Penerapan strategi pemasaran online untuk sektor UMKM menjadi semakin signifikan. Jika ingin sukses dalam bisnis UMKM dengan menerapkan strategi pemasaran online, berikut ini tips yang mungkin bisa dipergunakan.
Kenalilah dengan baik segmen pasar yang ingin dimasuki.
Pertumbuhan UMKM saat ini di Indonesia yang terbesar pada sektor jasa perdagangan, perhotelan, restoran, dsb. Skala bisnisnya mikro-kecil dan menengah, namun segmen pasar UMKM bisa sangat bervariasi. Artinya, tidak hanya segmen bawah saja, namun juga bisa membidik segmen menengah dan atas. Sebagai contohnya, produk-produk gaya hidup fashion dan kerajinan tradisional berkualitas tinggi serta bisnis boutique hotel & café dengan segmen gaya hidup menengah keatas.
Pengelolaan sumber daya yang akurat.
Secara umum bisnis UMKM tidak membutuhkan modal awal, alokasi SDM dan investasi yang relatif besar. Perlu dicatat di masa mendatang pebisnis diharapkan mampu mendayagunakan keahliannya dengan dukungan sumber daya yang terbatas. Pengelolaan jejaring social media secara efektif dan efisien dapat untuk mempromosikan produk-produknya, serta mengantisipasi kemauan pasar yang cepat berubah.
Pilihlah teknologi social media yang paling cocok.
Adanya teknologi Web 2.0 membuat pebisnis UMKM semakin dimudahkan dengan membuat ‘etalase’ online, sehingga selain jangkauan menjadi lebih luas, pelanggan pun dapat langsung ngobrol dengan ‘penjaga toko’ online-nya, baik melalui e-mail, SMS, dan chatting. Pemilihan jenis social media harus disesuaikan kebutuhan, misalnya apakah pebisnis UMKM cukup membuat Fans Page Facebook guna membangun loyalitas pelanggan lama ataupun melakukan update promosi harga dengan cepat dan singkat melalui Twitter; semuanya disesuaikan dengan tipe informasi yang ingin disajikan kepada pelanggan.
Membangun kepedulian terhadap komunitasnya.
Trik pemasaran UMKM dapat memakai strategi word-of-mouth atau pemasaran sistem ‘getok-tular’ dimulai dari teman-teman, kerabat sampai dengan komunitas sosial lainnya. Dalam hal ini, pebisnis dapat membentuk suatu komunitas dalam jejaring social media sesuai dengan profil atau segmen pasar yang dibidik. Tindakan dapat dilakukan melalui media Blog, di mana para pelanggan dan pebisnis dapat saling berbagi informasi dan berdiskusi, membicarakan manfaat produk-produk yang ditawarkan.
Membangun profil bisnis UMKM seperti magnet.
Dewasa ini banyak pebisnis memajang profilnya baik di Facebook, Twitter, Youtube, LinkedIn, dsb. Bila dicermati, belum banyak yang memiliki ‘daya magnet’ kuat, akibatnya pelanggan enggan mampir kembali mengunjungi situs online tersebut untuk memberikan input positif bagi perusahaan. Dalam hal ini, branding produk yang kuat disertai keahlian dalam meng-explore kisah nyata bagaimana ‘meng-invent’ suatu produk atau jasa, menarik untuk diceritakan kembali dan menjadi bahan perbincangan.
Konten yang gampang diakses dan dibagikan.
Beberapa trik sarana pengelolaan situs dapat dilakukan dengan memanfaatkan disain buttons, widgets, badges, RSS icon, karena secara psikologis pelanggan lebih menyukaikonten yang user-friendly ketimbang konten yang nampaknya informasinya lengkap, tapi aksesnya bagi pelanggan dirasakan complicated. Selain itu, konten yang mudah di-share oleh pelanggan, secara tidak langsung merupakan sarana promosi efektif yang murah dan penting bagi bisnis UMKM.
Peliharalah hubungan erat dengan target market.
Dalam konsep pemasaran UMKM, pemilihan target market yang tepat bersifat kritikal. Artinya bila salah pilih, dapat berakibat fatal bagi pencapaian target penjualan. Mempertahankan pelanggan pertama, menjadi bagian vital bagi kelangsungan bisnis UMKM, karena ujung-ujungnya pebisnis harus berhadapan dengan manusia yang ingin mencoba membeli produk, sebelum beralih menjadi pelanggan setia. Dalam hal ini diperlukan customer service yang terampil berkomunikasi dan bersahabat sebagai ujung tombak perusahaan.
Mengubah friends dan followers dalam jejaring social media menjad ipelanggan setia.
Ada beberapa alasan bagi seseorang untuk add menjadi teman atau pengikut dalam jejaring social media. Ada yang meminta di-add karena benar-benar tertarik menggunakan jasa yang ditawarkan. Namun ada pula yang sekedar iseng atau ingin menawarkan jasa lainnya, ataupun pesaing yang ingin memata-matai aktivitas bisnis. Penawaran membership program yang membedakannya dengan benefit yang diperoleh oleh non-member bisa membuat pelanggan menjadi setia.
Memonitor dan mengukur tingkat kesuksesan sarana social media secara berkala.
Perlu dicatat di sini bahwa social media merupakan salah satu sarana dalam kegiatan pemasaran. Sehingga keefektifan program-program yang ditawarkan perlu diukur, tidak hanya berdasarkan keberhasilan dalam menggaet dan miningkatkan jumlah member saja. Tetapi perlu juga diukur parameter lainnya, misalnya pencapaian target penjualan dan kualitas feedback dari member dan pelanggan. Hasil pengukuran ini dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk menentukan langkah strategi pemasaran selanjutnya.
Kenalilah dengan baik segmen pasar yang ingin dimasuki.
Pertumbuhan UMKM saat ini di Indonesia yang terbesar pada sektor jasa perdagangan, perhotelan, restoran, dsb. Skala bisnisnya mikro-kecil dan menengah, namun segmen pasar UMKM bisa sangat bervariasi. Artinya, tidak hanya segmen bawah saja, namun juga bisa membidik segmen menengah dan atas. Sebagai contohnya, produk-produk gaya hidup fashion dan kerajinan tradisional berkualitas tinggi serta bisnis boutique hotel & café dengan segmen gaya hidup menengah keatas.
Pengelolaan sumber daya yang akurat.
Secara umum bisnis UMKM tidak membutuhkan modal awal, alokasi SDM dan investasi yang relatif besar. Perlu dicatat di masa mendatang pebisnis diharapkan mampu mendayagunakan keahliannya dengan dukungan sumber daya yang terbatas. Pengelolaan jejaring social media secara efektif dan efisien dapat untuk mempromosikan produk-produknya, serta mengantisipasi kemauan pasar yang cepat berubah.
Pilihlah teknologi social media yang paling cocok.
Adanya teknologi Web 2.0 membuat pebisnis UMKM semakin dimudahkan dengan membuat ‘etalase’ online, sehingga selain jangkauan menjadi lebih luas, pelanggan pun dapat langsung ngobrol dengan ‘penjaga toko’ online-nya, baik melalui e-mail, SMS, dan chatting. Pemilihan jenis social media harus disesuaikan kebutuhan, misalnya apakah pebisnis UMKM cukup membuat Fans Page Facebook guna membangun loyalitas pelanggan lama ataupun melakukan update promosi harga dengan cepat dan singkat melalui Twitter; semuanya disesuaikan dengan tipe informasi yang ingin disajikan kepada pelanggan.
Membangun kepedulian terhadap komunitasnya.
Trik pemasaran UMKM dapat memakai strategi word-of-mouth atau pemasaran sistem ‘getok-tular’ dimulai dari teman-teman, kerabat sampai dengan komunitas sosial lainnya. Dalam hal ini, pebisnis dapat membentuk suatu komunitas dalam jejaring social media sesuai dengan profil atau segmen pasar yang dibidik. Tindakan dapat dilakukan melalui media Blog, di mana para pelanggan dan pebisnis dapat saling berbagi informasi dan berdiskusi, membicarakan manfaat produk-produk yang ditawarkan.
Membangun profil bisnis UMKM seperti magnet.
Dewasa ini banyak pebisnis memajang profilnya baik di Facebook, Twitter, Youtube, LinkedIn, dsb. Bila dicermati, belum banyak yang memiliki ‘daya magnet’ kuat, akibatnya pelanggan enggan mampir kembali mengunjungi situs online tersebut untuk memberikan input positif bagi perusahaan. Dalam hal ini, branding produk yang kuat disertai keahlian dalam meng-explore kisah nyata bagaimana ‘meng-invent’ suatu produk atau jasa, menarik untuk diceritakan kembali dan menjadi bahan perbincangan.
Konten yang gampang diakses dan dibagikan.
Beberapa trik sarana pengelolaan situs dapat dilakukan dengan memanfaatkan disain buttons, widgets, badges, RSS icon, karena secara psikologis pelanggan lebih menyukaikonten yang user-friendly ketimbang konten yang nampaknya informasinya lengkap, tapi aksesnya bagi pelanggan dirasakan complicated. Selain itu, konten yang mudah di-share oleh pelanggan, secara tidak langsung merupakan sarana promosi efektif yang murah dan penting bagi bisnis UMKM.
Peliharalah hubungan erat dengan target market.
Dalam konsep pemasaran UMKM, pemilihan target market yang tepat bersifat kritikal. Artinya bila salah pilih, dapat berakibat fatal bagi pencapaian target penjualan. Mempertahankan pelanggan pertama, menjadi bagian vital bagi kelangsungan bisnis UMKM, karena ujung-ujungnya pebisnis harus berhadapan dengan manusia yang ingin mencoba membeli produk, sebelum beralih menjadi pelanggan setia. Dalam hal ini diperlukan customer service yang terampil berkomunikasi dan bersahabat sebagai ujung tombak perusahaan.
Mengubah friends dan followers dalam jejaring social media menjad ipelanggan setia.
Ada beberapa alasan bagi seseorang untuk add menjadi teman atau pengikut dalam jejaring social media. Ada yang meminta di-add karena benar-benar tertarik menggunakan jasa yang ditawarkan. Namun ada pula yang sekedar iseng atau ingin menawarkan jasa lainnya, ataupun pesaing yang ingin memata-matai aktivitas bisnis. Penawaran membership program yang membedakannya dengan benefit yang diperoleh oleh non-member bisa membuat pelanggan menjadi setia.
Memonitor dan mengukur tingkat kesuksesan sarana social media secara berkala.
Perlu dicatat di sini bahwa social media merupakan salah satu sarana dalam kegiatan pemasaran. Sehingga keefektifan program-program yang ditawarkan perlu diukur, tidak hanya berdasarkan keberhasilan dalam menggaet dan miningkatkan jumlah member saja. Tetapi perlu juga diukur parameter lainnya, misalnya pencapaian target penjualan dan kualitas feedback dari member dan pelanggan. Hasil pengukuran ini dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk menentukan langkah strategi pemasaran selanjutnya.