SMP+SMA hanya dikenalkan dengan software proprietary, 6 tahun terbiasa pake dan wajib pake untuk mengerjakan soal ujian. Jika di SD juga dikenalkan komputer biasanya mulai kelas V. 8 tahun berkutat dengan software proprietary kemudian diminta migrasi ke opensource? Kemungkinan besar pasti menolak.
Jika ingin sosialisasi menyeluruh, opensource HARUS juga masuk dalam materi pelajaran sekolah formal, bisa berdampingan dengan software proprietary. Tanpa ada balance,gerakan IGOS cuma akan jadi catatan sejarah belaka.
Sebenarnya intinya bukan gratis atau berbayar, tapi penguasaan teknologi. Semakin dini dikenalkan opensource maka tingkat penerimaannya semakin besar. Persoalan implementasi ini pada soal kebiasaan, kalo biasa pake dan banyak teman-temannya yang pake, jelas bukan hal yang sulit mensosialisasikan Linux/opensource.
Thx to Mr. Andi Micro
Jika ingin sosialisasi menyeluruh, opensource HARUS juga masuk dalam materi pelajaran sekolah formal, bisa berdampingan dengan software proprietary. Tanpa ada balance,gerakan IGOS cuma akan jadi catatan sejarah belaka.
Sebenarnya intinya bukan gratis atau berbayar, tapi penguasaan teknologi. Semakin dini dikenalkan opensource maka tingkat penerimaannya semakin besar. Persoalan implementasi ini pada soal kebiasaan, kalo biasa pake dan banyak teman-temannya yang pake, jelas bukan hal yang sulit mensosialisasikan Linux/opensource.
Thx to Mr. Andi Micro