Indeks
Atasi Gratifikasi, Kemenag Rancang Anggaran KUA dan Penghulu
Kementerian Agama (Kemenag) lakukan revitalisasi Kantor Urusan Agama (KUA) di seluruh Indonesia. Program revitalisasi yang dilakukan yakni perbaikan sarana, alokasi operasional KUA dan tunjangan untuk penghulu.
Inspektur Jenderal Kemenag, M. Jasin saat dikonfirmasi LICOM, Selasa (19/3/2013) mengatakan, KUA akan diberikan alokasi anggaran yang ideal, termasuk anggaran untuk para penghulu yang bertugas melakukan pencatatan pernikahan di hari kerja dan di luar kantor. ”Kita sudah desain untuk penghulu yang bertugas di hari libur dan luar kantor, kita sediakan transport dan jasa profesi. Dan untuk setiap KUA kita standarisasi berdasarkan tiga tipologi, yaitu KUA tipe A, B dan C,” jelasnya pada LICOM.
Untuk mewujudkan tertib administrasi dan menutup pintu munculnya gratifikasi, Kemenag bersama Sekretariat Jenderal Kemenag, Ditjen Bimas Islam dan Kementerian Keuangan telah membuat rancangan anggaran KUA dan penghulu.
Jasa profesi diberikan karena selain lakukan pencatatan pernikahan, penghulu terkadang harus juga memberikan khotbah nikah atau menjadi wali. “Dengan adanya anggaran ideal ini pihaknya berharap meningkatnya kinerja dan kualitas pelayanan KUA kepada masyarakat. Sehingga masyarakat tidak perlu lagi mengeluarkan anggaran tambahan untuk biaya penghulu,” ungkap dia.
Kemenag menarget revitalisasi KUA selesai pada 2014 nanti. Tapi dari tiga program revitalisasi tidak bisa semuanya dilakukan secara serentak. Mereka akan jalankan program revitalisasi secara bertahap.
Penghulu se Indonesia Ikut Lomba MBK
Sebanyak 33 Kabupaten/kota se Indonesia mengikuti lomba Musabaqah Baca Kitab (MBK) Tingkat Nasional bagi para penghulu pada 25-28 Juni 2012 yang akan diselenggarakan di Masjid Agung Sunan Ampel dan di Hotel Ibis Surabaya.
"MBK kali di Surabaya, Jawa Timur dengn diikuti 33 Kabupaten/Kota se Indonesia ini mengirimkan perwakilannya yaitu satu provinsi mengirimkan satu orang penghulu, dan persayaratan peserta penghulu ini yaitu pesertanya berasal dari PNS atau pejabat fungsional di Kakanwil kabupaten/kota setempat," ujar Kepala Subdit Kepenghuluan pada Direktorat Urusan Agama Islam Ditjen Bimas Islam Drs H Anwar, MA saat ditemui usai pembukaan acara MBK di Masjid Agung Ampel Surabaya, Selasa (26/6/2012).
Dikatakan, penyelenggaraan MBK tingkat nasional ini merupakan yang kedua dilaksanakan, dan akan acara ini akan dilestarikan seperti Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) dan Seleksi Tilawatil Quran (STQ). "Penyelenggaraan Musabaqah Baca Kitab kuning ini untuk menumbuhkan gairah terhadap kajian kitab klasik sebagai referensi dalam pelaksanaan tugas-tugas kepenghuluan, sekaligus untuk menguji para penghulu dalam membaca dan memahami kitab kuning," lanjutnya.
Punghulu merupakan salah satu ujung tombak dari kemenag karena penghulu memiliki hubungan langsung dengan masyarakat. "Kegiatan ini memberikan tambahan atau motivasi kepada penghulu di Indonesia, sehingga diharapkan penghulu dapat lebih mantab dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat," ujarnya.
Kegiatan MBK dilaksanakan untuk mendorong dan meningkatkan kecintaan para penghulu pada kitab rujukan berbahasa Arab, meningkatkan kemampuan penghulu dalam melakukan kajian dan pendalaman ilmu-ilmu agama Islam dari sumber kitab-kitab berbahasa Arab, dan meningkatkan wawasan keilmuan Islam bagi penghulu.
Sementara itu Wakil Gubernur Jatim, H, Syaifullah Yusuf mengatakan terima kasih telah memberikan kesempatan kepada Jatim sebagai tuan rumah musabaqoh baca kitab buat penghulu. "Provinsi Jatim memiliki banyak tempat wisata religi yang setiap harinya di datangi oleh para peziarah dari luar Jatim," ujarnya
Maka itu ia berharap kegiatan MBK ini dapat dilaksankan secara rutin oleh pihak kemenag pusat karena dapat menambah ilmu pengetahuan bagi penghulu di seluruh Indonesia. "Jadi saya ucapkan selamat berlomba, sehingga diharapkan dapat mewujudkan penghulu yang profesional dan kharismatik di depan masyarakat," ujarnya. (eru)
Sumber : http://go.girilaya.com/6i8wt5
Kementerian Agama (Kemenag) lakukan revitalisasi Kantor Urusan Agama (KUA) di seluruh Indonesia. Program revitalisasi yang dilakukan yakni perbaikan sarana, alokasi operasional KUA dan tunjangan untuk penghulu.
Inspektur Jenderal Kemenag, M. Jasin saat dikonfirmasi LICOM, Selasa (19/3/2013) mengatakan, KUA akan diberikan alokasi anggaran yang ideal, termasuk anggaran untuk para penghulu yang bertugas melakukan pencatatan pernikahan di hari kerja dan di luar kantor. ”Kita sudah desain untuk penghulu yang bertugas di hari libur dan luar kantor, kita sediakan transport dan jasa profesi. Dan untuk setiap KUA kita standarisasi berdasarkan tiga tipologi, yaitu KUA tipe A, B dan C,” jelasnya pada LICOM.
Untuk mewujudkan tertib administrasi dan menutup pintu munculnya gratifikasi, Kemenag bersama Sekretariat Jenderal Kemenag, Ditjen Bimas Islam dan Kementerian Keuangan telah membuat rancangan anggaran KUA dan penghulu.
Jasa profesi diberikan karena selain lakukan pencatatan pernikahan, penghulu terkadang harus juga memberikan khotbah nikah atau menjadi wali. “Dengan adanya anggaran ideal ini pihaknya berharap meningkatnya kinerja dan kualitas pelayanan KUA kepada masyarakat. Sehingga masyarakat tidak perlu lagi mengeluarkan anggaran tambahan untuk biaya penghulu,” ungkap dia.
Kemenag menarget revitalisasi KUA selesai pada 2014 nanti. Tapi dari tiga program revitalisasi tidak bisa semuanya dilakukan secara serentak. Mereka akan jalankan program revitalisasi secara bertahap.
Penghulu se Indonesia Ikut Lomba MBK
Sebanyak 33 Kabupaten/kota se Indonesia mengikuti lomba Musabaqah Baca Kitab (MBK) Tingkat Nasional bagi para penghulu pada 25-28 Juni 2012 yang akan diselenggarakan di Masjid Agung Sunan Ampel dan di Hotel Ibis Surabaya.
"MBK kali di Surabaya, Jawa Timur dengn diikuti 33 Kabupaten/Kota se Indonesia ini mengirimkan perwakilannya yaitu satu provinsi mengirimkan satu orang penghulu, dan persayaratan peserta penghulu ini yaitu pesertanya berasal dari PNS atau pejabat fungsional di Kakanwil kabupaten/kota setempat," ujar Kepala Subdit Kepenghuluan pada Direktorat Urusan Agama Islam Ditjen Bimas Islam Drs H Anwar, MA saat ditemui usai pembukaan acara MBK di Masjid Agung Ampel Surabaya, Selasa (26/6/2012).
Dikatakan, penyelenggaraan MBK tingkat nasional ini merupakan yang kedua dilaksanakan, dan akan acara ini akan dilestarikan seperti Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) dan Seleksi Tilawatil Quran (STQ). "Penyelenggaraan Musabaqah Baca Kitab kuning ini untuk menumbuhkan gairah terhadap kajian kitab klasik sebagai referensi dalam pelaksanaan tugas-tugas kepenghuluan, sekaligus untuk menguji para penghulu dalam membaca dan memahami kitab kuning," lanjutnya.
Punghulu merupakan salah satu ujung tombak dari kemenag karena penghulu memiliki hubungan langsung dengan masyarakat. "Kegiatan ini memberikan tambahan atau motivasi kepada penghulu di Indonesia, sehingga diharapkan penghulu dapat lebih mantab dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat," ujarnya.
Kegiatan MBK dilaksanakan untuk mendorong dan meningkatkan kecintaan para penghulu pada kitab rujukan berbahasa Arab, meningkatkan kemampuan penghulu dalam melakukan kajian dan pendalaman ilmu-ilmu agama Islam dari sumber kitab-kitab berbahasa Arab, dan meningkatkan wawasan keilmuan Islam bagi penghulu.
Sementara itu Wakil Gubernur Jatim, H, Syaifullah Yusuf mengatakan terima kasih telah memberikan kesempatan kepada Jatim sebagai tuan rumah musabaqoh baca kitab buat penghulu. "Provinsi Jatim memiliki banyak tempat wisata religi yang setiap harinya di datangi oleh para peziarah dari luar Jatim," ujarnya
Maka itu ia berharap kegiatan MBK ini dapat dilaksankan secara rutin oleh pihak kemenag pusat karena dapat menambah ilmu pengetahuan bagi penghulu di seluruh Indonesia. "Jadi saya ucapkan selamat berlomba, sehingga diharapkan dapat mewujudkan penghulu yang profesional dan kharismatik di depan masyarakat," ujarnya. (eru)
Sumber : http://go.girilaya.com/6i8wt5
No Comment.