernama Taman Sari ini telah berubah fungsi menjadi tempat wisata yang bisa dimasuki dengan tiket seharga Rp 3.000 saja. Meski begitu, tak berarti pesona tempat pemandian para selir raja ini telah luntur. Tembok tinggi Taman Sari, serta bangunan di dalamnya masih menyimpan keindahan dan sejarah masa lampau. Setidaknya itulah yang ditangkap oleh tim merdeka.com ketika menyambangi tempat ini, Minggu (31/03) lalu.
Taman Sari Yogyakarta adalah taman atau kebun istana Keraton Yogyakarta yang sudah lama tak digunakan. Kini, tempat ini menjadi lokasi wisata yang biasa dikunjungi oleh turis asing maupun lokal. Di dalamnya, terdapat dua kolam besar yang dipisahkan oleh satu jembatan yang dihiasi dengan beberapa pot tanaman. Di bagian kanan terdapat kanal air dan bangunan tingkat tiga yang biasa digunakan oleh sang sultan.
Sementara di sebelah kiri juga terdapat satu ruangan lagi dengan beberapa bilik yang saat ini telah dikosongkan. Kolam di tengah disebut juga sebagai Umbul Pasiraman atau Umbul Binangun. Kolam tersebut konon digunakan sebagai tempat mandi oleh para selir sultan.
Karena fungsinya yang digunakan sebagai tempat pemandian para selir kerajaan, maka bangunan ini dibuat dengan tembok tinggi dan sangat tertutup, hingga tak sembarang orang yang bisa masuk ke dalamnya tanpa seizin sultan. Taman Sari terletak tak jauh dari Keraton Yogyakarta, sekitar 0,5 kilometer di sebelah selatan Keraton.
Berdasarkan keterangan pemandu wisata di tempat tersebut, konon menara di bagian tengah digunakan oleh sultan untuk melihat para selir mandi. Dari jendela menara tersebut, sultan kemudian memilih salah satu selir dengan melemparkan bunga. Selir yang terpilih akan dipanggil ke menara. Sementara selir lainnya kembali ke keraton.
Sumber : http://www.wikiasia.net/2013/04/di-balik-tembok-pemandian-taman-sari.html