Menyambut datangnya Tahun Baru 2013 yang tinggal menunggu beberapa jam lagi, banyak para pedagang musiman mulai marak. Seperti halnya pedagang terompet yang mengais rezeki setiap akhir tahun.
Menurut Nasikin, 50, pedagang asli Semarang Jawa Tengah, mengaku sudah sejak 10 tahun terakhir berdagang terompet saat momen tahun baru. Dia mengatakan, karena bisnis musiman akhir tahun menggiurkan, tahun ini dia mengaku mendapatkan banyak saingan. Bayangkan saja, keuntungan bisa dua kali lipat dibanding hari biasa.
"Saya mengambil 100 terompet dengan modal Rp 2 juta dengan sistem sendiri dan saya jual dengan dari harga Rp 5.000 hingga Rp 25.000 dengan untung Rp 5.000. Keuntungan seperti ini kan hanya setahun sekali," ujar Nasikin pada merdeka.com di Pasar Mayestik, Jakarta Selatan, Senin (31/12).
Hal senada dengan Wawan, 30, yang menjual terompet di Pasar Mampang, Jakarta Selatan. Dia mengaku baru tahun ini berjualan terompet. Dia biasanya berjualan buah-buahan. Omzet yang diperolehnya jelang tahun baru meningkat dua kali lipat dibandingkan tahun lalu.
Tahun lalu, dia hanya mendapat keuntungan Rp 200.000 per hari namun beberapa hari menjelang tahun baru, memperoleh keuntungan hingga Rp 500.000 per hari.
"Saya bersyukur keuntungan dari penjualan terompet meningkat dua kali lipat dibandingkan saat pertama kali jualan," ujar Wawan yang asli Cirebon.
Menurutnya, harga terompet sangat bervariasi tergantung model atau bentuk. Untuk terompet yang standar saja harga berkisar Rp 5.000 dan terompet yang unik dijual agak mahal dengan harga Rp 25.000 per buahnya.
"Mudah-mudahan tahun ini tidak turun hujan, dagangan saya akan cepat habis dan kalau turun hujan pastinya akan turun drastis," ujarnya.