Sujiwo Tejo senang jadi dalang pagelaran wayang kulit Srikandi dan Mustokoweni yang bertujuan mensosialisasikan program keluarga berencana (KB) dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN).
"Saya senang ditanggap BKKBN, karena sudah hampir tujuh tahun serius dalang dengan gamelan dan jazz. Sekarang, akhirnya ditanggap juga," ujar Sujiwo Tejo di Warung Daun, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, baru-baru ini.
Sujiwo mengaku senang mendalang untuk mensosialisasikan program Keluarga Berencana (KB) BKKBN melalui media pagelaran wayang kulit di TIM Jakarta, Menteng, Jakarta Pusat, akhir pekan lalu.
"Saya senang jadi dalang pagelaran wayang kulit Srikandi dan Mustokoweni ini. Saya juga setuju KB, tapi jangan sampai orangtua menjadi protektif," kata Sujiwo.
"Soal memilih Srikandi dan Mustokoweni sebagai cerita utama karena mereka dua perempuan, yang merangkap ahli perang. Srikandi ahli panah, Mustokoweni bisa mengubah dirinya ke berbagai karakter. Garis besarnya mereka bukan sebagai seorang perempuan yang melahirkan saja, tetapi perempuan yang tetap merawat dan membesarkan anak, serta ahli perang," imbuh Sujiwo.
Sebelumnya, Kepala BKKBN Fasli Jalal di tempat yang sama mengungkapkan, sosialisasi dengan media wayang kulit efektif menjangkau berbagai lapisan sosial masyarakat di Indonesia.
"Sasaran utama kami justru anak-anak muda Indonesia yang jumlahnya saat ini mencapai 64 juta orang. Ada berbagai program yang kami gelar, mulai dari lomba rap, stand up comedy dan juga pagelaran wayang kulit ini," ujar Fasli.
"Melalui wayang kulit juga bisa memberikan advokasi pentingnya pemahaman program kependudukan dan KB melalui kampanye keluarga kecil bahagia sejahtera dengan dua anak cukup," imbuh Fasli.
Tak hanya di Jakarta, pagelaran wayang kulit Srikandi dan Mustokoweni juga akan berlangsung di enam kota: Bandung, Jakarta, Pontianak, Surabaya, Semarang dan Yogyakarta. [aji]
"Saya senang ditanggap BKKBN, karena sudah hampir tujuh tahun serius dalang dengan gamelan dan jazz. Sekarang, akhirnya ditanggap juga," ujar Sujiwo Tejo di Warung Daun, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, baru-baru ini.
Sujiwo mengaku senang mendalang untuk mensosialisasikan program Keluarga Berencana (KB) BKKBN melalui media pagelaran wayang kulit di TIM Jakarta, Menteng, Jakarta Pusat, akhir pekan lalu.
"Saya senang jadi dalang pagelaran wayang kulit Srikandi dan Mustokoweni ini. Saya juga setuju KB, tapi jangan sampai orangtua menjadi protektif," kata Sujiwo.
"Soal memilih Srikandi dan Mustokoweni sebagai cerita utama karena mereka dua perempuan, yang merangkap ahli perang. Srikandi ahli panah, Mustokoweni bisa mengubah dirinya ke berbagai karakter. Garis besarnya mereka bukan sebagai seorang perempuan yang melahirkan saja, tetapi perempuan yang tetap merawat dan membesarkan anak, serta ahli perang," imbuh Sujiwo.
Sebelumnya, Kepala BKKBN Fasli Jalal di tempat yang sama mengungkapkan, sosialisasi dengan media wayang kulit efektif menjangkau berbagai lapisan sosial masyarakat di Indonesia.
"Sasaran utama kami justru anak-anak muda Indonesia yang jumlahnya saat ini mencapai 64 juta orang. Ada berbagai program yang kami gelar, mulai dari lomba rap, stand up comedy dan juga pagelaran wayang kulit ini," ujar Fasli.
"Melalui wayang kulit juga bisa memberikan advokasi pentingnya pemahaman program kependudukan dan KB melalui kampanye keluarga kecil bahagia sejahtera dengan dua anak cukup," imbuh Fasli.
Tak hanya di Jakarta, pagelaran wayang kulit Srikandi dan Mustokoweni juga akan berlangsung di enam kota: Bandung, Jakarta, Pontianak, Surabaya, Semarang dan Yogyakarta. [aji]
No Comment.