Ganda campuran Indonesia Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir menjadi juara untuk ketiga kalinya secara beruntun pada kejuaraan bulu tangkis All England Super Series Premier 2014 di National Indoor Arena, Birmingham, Inggris, Minggu malam.
Unggulan kedua kejuaraan yang berhadiah total 400 ribu dolar AS itu pada pertandingan final menang dua game langsung 21-13 dan 21-17 atas unggulan pertama Zhang Nan/Zhao Yunlei dari China.
Kemenangan pasangan Indonesia itu menambah panjang kesuksesan mereka di All England menjadi tiga gelar beruntun setelah juga menjadi yang terbaik pada kejuaraan yang sama pada 2012 dan 2013.
Dengan kemenangan itu, Tontowi/Liliyana juga menyamakan kedudukan pertemuan dengan pasangan peringkat satu dunia asal China itu menjadi 5-5. Selain itu kemenangan itu juga mengulangi final tahun lalu dengan skor yang sama.
Berbekal tekad mencetak gelar ketiganya di All England, pasangan Indonesia yang akrab dipanggil Owi/Butet ini langsung bermain taktis. Hasilnya poin demi poin berhasil diraih meski unggulan pertama juga melakukan tekanan. Game pertama mampu dimenangi pasangan Indonesia 21-13.
Memasuki game kedua, unggulan kedua kejuaraan bulu tangkis tertua di dunia lebih meningkatkan tempo permainan bahkan meninggalkan jauh lawan dengan 9-3. Namun, pasangan ini sempat mengendur meski tetap memimpin dengan 11-7.
Dukungan dari penuh dari penonton membuat juara bertahan ini kembali meningkatkan tekanan. Smes-smes keras diperagakan dan berdampak pada perolehan poin dan hasilnya ganda campuran terbaik Indonesia itu menang 21-17.
Perjalanan Tontowi/Liliyana ke final terbilang cukup mudah. Pada babak pertama unggulan kedua ini mampu mengatasi pasangan asal Malaysia, Soon Chan Peng/Jing Lai Pei dengan dua game langsung 21-12 dan 21-5.
Pada babak kedua, juara bertahan ini mampu mengatasi perjuangan pasangan asal China Chai Biao/Tang Jinhua dengan 21-19 dan 21-9 dalam waktu 35 menit.
Perjuangan sedikit keras terjadi di babak perempat final. Pasangan Owi/Butet harus bermain "rubber game" dengan pasangan asal Singapura Danny Bawa Chrisnanta/Yu Yan Vanessa Neo dengan skor 21-12, 17-21 dan 21-21.
Pada semifinal, pertandingan mudah kembali dijalani pasangan ganda campuran terbaik Indonesia ini. Pasangan Owi/Butet mampu mengatasi pasangan asal Korea Ko Sung Hyun/Kim Ha Na dengan dua game langsung 21-13 dan 21-11.
Pada akhirnya unggulan kedua kejuaraan bulu tangkis paling tua di dunia itu menuntaskan perjuangannya dengan merebut gelar untuk ketiga kalinya secara beruntun.(antara)
Unggulan kedua kejuaraan yang berhadiah total 400 ribu dolar AS itu pada pertandingan final menang dua game langsung 21-13 dan 21-17 atas unggulan pertama Zhang Nan/Zhao Yunlei dari China.
Kemenangan pasangan Indonesia itu menambah panjang kesuksesan mereka di All England menjadi tiga gelar beruntun setelah juga menjadi yang terbaik pada kejuaraan yang sama pada 2012 dan 2013.
Dengan kemenangan itu, Tontowi/Liliyana juga menyamakan kedudukan pertemuan dengan pasangan peringkat satu dunia asal China itu menjadi 5-5. Selain itu kemenangan itu juga mengulangi final tahun lalu dengan skor yang sama.
Berbekal tekad mencetak gelar ketiganya di All England, pasangan Indonesia yang akrab dipanggil Owi/Butet ini langsung bermain taktis. Hasilnya poin demi poin berhasil diraih meski unggulan pertama juga melakukan tekanan. Game pertama mampu dimenangi pasangan Indonesia 21-13.
Memasuki game kedua, unggulan kedua kejuaraan bulu tangkis tertua di dunia lebih meningkatkan tempo permainan bahkan meninggalkan jauh lawan dengan 9-3. Namun, pasangan ini sempat mengendur meski tetap memimpin dengan 11-7.
Dukungan dari penuh dari penonton membuat juara bertahan ini kembali meningkatkan tekanan. Smes-smes keras diperagakan dan berdampak pada perolehan poin dan hasilnya ganda campuran terbaik Indonesia itu menang 21-17.
Perjalanan Tontowi/Liliyana ke final terbilang cukup mudah. Pada babak pertama unggulan kedua ini mampu mengatasi pasangan asal Malaysia, Soon Chan Peng/Jing Lai Pei dengan dua game langsung 21-12 dan 21-5.
Pada babak kedua, juara bertahan ini mampu mengatasi perjuangan pasangan asal China Chai Biao/Tang Jinhua dengan 21-19 dan 21-9 dalam waktu 35 menit.
Perjuangan sedikit keras terjadi di babak perempat final. Pasangan Owi/Butet harus bermain "rubber game" dengan pasangan asal Singapura Danny Bawa Chrisnanta/Yu Yan Vanessa Neo dengan skor 21-12, 17-21 dan 21-21.
Pada semifinal, pertandingan mudah kembali dijalani pasangan ganda campuran terbaik Indonesia ini. Pasangan Owi/Butet mampu mengatasi pasangan asal Korea Ko Sung Hyun/Kim Ha Na dengan dua game langsung 21-13 dan 21-11.
Pada akhirnya unggulan kedua kejuaraan bulu tangkis paling tua di dunia itu menuntaskan perjuangannya dengan merebut gelar untuk ketiga kalinya secara beruntun.(antara)