Sebenarnya suntikan insulin bisa dikatakan tepat secara teknis, namun belum tentu tepat secara fungsi. Ini mengingat penggunaan insulin harus disesuaikan dengan pengaturan diet yang tepat. Tidak jarang cara menyuntikan insulin sudah benar, namun kadar gula darah sulit dikendalikan.
Ini bisa jadi masih dalam tahap adaptasi, bisa juga karena kurang bisa mengatur dietnya. Memang perubahan dosis insulin harus dilakukan oleh dokter, biasanya tidak boleh zigzag atau naik turun perharinya, melainkan konstan perminggunya. Kecuali bila kadar gula darah sulit dikendalikan, biasanya dikombinasikan dengan tipe insulinnya, paling sering insulin jangka pendek dikombinasikan dengan insulin jangka panjang.
Secara teknis pemberian insulin bisa dilakukan subkutan, intravena dan intramuscular, ini tergantung dari indikasi yang sedang dialami. Biasanya injeksi secara subkutan yang diberikan secara regular, sedang untuk intravena maupun intramuskuler atas saran dari dokter. Memang insulin yang diberikan secara intravena akan mengalami onset kerja yang lebih cepat, ini hanya terjadi pada penderita dengan pengawasan ketat seperti di bagian intensif atau ICU, dengan indikasi meregulasi kadar gula darah dengan cepat, namun memiliki resiko terjadinya hipoglikemi dengan cepat.
Namun secara umum pemberian insulin secara subkutan yang sering dilakukan. Lokasinya bisa di bagian lengan atas, paha bagian luar, perut maupun daerah bokong bagian atas. Disini pengertian subkutan adalah di bawah kulit, dan harus dibedakan dengan intramuscular, yaitu di bagian otot.
Bila dilihat di kedalamannya intramuscular lebih dalam dari subkutan, sehingga jarum insulin lebih pendek dari jarum biasanya. Ini untuk menjaga agar pemberian insulin harus tepat pada tempatnya, sehingga absorsi insulin sesuai dengan kebutuhan tubuh. Memang pada pemberian subkutan lebih lambat dari pemberian secara intravena, sekitar 15 menit sampai 30 menit, sehingga harus diberikan sebelum makan, ini untuk insulin jangka pendek.
Daerah untuk suntikan insulin ini harus diusahakan berpindah-pindah, misal suntikan awal di lengan kanan, maka suntikan selanjutnya di lengan kiri. Ini untuk menghindari efek atropi pada daerah suntikan insulin, yang bisa mengganggu proses absorpsi suntikan insulin. Biasanya tempat yang ideal adalah lengan atas, namun bagi yang menyuntikan insulin sendiri, bagian perut dan paha luar adalah tempat yang dibutuhkan.
Sebelum menyuntikan insulin, daerah yang akan disuntik harus dibersihkan dulu dengan kapas disinfektan atau biasanya kapas alkohol. Kemudian angkat bagian kulit, seperti posisi mencubit dan suntikan di tempat tersebut dengan posisi jarum 45 derajat. Posisi ini cukup aman untuk masuk ke subkutan dan tidak masuk ke bagian otot atau intramaskular.
Memang cara menyuntikan insulin ini harus dilakukan secara steril agar tidak terjadi infeksi di daerah suntikan. Perhatikan pula dengan dosis yang diberikan, biasanya dokter memberikan dalam bentuk unit, baik itu 10 U atau 20 U, yang biasanya akan mudah dilihat bila menggunakan insulin jenis flexpen. Tinggal putar ujungnya, maka akan tertera pilihan jumlah unit yang akan diberikan, dan ini harus disuntikan sampai penuh dari dosis yang diberikan.
Hal yang harus diwaspadai saat memberikan suntikan insulin jangka pendek adalah terjadinya hipoglikemi, maka disini harus segera diikuti dengan makan sesuai dietnya dan harus dihabiskan porsi yang diberikan. Bila kondisi penderita sedang tidak enak badan atau mual dan muntah, maka bisa diganti dengan minum air gula. Ini untuk menghindari terjadinya hipoglikemia, karena akibatnya bisa sulit dikembalikan bila sudah jatuh ke koma diabeticum.
Memang bagi yang mendapatkan pengobatan insulin harusnya memiliki alat glukotest, yang bisa mengukur kadar gula darah secara rutin. Ini untuk menghindari terjadinya hipoglikemia, memang lebih baik sedikit hiperglikemia daripada hipoglikemia. Biasanya hipoglikemia ini ditandai dengan keringat dingin, badan lemas, kepala pusing atau pening, kesadaran menurun. Maka pada saat itu harus segera dicek gula darahnya, bila kondisinya hipoglikemia, segera beri air gula bila kondisinya masih sadar atau pilihan lain injeksi glukosa bila kesadarannya sudah menurun.
Ini bisa jadi masih dalam tahap adaptasi, bisa juga karena kurang bisa mengatur dietnya. Memang perubahan dosis insulin harus dilakukan oleh dokter, biasanya tidak boleh zigzag atau naik turun perharinya, melainkan konstan perminggunya. Kecuali bila kadar gula darah sulit dikendalikan, biasanya dikombinasikan dengan tipe insulinnya, paling sering insulin jangka pendek dikombinasikan dengan insulin jangka panjang.
Secara teknis pemberian insulin bisa dilakukan subkutan, intravena dan intramuscular, ini tergantung dari indikasi yang sedang dialami. Biasanya injeksi secara subkutan yang diberikan secara regular, sedang untuk intravena maupun intramuskuler atas saran dari dokter. Memang insulin yang diberikan secara intravena akan mengalami onset kerja yang lebih cepat, ini hanya terjadi pada penderita dengan pengawasan ketat seperti di bagian intensif atau ICU, dengan indikasi meregulasi kadar gula darah dengan cepat, namun memiliki resiko terjadinya hipoglikemi dengan cepat.
Namun secara umum pemberian insulin secara subkutan yang sering dilakukan. Lokasinya bisa di bagian lengan atas, paha bagian luar, perut maupun daerah bokong bagian atas. Disini pengertian subkutan adalah di bawah kulit, dan harus dibedakan dengan intramuscular, yaitu di bagian otot.
Bila dilihat di kedalamannya intramuscular lebih dalam dari subkutan, sehingga jarum insulin lebih pendek dari jarum biasanya. Ini untuk menjaga agar pemberian insulin harus tepat pada tempatnya, sehingga absorsi insulin sesuai dengan kebutuhan tubuh. Memang pada pemberian subkutan lebih lambat dari pemberian secara intravena, sekitar 15 menit sampai 30 menit, sehingga harus diberikan sebelum makan, ini untuk insulin jangka pendek.
Daerah untuk suntikan insulin ini harus diusahakan berpindah-pindah, misal suntikan awal di lengan kanan, maka suntikan selanjutnya di lengan kiri. Ini untuk menghindari efek atropi pada daerah suntikan insulin, yang bisa mengganggu proses absorpsi suntikan insulin. Biasanya tempat yang ideal adalah lengan atas, namun bagi yang menyuntikan insulin sendiri, bagian perut dan paha luar adalah tempat yang dibutuhkan.
Sebelum menyuntikan insulin, daerah yang akan disuntik harus dibersihkan dulu dengan kapas disinfektan atau biasanya kapas alkohol. Kemudian angkat bagian kulit, seperti posisi mencubit dan suntikan di tempat tersebut dengan posisi jarum 45 derajat. Posisi ini cukup aman untuk masuk ke subkutan dan tidak masuk ke bagian otot atau intramaskular.
Memang cara menyuntikan insulin ini harus dilakukan secara steril agar tidak terjadi infeksi di daerah suntikan. Perhatikan pula dengan dosis yang diberikan, biasanya dokter memberikan dalam bentuk unit, baik itu 10 U atau 20 U, yang biasanya akan mudah dilihat bila menggunakan insulin jenis flexpen. Tinggal putar ujungnya, maka akan tertera pilihan jumlah unit yang akan diberikan, dan ini harus disuntikan sampai penuh dari dosis yang diberikan.
Hal yang harus diwaspadai saat memberikan suntikan insulin jangka pendek adalah terjadinya hipoglikemi, maka disini harus segera diikuti dengan makan sesuai dietnya dan harus dihabiskan porsi yang diberikan. Bila kondisi penderita sedang tidak enak badan atau mual dan muntah, maka bisa diganti dengan minum air gula. Ini untuk menghindari terjadinya hipoglikemia, karena akibatnya bisa sulit dikembalikan bila sudah jatuh ke koma diabeticum.
Memang bagi yang mendapatkan pengobatan insulin harusnya memiliki alat glukotest, yang bisa mengukur kadar gula darah secara rutin. Ini untuk menghindari terjadinya hipoglikemia, memang lebih baik sedikit hiperglikemia daripada hipoglikemia. Biasanya hipoglikemia ini ditandai dengan keringat dingin, badan lemas, kepala pusing atau pening, kesadaran menurun. Maka pada saat itu harus segera dicek gula darahnya, bila kondisinya hipoglikemia, segera beri air gula bila kondisinya masih sadar atau pilihan lain injeksi glukosa bila kesadarannya sudah menurun.
- sumber:
- http://diabetipso.blogspot.com/2014/03/cara-memberikan-suntikan-insulin-yang-tepat.html?m=1