Persebaya Surabaya 1927 sukses membekuk PSM Makassar dengan skor 2-0 dalam lanjutan kompetisi Liga Primer Indonesia di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Kamis sore.
Kedua gol tuan rumah dicetak Fernando Soler melalui titik penalti menit ke-63 dan Andik Vermansyah menit ke-73.
“Terima kasih kepada pemain yang terus berjuang meski beberapa kali gagal memanfaatkan peluang. Terima kasih juga kepada Bonek yang terus memberikan semangat selama 90 menit,” ujar Pelatih Persebaya 1927, Ibnu Grahan.
Jalannya pertandingan babak pertama, kedua tim berusaha tampil menyerang. Namun, serangan-serangan yang dilakukan tuan rumah maupun PSM Makassar selalu terhenti di pertahanan.
Striker Persebaya Fernando Soler berkali-kali mendapat peluang belum mampu menceploskan bola ke gawang lawan. Begitu juga usaha kapten PSM, Andi Oddang, yang kerap kali gagal di barisan belakang lawan. Hingga 45 menit usai, skor imbang tanpa gol.
Pada babak kedua, belum ada pergantian pemain dari kedua kesebelasan. Persebaya yang tidak mau malu di hadapan ribuan pendukung fanatiknya, terus berupaya menggebrak. Hasilnya, menit 63, Fernando Soler berhasil merobek jala PSM Makassar yang dijaga Ngurah Komang Arya.
Penalti diberikan wasit Anas Apriliandi setelah bola tendangan Andik Vermansyah mengenai tangan Samsul Haeruddin.
Gol tersebut menjadi pelecut pemain Persebaya lainnya. Berselang sepuluh menit, Andik sukses mengoyak jala PSM setelah menerima umpan matang Fernando Soler. Gol tersebut menjadi gol pamungkas dalam laga tersebut.
Sementara itu, Pelatih PSM Makassar Imran Amirullah mengucapkan selamat ke Persebaya dan mengakui kekalahan timnya. Ia menilai, faktor kekelahan menjadi penyebab buruknya pertahanan, khususnya babak kedua.
“Babak kedua pemain kami kelelahan fisik dan bisa dimanfaatkan oleh Persebaya. Hasilnya, tim lawan berhasil mencuri dua gol, meski satu dari titik putih,” katanya.
Faktor lainnya, kata Imran, tidak berlatihnya para pemain sejak 21 Mei lalu. Menurut dia, hal itu menjadi penyebab kelelahan dan kurang padunya pertahanan.
Kedua gol tuan rumah dicetak Fernando Soler melalui titik penalti menit ke-63 dan Andik Vermansyah menit ke-73.
“Terima kasih kepada pemain yang terus berjuang meski beberapa kali gagal memanfaatkan peluang. Terima kasih juga kepada Bonek yang terus memberikan semangat selama 90 menit,” ujar Pelatih Persebaya 1927, Ibnu Grahan.
Jalannya pertandingan babak pertama, kedua tim berusaha tampil menyerang. Namun, serangan-serangan yang dilakukan tuan rumah maupun PSM Makassar selalu terhenti di pertahanan.
Striker Persebaya Fernando Soler berkali-kali mendapat peluang belum mampu menceploskan bola ke gawang lawan. Begitu juga usaha kapten PSM, Andi Oddang, yang kerap kali gagal di barisan belakang lawan. Hingga 45 menit usai, skor imbang tanpa gol.
Pada babak kedua, belum ada pergantian pemain dari kedua kesebelasan. Persebaya yang tidak mau malu di hadapan ribuan pendukung fanatiknya, terus berupaya menggebrak. Hasilnya, menit 63, Fernando Soler berhasil merobek jala PSM Makassar yang dijaga Ngurah Komang Arya.
Penalti diberikan wasit Anas Apriliandi setelah bola tendangan Andik Vermansyah mengenai tangan Samsul Haeruddin.
Gol tersebut menjadi pelecut pemain Persebaya lainnya. Berselang sepuluh menit, Andik sukses mengoyak jala PSM setelah menerima umpan matang Fernando Soler. Gol tersebut menjadi gol pamungkas dalam laga tersebut.
Sementara itu, Pelatih PSM Makassar Imran Amirullah mengucapkan selamat ke Persebaya dan mengakui kekalahan timnya. Ia menilai, faktor kekelahan menjadi penyebab buruknya pertahanan, khususnya babak kedua.
“Babak kedua pemain kami kelelahan fisik dan bisa dimanfaatkan oleh Persebaya. Hasilnya, tim lawan berhasil mencuri dua gol, meski satu dari titik putih,” katanya.
Faktor lainnya, kata Imran, tidak berlatihnya para pemain sejak 21 Mei lalu. Menurut dia, hal itu menjadi penyebab kelelahan dan kurang padunya pertahanan.