Dalam upaya meningkatkan pemantauan kondisi udara, Pemkot Surabaya menambah satu alat pantau udara. Hal ini setelah lima alat pantau udara yang telah ada dinilai kurang maksimal untuk bisa mengetahui tingkat polusi udara yang terjadi di Kota Surabaya.
Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Surabaya, Musdiq Ali Suhudi mengatakan, keberadaan kelima display stasiun pemantau udara yang ada di Taman Prestasi, Jalan Arief Rachman Hakim, Jalan Perak, Jalan A Yani dan di Kebun Bibit Wonorejo masih kurang mewakili kondisi udara Kota Surabaya.
"Untuk itu, kita perlu tambahan alat baru yang ditempatkan di sepanjang jalur midle east ring road (MERR) IIC yakni di Jalan Sukarno-Hatta," kata Musdiq, Rabu (5/6/2013).
Dijelaskan Musdiq, Keberadaan stasiun pemantau udara sangat penting untuk mendeteksi kualitas udara di kota besar. Apalagi dengan banyaknya pemukiman baru yang tersebar di berbagai kawasan di Surabaya.
"Dengan tambahan satu unit alat pantau udara itu maka akan bisa memberikan data yang lebih akurat tentang kondisi udara," ucap Musdiq.
Lebih lanjut diungkapkan Musdiq, sepanjang tahun ini memang hanya ada satu tambahan satu alat display stasiun pemantau udara. Pada tahun 2014 mendatang pihaknya akan mengajukan anggaran untuk stasiun baru.
"Alat itu nanti akan lebih dinamis, karena bentuknya mobile diplay pemantau udara. Jadi alat tersebut bisa dipindah-pindah," ujar Musdiq.
Untuk menambah alat display baru pemantau udara itu, papar Misdiq, setidaknya dibutuhkan anggaran sebesar Rp 5 miliar.
"Mudah-mudahan saja rencana pengadaan tambahan alat pantau udara untuk tahun depan itu bisa direalisasi," tutur Musdiq.
Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Surabaya, Musdiq Ali Suhudi mengatakan, keberadaan kelima display stasiun pemantau udara yang ada di Taman Prestasi, Jalan Arief Rachman Hakim, Jalan Perak, Jalan A Yani dan di Kebun Bibit Wonorejo masih kurang mewakili kondisi udara Kota Surabaya.
"Untuk itu, kita perlu tambahan alat baru yang ditempatkan di sepanjang jalur midle east ring road (MERR) IIC yakni di Jalan Sukarno-Hatta," kata Musdiq, Rabu (5/6/2013).
Dijelaskan Musdiq, Keberadaan stasiun pemantau udara sangat penting untuk mendeteksi kualitas udara di kota besar. Apalagi dengan banyaknya pemukiman baru yang tersebar di berbagai kawasan di Surabaya.
"Dengan tambahan satu unit alat pantau udara itu maka akan bisa memberikan data yang lebih akurat tentang kondisi udara," ucap Musdiq.
Lebih lanjut diungkapkan Musdiq, sepanjang tahun ini memang hanya ada satu tambahan satu alat display stasiun pemantau udara. Pada tahun 2014 mendatang pihaknya akan mengajukan anggaran untuk stasiun baru.
"Alat itu nanti akan lebih dinamis, karena bentuknya mobile diplay pemantau udara. Jadi alat tersebut bisa dipindah-pindah," ujar Musdiq.
Untuk menambah alat display baru pemantau udara itu, papar Misdiq, setidaknya dibutuhkan anggaran sebesar Rp 5 miliar.
"Mudah-mudahan saja rencana pengadaan tambahan alat pantau udara untuk tahun depan itu bisa direalisasi," tutur Musdiq.
No Comment.