Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan banyak pengusaha Indonesia asal Surabaya memiliki peternakan sapi di Australia dan Selandia Baru.
"Ternyata pengusaha Indonesia seperti Surabaya punya peternakan sapi di sana," kata Dahlan ketika ditemui di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (13/8).
Para pengusaha tersebut menyarankan kepada perusahaan BUMN yang berkeinginan membeli peternakan sapi di Australia agar peternakannya dimulai dalam skala kecil sekitar 100.000 hektar serta memiliki peternakan sapi bibit unggul, namun tidak untuk dipotong. Sementara itu, penggemukan sapi dapat dilakukan di Indonesia.
Sebelumnya diberitakan, Dahlan menyarankan kedua perusahaan BUMN untuk membeli 1 juta hektare peternakan sapi di Australia. Nantinya, peternakan itu fokus untuk pembibitan anak sapi, sedangkan penggemukan dilakukan di Tanah Air.
Menurut Dahlan, salah satu perusahaan BUMN, yakni PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) Persero, berencana melakukan survei peternakan sapi di Australia dan Selandia Baru akhir bulan ini.
"RNI akhir bulan ini akan memberangkatkan timnya untuk melakukan perbandingan. Langkah ini tepat karena 10 tahun lagi kalau tidak dimulai, Indonesia masih akan seperti ini," paparnya.
Ia mengharapkan Indonesia dapat mencapai swasembada daging sapi. Namun, swasembada tersebut baru tercapai 7-8 tahun mendatang.
Selain RNI, Dahlan juga memperbolehkan PT Pupuk Indonesia Holding Company melakukan survei ke Australia dan Selandia Baru.
"Terserah mereka (PIHC) mau kapan. Yang penting survei dulu biar tahu bagaimananya," ujar Dahlan.
"Ternyata pengusaha Indonesia seperti Surabaya punya peternakan sapi di sana," kata Dahlan ketika ditemui di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (13/8).
Para pengusaha tersebut menyarankan kepada perusahaan BUMN yang berkeinginan membeli peternakan sapi di Australia agar peternakannya dimulai dalam skala kecil sekitar 100.000 hektar serta memiliki peternakan sapi bibit unggul, namun tidak untuk dipotong. Sementara itu, penggemukan sapi dapat dilakukan di Indonesia.
Sebelumnya diberitakan, Dahlan menyarankan kedua perusahaan BUMN untuk membeli 1 juta hektare peternakan sapi di Australia. Nantinya, peternakan itu fokus untuk pembibitan anak sapi, sedangkan penggemukan dilakukan di Tanah Air.
Menurut Dahlan, salah satu perusahaan BUMN, yakni PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) Persero, berencana melakukan survei peternakan sapi di Australia dan Selandia Baru akhir bulan ini.
"RNI akhir bulan ini akan memberangkatkan timnya untuk melakukan perbandingan. Langkah ini tepat karena 10 tahun lagi kalau tidak dimulai, Indonesia masih akan seperti ini," paparnya.
Ia mengharapkan Indonesia dapat mencapai swasembada daging sapi. Namun, swasembada tersebut baru tercapai 7-8 tahun mendatang.
Selain RNI, Dahlan juga memperbolehkan PT Pupuk Indonesia Holding Company melakukan survei ke Australia dan Selandia Baru.
"Terserah mereka (PIHC) mau kapan. Yang penting survei dulu biar tahu bagaimananya," ujar Dahlan.
No Comment.