Terinspirasi dari cerita ibu saya mengenai pelangi atau ibu sering bilang katumbiri itu versi sundanya, versi kamu apa ya? kalau ada pelangi itu identik dengan adanya putri khayangan mandi katanya, dan itu biasanya terjadi setelah ada huajan kecil. Sebenarnya ini benar apa tidaknya tergantung kepercayaan kita mengenai hal tersebut. Kalau versi Jaka Tarub cerita rakyat jaman dulu itu memang benar adanya, saya biar jelek begini dulu itu dapat peran sebagai Jaka Tarub lho tapi drama kelas, jehehe.
Ibu saya bilang, Suatu hari atau beberapa tahun sebelum menikah dengan Bapak Ramlie' jhe, atau sekitar 30 tahun yang lalu lah, sebelum saya diproduksi bahkan belum nikah da Ibu saya na juga, jhehe. Di tempat yang namanya Ciroyom (ini daerah saya yah, kamu tidak akan tahu kq, gkgkgkgk) yang masih hutan dan di Ciroyom ini ada sungai yang memang bersih, airnya jernih banget dan jauh dari pemukiman, lebih spesifiknya cih anak sungai namun seperti danau, sekarang sudah keruh dan hutannya pun mulai ditebang.
Suatu hari tepatnya sore setelah hujan kecil, seperti biasa ada pelangi yang selalu mengarah ke anak sungai yang seperti danau tersebut, ibu saya sedang mencari kayu bakar (Suluh ver sunda) dan tentunya dengan banyak orang khususnya kaum pria (pria mana ch yg tidak mau melihat bidadari mandi??). Saat pelangi mengarah ke Sungai Ciroyom para kaum pria langsung lari menuju sungai tersebut (Ngaberebet Lumpat) dan saat hampir sampai sudah dekat dengan sungai, pelangi yang tadinya menukik naik kembali ke atas dan menjauh dari sungai tersebut.
Persis dengan apa yang diceritakan dalam cerita Jaka Tarub, yang berhasil mengambil slendang putri khayangan. Kalau Jaka Tarub memang sakti jadi kedatangannya (mau ngintip) tidak ketahuan sama bidadari, kalau orang yang diceritakan ibu saya kan tidak sakti jadi tercium dech sama bidadari. Dengan mendengar cerita dari ibu saya ini, saya berfikir ternyata benar juga yah mengenai putri khayangan yang suka mandi di kali atau danau ataupun sungai tapi itu jaman dulu, kalau sekarang sudah jarang pelangi soalnnya bidadarinya juga mungkin sudah membuat tempat pemandian sendiri di khayangan sana dengan perlengkapan yang canggih (Shower Coyy), jehhehe..
Menurut Paman saya (Amang) tidak ada yang bisa meliahat putri khayangan mandi kecuali orang sakti, soalnya suka ada gangguan untuk mencapai tempat pemandian yg disinggahi bidadari trsb, dari muali ular besar, akar pohon yang melilit kaki, bahkan tiba2 pohon tumbang. Itu cerita Ibu saya, meskipun tidak melihat bidadarinya mandi (mungkin buat ibu saya ngapain jeruk kq liat jeruk, jheheh), tapi ini sudah membuat saya sedikit tambahan pengetahuan mengenai pelangi dan cerita Jaka Tarub.
Percaya atau tidak itu tergantung diri kita masing-masing, yang sampai saat ini saya percaya bahwa cerita orang tua jaman dulu itu selalau terbukti dan benar adanya meskipun kita sendiri sebagai orang mendapatkan atau mendengarkan ceritanya belum mengalami hal tersebut.
Sumber : http://go.girilaya.com/kuopvj
Ibu saya bilang, Suatu hari atau beberapa tahun sebelum menikah dengan Bapak Ramlie' jhe, atau sekitar 30 tahun yang lalu lah, sebelum saya diproduksi bahkan belum nikah da Ibu saya na juga, jhehe. Di tempat yang namanya Ciroyom (ini daerah saya yah, kamu tidak akan tahu kq, gkgkgkgk) yang masih hutan dan di Ciroyom ini ada sungai yang memang bersih, airnya jernih banget dan jauh dari pemukiman, lebih spesifiknya cih anak sungai namun seperti danau, sekarang sudah keruh dan hutannya pun mulai ditebang.
Suatu hari tepatnya sore setelah hujan kecil, seperti biasa ada pelangi yang selalu mengarah ke anak sungai yang seperti danau tersebut, ibu saya sedang mencari kayu bakar (Suluh ver sunda) dan tentunya dengan banyak orang khususnya kaum pria (pria mana ch yg tidak mau melihat bidadari mandi??). Saat pelangi mengarah ke Sungai Ciroyom para kaum pria langsung lari menuju sungai tersebut (Ngaberebet Lumpat) dan saat hampir sampai sudah dekat dengan sungai, pelangi yang tadinya menukik naik kembali ke atas dan menjauh dari sungai tersebut.
Persis dengan apa yang diceritakan dalam cerita Jaka Tarub, yang berhasil mengambil slendang putri khayangan. Kalau Jaka Tarub memang sakti jadi kedatangannya (mau ngintip) tidak ketahuan sama bidadari, kalau orang yang diceritakan ibu saya kan tidak sakti jadi tercium dech sama bidadari. Dengan mendengar cerita dari ibu saya ini, saya berfikir ternyata benar juga yah mengenai putri khayangan yang suka mandi di kali atau danau ataupun sungai tapi itu jaman dulu, kalau sekarang sudah jarang pelangi soalnnya bidadarinya juga mungkin sudah membuat tempat pemandian sendiri di khayangan sana dengan perlengkapan yang canggih (Shower Coyy), jehhehe..
Menurut Paman saya (Amang) tidak ada yang bisa meliahat putri khayangan mandi kecuali orang sakti, soalnya suka ada gangguan untuk mencapai tempat pemandian yg disinggahi bidadari trsb, dari muali ular besar, akar pohon yang melilit kaki, bahkan tiba2 pohon tumbang. Itu cerita Ibu saya, meskipun tidak melihat bidadarinya mandi (mungkin buat ibu saya ngapain jeruk kq liat jeruk, jheheh), tapi ini sudah membuat saya sedikit tambahan pengetahuan mengenai pelangi dan cerita Jaka Tarub.
Percaya atau tidak itu tergantung diri kita masing-masing, yang sampai saat ini saya percaya bahwa cerita orang tua jaman dulu itu selalau terbukti dan benar adanya meskipun kita sendiri sebagai orang mendapatkan atau mendengarkan ceritanya belum mengalami hal tersebut.
Sumber : http://go.girilaya.com/kuopvj