Metode traffic generation ke website itu berbeda-beda tergantung pada sifat dan tujuan website itu sendiri. Contohnya, goal dari e-commerce website biasanya conversion dan jumlah order, ini berbeda dengan website tipe content yang biasanya goalnya conversation dan jumlah subscription / langganan. E-commerce website umumnya fokus pada membangun affiliates seller, sedangkan content website seperti blog bergantung pada link building, dan seterusnya.
Di artikel ini kita akan fokus pada metode traffic generation dari website e-commerce.
Apa tujuan anda melakukan marketing?
Sebelum memulai, anda perlu mengerti apa tujuan anda melakukan marketing sebelum masuk ke dalam channel marketing yang lebih spesifik. Untuk bisnis e-commerce, pada dasarnya ada 4 tujuan marketing itu sendiri :
Brand awareness : Ini khusus jika anda baru di market tertentu dan tujuan anda ingin agar orang-orang mengenal brand Anda.
Lead generation : Secara umum adalah mendapatkan traffic baru atau potential customer mengunjungi website e-commerce Anda.
Conversion : Meng-konversi leads yang datang, mendorong visitor untuk melakukan order di website e-commerce Anda dan menjadi customer anda.
Retention : membuat customer anda yang sudah ada untuk menciptakan repeat purchase pada website anda dan mendorong mereka menjadi loyal customer
Di saat Anda telah menemukan tujuan Anda melakukan marketing, mulailah memanfaatkan marketing channel yang membawa hasil terbaik pada bisnis anda, seperti yang tertera di table bawah ini :
Tabel di atas menunjukkan kekuatan dari setiap channel, tetapi ini tidak berarti bahwa PPC tidak membantu branding, atau facebook tidak dapat digunakan untuk retention.
Selanjutnya, bagaimana mamanfaatkan setiap marketing channel dan mengukur performancenya ?
PPC (Pay Per Click)
PPC juga dikenal sebagai paid search atau search engine marketing. Secara umum, ini berarti google adwords karena google mendominasi pangsa pasar search engine di banyak Negara.
PPC sangat efektif untuk “planned purchase” dari sisi customer atau produk yang membutuhkan research, contohnya gadget. Untuk UKM, anda dapat memulai dengan budget yang kecil, dengan memanfaatkan long tail untuk mendapatkan konversi.
Key KPIs: Cost per Click (CPC), Click-through Rate (CTR), Conversion Rate (CVR)
SEO (Search Engine Optimization)
Sebagai permulaan, pastikan website e-commerce Anda telah dioptimasi untuk search engine. Jika anda tidak yakin, coba gunakan SEO checkup tool untuk mendapatkan gambarannya.
Pada tingkat advanced, Anda harus bisa meng-identifikasi peluang yang Ada untuk melakukan improvement terhadap SEO, misalnya opportunity melakukan backlinking.
Key KPIs: Average Search Ranking (in SERP), Conversion Rate
Display
Ingatlah bahwa tingkat click-through untuk banner ads pada umumnya sangat rendah di kisaran 0.1%. Ya, hanya 1 dari 1000 user yang akan meng-click banner ads anda.
Well, paling tidak anda dapat mengukur impression/kesan yang telah diciptakan oleh ads anda dan mudah-mudahan orang-orang akan mulai mengenal brand anda.
Penggunaan display banner akan menjadi lebih efektif dengan melakukan retargeting karena banner hanya bisa dilihat oleh user yang pernah mengunjungi website Anda sebelumnya, jadi paling tidak mereka tahu siapa anda.
Key KPIs: Impressions (for brand reach), Assisted Conversions, Conversion Rate (untuk retargeting)
Facebook
Tidak perlu diperkenalkan lagi karena sudah banyak yang mengerti dasar bagaimana meng-eksekusi Facebook marketing dan melakukan advertising campaign.
Dengan Facebook ads Anda juga dapat melakukan retargeting (sama seperti banner ads di atas).
Menurut kami, sudah tidak efektif lagi jika Anda hanya fokus untuk meningkatkan Facebook fans Anda, sedangkan ada hal yang lebih penting lagi yang harus anda lakukan, yaitu meningkatkan reach dari Facebook fans Anda dan meng-optimasi konversion ratenya dengan berbagai metode Facebook ads.
Key KPIs: Impressions (for brand reach), Click-through Rate, Conversion Rate
Email/ CRM
Sudah tidak bisa diragukan lagi bahwa email adalah salah satu tool yang powerful untuk meningkatkan conversion, karena customer anda sudah mengenal Anda sebelumnya.
Tantangannya ialah bagaimana membuat mereka kembali lagi ? Kira-kira, berapa email open rate anda ? Rata-rata email open rate industry e-commerce adalah 22.2%
Key KPIs: Open Rate, Click-through Rate, Conversion Rate
Affiliates
Kita tidak sedang berbicara tentang mengatur program affilates anda atau bahkan merekrut affiliate.
Malah, anda dapat bergabung di program affiliate yang sudah ada (sebagai advertiser) yang kuat di local market dan memiliki network kuat di kalangan publishers yang bagus.
Key KPIs: Conversion Rate, Cost per Conversion
Offline
Kampanye marketing offline bisa berupa media cetak, media outdoor, media broadcast, direct mail, co-marketing dengan partner, dan seterusnya.
Banyak marketer yang akan meng-klaim bahwa itu adalah untuk “branding campaign” dan non-measurable/tidak dapat diukur. Faktanya, anda dapat mengukurnya! Contohnya, anda dapat mengirim potential customer ke special landing page, atau mengaplikasikan URL tagging, atau paling tidak anda dapat mengukur lonjakan traffic pada hari tertentu untuk mengestimasi reach size/ukuran jangkauannya.
Sumber : jarvis-store.com
Di artikel ini kita akan fokus pada metode traffic generation dari website e-commerce.
Apa tujuan anda melakukan marketing?
Sebelum memulai, anda perlu mengerti apa tujuan anda melakukan marketing sebelum masuk ke dalam channel marketing yang lebih spesifik. Untuk bisnis e-commerce, pada dasarnya ada 4 tujuan marketing itu sendiri :
Brand awareness : Ini khusus jika anda baru di market tertentu dan tujuan anda ingin agar orang-orang mengenal brand Anda.
Lead generation : Secara umum adalah mendapatkan traffic baru atau potential customer mengunjungi website e-commerce Anda.
Conversion : Meng-konversi leads yang datang, mendorong visitor untuk melakukan order di website e-commerce Anda dan menjadi customer anda.
Retention : membuat customer anda yang sudah ada untuk menciptakan repeat purchase pada website anda dan mendorong mereka menjadi loyal customer
Di saat Anda telah menemukan tujuan Anda melakukan marketing, mulailah memanfaatkan marketing channel yang membawa hasil terbaik pada bisnis anda, seperti yang tertera di table bawah ini :
Tabel di atas menunjukkan kekuatan dari setiap channel, tetapi ini tidak berarti bahwa PPC tidak membantu branding, atau facebook tidak dapat digunakan untuk retention.
Selanjutnya, bagaimana mamanfaatkan setiap marketing channel dan mengukur performancenya ?
PPC (Pay Per Click)
PPC juga dikenal sebagai paid search atau search engine marketing. Secara umum, ini berarti google adwords karena google mendominasi pangsa pasar search engine di banyak Negara.
PPC sangat efektif untuk “planned purchase” dari sisi customer atau produk yang membutuhkan research, contohnya gadget. Untuk UKM, anda dapat memulai dengan budget yang kecil, dengan memanfaatkan long tail untuk mendapatkan konversi.
Key KPIs: Cost per Click (CPC), Click-through Rate (CTR), Conversion Rate (CVR)
SEO (Search Engine Optimization)
Sebagai permulaan, pastikan website e-commerce Anda telah dioptimasi untuk search engine. Jika anda tidak yakin, coba gunakan SEO checkup tool untuk mendapatkan gambarannya.
Pada tingkat advanced, Anda harus bisa meng-identifikasi peluang yang Ada untuk melakukan improvement terhadap SEO, misalnya opportunity melakukan backlinking.
Key KPIs: Average Search Ranking (in SERP), Conversion Rate
Display
Ingatlah bahwa tingkat click-through untuk banner ads pada umumnya sangat rendah di kisaran 0.1%. Ya, hanya 1 dari 1000 user yang akan meng-click banner ads anda.
Well, paling tidak anda dapat mengukur impression/kesan yang telah diciptakan oleh ads anda dan mudah-mudahan orang-orang akan mulai mengenal brand anda.
Penggunaan display banner akan menjadi lebih efektif dengan melakukan retargeting karena banner hanya bisa dilihat oleh user yang pernah mengunjungi website Anda sebelumnya, jadi paling tidak mereka tahu siapa anda.
Key KPIs: Impressions (for brand reach), Assisted Conversions, Conversion Rate (untuk retargeting)
Tidak perlu diperkenalkan lagi karena sudah banyak yang mengerti dasar bagaimana meng-eksekusi Facebook marketing dan melakukan advertising campaign.
Dengan Facebook ads Anda juga dapat melakukan retargeting (sama seperti banner ads di atas).
Menurut kami, sudah tidak efektif lagi jika Anda hanya fokus untuk meningkatkan Facebook fans Anda, sedangkan ada hal yang lebih penting lagi yang harus anda lakukan, yaitu meningkatkan reach dari Facebook fans Anda dan meng-optimasi konversion ratenya dengan berbagai metode Facebook ads.
Key KPIs: Impressions (for brand reach), Click-through Rate, Conversion Rate
Email/ CRM
Sudah tidak bisa diragukan lagi bahwa email adalah salah satu tool yang powerful untuk meningkatkan conversion, karena customer anda sudah mengenal Anda sebelumnya.
Tantangannya ialah bagaimana membuat mereka kembali lagi ? Kira-kira, berapa email open rate anda ? Rata-rata email open rate industry e-commerce adalah 22.2%
Key KPIs: Open Rate, Click-through Rate, Conversion Rate
Affiliates
Kita tidak sedang berbicara tentang mengatur program affilates anda atau bahkan merekrut affiliate.
Malah, anda dapat bergabung di program affiliate yang sudah ada (sebagai advertiser) yang kuat di local market dan memiliki network kuat di kalangan publishers yang bagus.
Key KPIs: Conversion Rate, Cost per Conversion
Offline
Kampanye marketing offline bisa berupa media cetak, media outdoor, media broadcast, direct mail, co-marketing dengan partner, dan seterusnya.
Banyak marketer yang akan meng-klaim bahwa itu adalah untuk “branding campaign” dan non-measurable/tidak dapat diukur. Faktanya, anda dapat mengukurnya! Contohnya, anda dapat mengirim potential customer ke special landing page, atau mengaplikasikan URL tagging, atau paling tidak anda dapat mengukur lonjakan traffic pada hari tertentu untuk mengestimasi reach size/ukuran jangkauannya.
Sumber : jarvis-store.com