Pembahasan kali ini, mengenai perubahan TPI menjadi MNC TV. Kenapa berubah? Ada apa dengan TPI? Di sini akan dibahas mengenai alasan berubahnya TPI menjadi MNC TV.
Sejarah TPI
Sedikit akan saya bahas mengenai Sejarah TPI. Pasti ada beberapa yang sudah tahu mengenai sejarah TPI, tetapi akan tetap saya bahas di sini, sebelum saya bahas mengenai perubahannya. Pembahasan mengenai sejarah TPI ini hanya secara garis besar saja.
Awal Didirikan
TPI pertama kali mengudara pada 1 Januari 1991 selama 2 jam dari jam 19.00-21.00 WIB. TPI diresmikan Presiden Soeharto pada 23 Januari 1991 di Studio 12 TVRI Senayan, Jakarta Pusat.
Pada awal pendiriannya tahun 1991, TPI hanya ingin menyiarkan siaran edukatif saja. Saat itu TPI hanya mengudara 4 jam. Salah satunya dengan bekerjasama dengan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menyiarkan materi pelajaran pendidikan menengah. Sejak itu TPI mengudara 4 jam, lalu sejak 1 Juni 1991 menjadi 6,5 jam. Lalu menjelang akhir 1991 sudah 8 jam.
Pada tahap awal pendiriannya, TPI berbagi saluran dengan televisi milik pemerintah, TVRI. Perlahan-lahan mereka mengurangi misi edukatif, dengan juga menyiarkan acara-acara lain, termasuk kuis-kuis dan sinetron sebagai selingan.
TPI setelah pertengahan 1990-an
TPI berpisah saluran dengan TVRI di pertengahan 90-an. Kini, program edukasi tersebut sudah tergusur, dan TPI fokus di program acara musik dangdut, seolah acara lain yang disebut "makin Indonesia" dalam motto barunya seakan tenggelam oleh hingar bingar acara dangdut di TPI. Bahkan TPI sebagai kependekan dari Televisi Pendidikan Indonesia sudah tidak berlaku lagi.
Dalam website resmi TPI, disebutkan TPI adalah Televisi Paling Indonesia, sesuai dengan misi barunya, yakni menyiarkan acara-acara khas Indonesia seperti tayangan sinetron lokal dan musik dangdut. TPI pernah mendapat penghargaan karena telah bertahun-tahun menayangkan acara kuis dangdut pertama di Indonesia yaitu Kuis Dangdut yang dibawakan oleh H. Jaja Miharja dan Dorce Gamalama.
Pada Festival Sinetron Indonesia 1997, serial "Mat Angin" (Deddy Mizwar) yang ditayangkan TPI menyabet 11 penghargaan, ditambah dengan 5 penghargaan lagi tahun berikutnya dari serial yang sama. Tak lupa juga acara terfavorit di Indonesia yaitu Santapan Nusantara yang dibawakan oleh Enita Sriyana, sang pakar kuliner.
Program Kontes Dangdut Indonesia yang merupakan versi dangdut dari kontes "American Idol" dan "Indonesian Idol" adalah merupakan program unggulan TPI sampai saat ini.
Sejak Juli 2006, 75% saham TPI dimiliki oleh Media Nusantara Citra, kelompok perusahaan media yang juga memiliki RCTI dan Global TV. Direktur utama TPI saat ini adalah Mayjen. TNI. (purn.) Sang Nyoman Suwisma dan Komisaris Utama TPI saat ini adalah Dandy Nugroho Rukmana, yang merupakan putra sulung dari Mbak Tutut. [1]
Sejarah TPI
Sedikit akan saya bahas mengenai Sejarah TPI. Pasti ada beberapa yang sudah tahu mengenai sejarah TPI, tetapi akan tetap saya bahas di sini, sebelum saya bahas mengenai perubahannya. Pembahasan mengenai sejarah TPI ini hanya secara garis besar saja.
Awal Didirikan
TPI pertama kali mengudara pada 1 Januari 1991 selama 2 jam dari jam 19.00-21.00 WIB. TPI diresmikan Presiden Soeharto pada 23 Januari 1991 di Studio 12 TVRI Senayan, Jakarta Pusat.
Pada awal pendiriannya tahun 1991, TPI hanya ingin menyiarkan siaran edukatif saja. Saat itu TPI hanya mengudara 4 jam. Salah satunya dengan bekerjasama dengan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menyiarkan materi pelajaran pendidikan menengah. Sejak itu TPI mengudara 4 jam, lalu sejak 1 Juni 1991 menjadi 6,5 jam. Lalu menjelang akhir 1991 sudah 8 jam.
Pada tahap awal pendiriannya, TPI berbagi saluran dengan televisi milik pemerintah, TVRI. Perlahan-lahan mereka mengurangi misi edukatif, dengan juga menyiarkan acara-acara lain, termasuk kuis-kuis dan sinetron sebagai selingan.
TPI setelah pertengahan 1990-an
TPI berpisah saluran dengan TVRI di pertengahan 90-an. Kini, program edukasi tersebut sudah tergusur, dan TPI fokus di program acara musik dangdut, seolah acara lain yang disebut "makin Indonesia" dalam motto barunya seakan tenggelam oleh hingar bingar acara dangdut di TPI. Bahkan TPI sebagai kependekan dari Televisi Pendidikan Indonesia sudah tidak berlaku lagi.
Dalam website resmi TPI, disebutkan TPI adalah Televisi Paling Indonesia, sesuai dengan misi barunya, yakni menyiarkan acara-acara khas Indonesia seperti tayangan sinetron lokal dan musik dangdut. TPI pernah mendapat penghargaan karena telah bertahun-tahun menayangkan acara kuis dangdut pertama di Indonesia yaitu Kuis Dangdut yang dibawakan oleh H. Jaja Miharja dan Dorce Gamalama.
Pada Festival Sinetron Indonesia 1997, serial "Mat Angin" (Deddy Mizwar) yang ditayangkan TPI menyabet 11 penghargaan, ditambah dengan 5 penghargaan lagi tahun berikutnya dari serial yang sama. Tak lupa juga acara terfavorit di Indonesia yaitu Santapan Nusantara yang dibawakan oleh Enita Sriyana, sang pakar kuliner.
Program Kontes Dangdut Indonesia yang merupakan versi dangdut dari kontes "American Idol" dan "Indonesian Idol" adalah merupakan program unggulan TPI sampai saat ini.
Sejak Juli 2006, 75% saham TPI dimiliki oleh Media Nusantara Citra, kelompok perusahaan media yang juga memiliki RCTI dan Global TV. Direktur utama TPI saat ini adalah Mayjen. TNI. (purn.) Sang Nyoman Suwisma dan Komisaris Utama TPI saat ini adalah Dandy Nugroho Rukmana, yang merupakan putra sulung dari Mbak Tutut. [1]
Awal Perubahan TPI Menjadi MNC TV
Sejak 23 Januari 1991, TPI merupakan stasiun televisi swasta pertama yang mengudara secara nasional. Selain itu, TPI juga menjadi pelopor musik dangdut pertama kali. Akan tetapi, TPI pun akhirnya berganti nama dan logo, karena TPI masih sangat kuat sebagai Televisi Pendidikan Indonesia yang sebenarnya sudah tidak sesuai dengan konsep perusahaan, dan juga alasan penggantian ini untuk meningkatkan target market dan kualitas program yang lebih baik lagi.
Lihatlah logo-logo di samping ini. Pasti anda semua mengenalnya.
Saya akan membahas mengenai logo-logo ini.
Logo Pertama:
Tahun 1991, didesain oleh Ibu Tutut di dalam pesawat terbang dengan menggunakan tissue. TPI didirikan sebagai stasiun televisi pendidikan.
Logo Kedua:
Tahun 1997, Indosat bergabung dengan TPI, sehingga logo mengalami perubahan seperti tanda sinyal (komunikasi).
Logo Ketiga:
Tahun 2003, MNC bergabung. Sejak tahun 2003, TPI adalah sebuah brand bukan singkatan lagi.
Logo Keempat:
Tahun 2005, perubahan logo terjadi lagi dengan melakukan konsultasi pada Shin Shaigen (Singapura), bertujuan untuk mencari pengiklan karena saat itu hanya terdapat 800 brand yang mengiklan di TPI jika dibandingkan dengan Trans 7 berjumlah 1200 brand.
Akan tetapi, yang menjadi pertanyaan adalah TPI pada tahun 2009, menempati urutan keempat dalam rating share sementara pada sisi pengiklan, TPI menempati urutan ke-10. Kenapa bisa menempati urutan ke-10 dalam sisi pengiklan?? Inilah yang menjadi pertanyaan.
Oleh karena itu, sejak Januari 2010, TPI menunjuk Mark Plus Insight untuk melakukan Kajian Eksplorasi Perilaku Menonton TV dan Pengaruhnya terhadap Positioning TPI. Bagaimana hasil dari kajian tersebut? Hasilnya adalah:
- Penonton TPI dan Trans 7 memiliki karakteristik yang hampir sama, hanya saja TPI lebih didominasi segmen Ordinary Person, karena acara yang dipreferensi adalah komedi, reality show, dan musik.
- TPI diasosiasikan sebagai Stasiun TV untuk orang tua/senior dengan tayangan “biasa saja” dan kurang inovatif. Hal ini sedikit berbeda dengan Trans 7 dan Indosiar yang diasosiasikan dengan sesuatu yang progresif.
- Kompetisi yang semakin ketat mempengaruhi positioning TPI dengan closer competitors saat ini. Hal ini mempengaruhi image responden terhadap profil demografis penonton ketiga stasiun TV tersebut.
Kemudian, Apa yang harus dilakukan TPI untuk menghadapi semuanya itu? Apakah harus tetap mempertahankan yang sekarang, tetapi pemasang iklan tidak menambah? Atau harus melakukan perubahan?
TPI pun memutuskan untuk melakukan perubahan, tetapi bukan perubahan yang setengah-setengah, melainkan PERUBAHAN SECARA MENYELURUH. Maksudnya apa "perubahan secara menyeluruh" itu? Maksudnya adalah:
- Perubahan Logo dan Merek harus dilakukan menyeluruh dan fokus (Relaunch).
- Dampak perubahan harus menyentuh pada perubahan pada budaya perusahaan dimana fokus dalam setiap kegiatan operasionalnya setiap hari.
- Dan, dalam perencanaan strategisnya.
Proses Perubahan TPI Menjadi MNC TV
PROSES RELAUNCH 1
Proses perubahan (relaunch) dimaksud dengan tata cara sebagai berikut:
Direksi harus:
- Menyampaikan panduan dan arahan umum mengenai rencana perubahan relaunch.
- Membuat Surat Keputusan relaunch.
- Menghadiri dan mengambil keputusan setiap tahapan perubahan relaunch.
PROSES RELAUNCH 2
Kepala Divisi membuat panduan mengenai proses relaunch dengan mempertimbangkan:
- Aspek penjualan (sales) dan pemasaran (marketing) dengan mempertimbangkan masukan dari para pengiklan / advertiser.
- Aspek pemirsa dengan mempertimbangkan hasil riset baik yang dilakukan internal maupun riset yang dilakukan oleh pihak ketiga (i.e. A.C. Nielsen).
- Aspek produksi dan aspek promosi serta aspek peningkatan Citra Perusahaan dimata pemirsa.
- Aspek karyawan berkaitan dengan perubahan budaya dan etos kerja (changing on corporate culture).
PROSES RELAUNCH 3
Tahapan relaunch:
- Membuat jadwal atau tata waktu tahapan relaunch.
- Membuat rencana turunan atas perubahan logo dan merek dalam proses relaunch tersebut.
- Mengurus Hak Kekayaan Intelektual atas perubahan logo dan merek.
- Mengurus pemberitahuan perubahan logo dan merek tersebut kepada Pihak Yang Berwenang termasuk dan tidak terbatas pada Menkominfo dan Para Pemegang Saham.
- Tindakan-tindakan hukum yang bersifat khusus lainnya sebagaimana dipersyaratkan oleh Peraturan Perundang-undangan.
MNC TV tidak menunjuk konsultan untuk melakukan relaunch, melainkan:
- Proses dilakukan dengan mengadakan sayembara karyawan.
- Team Promo and Post Pro mempersiapkan rancangan perubahan dan blue printnya.
Setelah relaunch, apa yang diharapkan MNC TV? Dengan relaunch diharapkan:
- Meningkatkan audience trendsetter
- Menarik pengiklan
- Lebih inovative dan inspiring
- Kekinian (Update)
- Mengutamakan konten lokal (indonesiana)
- Tetap fokus pada program religi, komedi dan musik
- SES BCD
Pembuatan Logo Baru
Ada tiga hal penting yang ingin disampaikan melalui logo baru, yaitu simple, modern, solid (kokoh).
Beberapa alternative logo baru, dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Akan tetapi, pada akhirnya, logo yang terpilih berbeda dengan semua logo alternative di atas. Logo yang terpilih dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Dimana dengan perubahan nama dan logo ini, maka visi, misi, serta slogan pun berubah menjadi:
Visi: Pilihan Utama Pemirsa Indonesia.
Misi: Menyajikan Tayangan Bercita Rasa Indonesia yang Menghibur & Inspiratif.
Slogan: Selalu di hati.
Beberapa Contoh Design MNC TV Yang Baru
Design corporate identity name card
Design corporate stationary & envelope
Design ID staff
Design ID tamu
Design parking card
Design seragam
Design pintu gerbang
Design kantor samping
Design hall depan
Design kantor depan
Design mobil
Design template promo
Design microphone
Design website MNC TV (http://www.mnctv.com/)