Tokoh anti apartheid Afrika Selatan Nelson Mandela menghembuskan nafasnya yang terakhir pada Kamis malam, 5 Desember 2013. Kondisi Mandela sebelumnya sempat kritis setelah beberapa kali keluar masuk rumah sakit.
"Dia kini telah beristirahat. Dia sekarang dalam damai. Negara kita telah kehilangan salah satu putra terbaik. Negara kita kehilangan seorang bapak," kata Presiden Afsel Jacob Zuma, dilansir CNN.
"Apa yang membuat Mandela hebat adalah apa yang membuatnya menjadi manusia. Kita melihat dalam dirinya, apa yang kita cari dalam diri kita sendiri," lanjut Zuma.
Mandela akan dimakamkan dengan prosesi kenegaraan. Bendera setengah tiang akan berkibar pada pemakamnnya Jumat waktu setempat.
Kondisi Mandela telah kritis dan terus menurun dalam beberapa bulan terakhir, terutama karena infeksi paru-paru yang dideritanya.
Sejak Juni lalu, saat Mandela dilarikan ke rumah sakit Pretoria, Zuma telah meminta meminta agar rakyat Afsel merelakannya yang saat itu dalam kondisi payah.
Saat itu, seluruh keluarga terdekat telah berkumpul dan kerap menjenguk Mandela. Dari mulai mantan isteri Mandela, Winnie Madikizela-Mandela, cucu, dan isteri Mandela saat ini, Graca Machel sudah berada di RS.
Bahkan puteri tertua Mandela yang kini menjabat sebagai Duta Besar Afsel untuk Argentina, Zenani Mandela-Dlamini, tiba di Johannesburg agar bisa menjenguk ayahnya.
Mantan Presiden yang memimpin Afsel periode 1994-1999 diketahui menderita sakit paru-paru saat menjadi napi politik selama 27 tahun di Pulau Robben pada rezim apartheid.
Sebelumnya Desember lalu, Mandela dirawat di rumah sakit selama 18 hari. Terakhir kali dia muncul saat Afsel menjadi tuan rumah Piala Dunia di tahun 2010 silam.
Kendati jarang tampil di hadapan publik, namun itu tidak mengurangi popularitas sosok Mandela. Sebagai bukti, tahun lalu Afsel meluncurkan uang kertas baru mereka yang bergambarkan Mandela tengah tersenyum.
Setelah dia tak lagi menjabat sebagai Presiden, Mandela telah menjadi mediator bagi beragam konflik dari Benua Afrika hingga kawasan Timur Tengah.
"Dia kini telah beristirahat. Dia sekarang dalam damai. Negara kita telah kehilangan salah satu putra terbaik. Negara kita kehilangan seorang bapak," kata Presiden Afsel Jacob Zuma, dilansir CNN.
"Apa yang membuat Mandela hebat adalah apa yang membuatnya menjadi manusia. Kita melihat dalam dirinya, apa yang kita cari dalam diri kita sendiri," lanjut Zuma.
Mandela akan dimakamkan dengan prosesi kenegaraan. Bendera setengah tiang akan berkibar pada pemakamnnya Jumat waktu setempat.
Kondisi Mandela telah kritis dan terus menurun dalam beberapa bulan terakhir, terutama karena infeksi paru-paru yang dideritanya.
Sejak Juni lalu, saat Mandela dilarikan ke rumah sakit Pretoria, Zuma telah meminta meminta agar rakyat Afsel merelakannya yang saat itu dalam kondisi payah.
Saat itu, seluruh keluarga terdekat telah berkumpul dan kerap menjenguk Mandela. Dari mulai mantan isteri Mandela, Winnie Madikizela-Mandela, cucu, dan isteri Mandela saat ini, Graca Machel sudah berada di RS.
Bahkan puteri tertua Mandela yang kini menjabat sebagai Duta Besar Afsel untuk Argentina, Zenani Mandela-Dlamini, tiba di Johannesburg agar bisa menjenguk ayahnya.
Mantan Presiden yang memimpin Afsel periode 1994-1999 diketahui menderita sakit paru-paru saat menjadi napi politik selama 27 tahun di Pulau Robben pada rezim apartheid.
Sebelumnya Desember lalu, Mandela dirawat di rumah sakit selama 18 hari. Terakhir kali dia muncul saat Afsel menjadi tuan rumah Piala Dunia di tahun 2010 silam.
Kendati jarang tampil di hadapan publik, namun itu tidak mengurangi popularitas sosok Mandela. Sebagai bukti, tahun lalu Afsel meluncurkan uang kertas baru mereka yang bergambarkan Mandela tengah tersenyum.
Setelah dia tak lagi menjabat sebagai Presiden, Mandela telah menjadi mediator bagi beragam konflik dari Benua Afrika hingga kawasan Timur Tengah.