Indeks
Bandung - Pemprov DKI Jakarta berencana menyediakan tempat khusus untuk menampung para usaha kecil menengah (UKM) di Jakarta antaralain di Monas.
Fasilitas tempat berjualan itu tak hanya diperuntukan bagi warga Jakarta. Bagi pengusaha kreatif Bandung juga bisa berjualan di lokasi tersebut.
Hal itu disampaikan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama (Ahok) usai menghadiri acara Peresmian cabang Bank DKI di Jalan Ir H Djuanda, Bandung, Rabu (3/7/2013).
"Di Jakarta mau jualan apa aja Anda akan berhasil. Kita mau menciptakan lokasi binaan untuk UKM yang terpusat di Monas, pengusaha kreatif Bandung yang modalnya pas-pasan bisa dibantu oleh Bank DKI. Kalau sudah maju, akan kita bantu untuk punya showroom di DKI," jelasnya.
Untuk itu, dalam rangka ekspansi Bank DKI ke Bandung, Ahok berharap bisa lebih merangkul pengusaha kreatif menengah di Bandung untuk lebih mendapat bantuan permodalan.
"Jangan hanya banyak nasabah. Kita juga harus cari siapa UKM di Bandung yang butuh modal," terangnya.
Menurut Ahok, tidak ada pagu khusus untuk memberikan modal kepada pengusaha kecil menengah. Pihaknya akan mengakomodir berapa kebutuhan para pengusaha tersebut.
"Konsep perbankan kita tergantung kebutuhan. Kalau meminjam Rp 100 juta tapi setelah dikaji seharusnya butuh Rp 500 juta, ya kita beri Rp 500 juta. Jangan berpikir kalau minjam Rp 100 juta akan kita beri jadi Rp 50 juta," katanya.
Fasilitas tempat berjualan itu tak hanya diperuntukan bagi warga Jakarta. Bagi pengusaha kreatif Bandung juga bisa berjualan di lokasi tersebut.
Hal itu disampaikan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama (Ahok) usai menghadiri acara Peresmian cabang Bank DKI di Jalan Ir H Djuanda, Bandung, Rabu (3/7/2013).
"Di Jakarta mau jualan apa aja Anda akan berhasil. Kita mau menciptakan lokasi binaan untuk UKM yang terpusat di Monas, pengusaha kreatif Bandung yang modalnya pas-pasan bisa dibantu oleh Bank DKI. Kalau sudah maju, akan kita bantu untuk punya showroom di DKI," jelasnya.
Untuk itu, dalam rangka ekspansi Bank DKI ke Bandung, Ahok berharap bisa lebih merangkul pengusaha kreatif menengah di Bandung untuk lebih mendapat bantuan permodalan.
"Jangan hanya banyak nasabah. Kita juga harus cari siapa UKM di Bandung yang butuh modal," terangnya.
Menurut Ahok, tidak ada pagu khusus untuk memberikan modal kepada pengusaha kecil menengah. Pihaknya akan mengakomodir berapa kebutuhan para pengusaha tersebut.
"Konsep perbankan kita tergantung kebutuhan. Kalau meminjam Rp 100 juta tapi setelah dikaji seharusnya butuh Rp 500 juta, ya kita beri Rp 500 juta. Jangan berpikir kalau minjam Rp 100 juta akan kita beri jadi Rp 50 juta," katanya.
No Comment.