Kata Ngerang, banyak versi yang menyebutkan. Menurut sebagian sesepuh dusun Ngerang, Ada yang mengatakan bahwa Ngerang berasal dari kata Sliweran dan Pating Kliwerang[1]. Ketika beliauberdakwah dan menempati dusun tersebut, banyak demit yang mondar – mandir alias sliweran dan pating kliwerang (bahasa jawa). Demit – demit tersebut sangat meresahkan dan menganggu warga dari kekhusyu’an untuk ikhtiar serta beribadah kepada Allah SWT, Maka demit – demit itu dapat diselesaikan dan dikalahkan serta diusir oleh beliau dari dusun itu. Oleh karenanya, dusun tersebut disebutNgerang.
Ada juga yang mengatakan bahwa dusun Ngerang dahulu bernama Werang, karena berjalanya waktu demi waktu, lambat laun menyebabkan dialek orang dusun tersebut akan menjadi berubah, disamping itu juga karena sulitnya lidah orang jawa menyebutkan kata werang, maka kata Werang menjadi Ngerang[2].
Disisi lain juga ada yang mengatakan, bahwa ketika beliau berdakwah untuk menyebarkan Agama Islam tidak terlepas dari rintangan dan halangan. Yang mana hal itu, menyebabkan beliau harus terlibat dengan peperangan demi untuk mensukseskan misi dakwah penyebaran agama islam. Maka dusun tersebut dinamakan dusun Ngerang[3].
Dusun Ngerang Tambakromo sebagai tempat terakhir untuk menetap dan menenangkan diri, setelah sekian lama memanfaatkan umur beliau untuk berjuang menegakkan dan membumikan agama islam, dari tempat satu ketempat yang lain, demi untuk mencapaiibtigho’an mardhotillah ( mencari ridho ) Allah SWT di bumi ini, lebih-lebih di akhirat.
Supaya dapat khusu’ dan konsentrasi serta istiqomah dalam merealisasikan pendidikan untuk mentransfer ilmu keagamaan kepada murid – murid beliau secara khusus dan kepada semua umat islam pada umumnya, serta dapat berjalan dengan baik dan sukses serta eksis, maka beliau menetap di Dusun Ngerang.
Dengan adanya pengalaman Nyai Ageng Ngerang dalam melanglang buana untuk berdakwah, menyebarkan dan membumikan Syariat Agama Islam tersebut. Yang Semua itu tidak terlepas dari berbagai coba’an, rintangan dan halangan, maka membuat beliau memahami dan mengerti jatidiri dan seluk - beluk kehidupan yang sebenarnya dan hakiki. Beliau selalu dapat sabar dan mengedepankan perdamaian, kekeluargaan dan kasih sayang diantara semua umat.
Dusun Ngerang adalah dusun kecil yang merupakan bagian dari desa Tambakromo, kecamatan Tambakromo, kabupaten Pati, Jawa Tengah. Dusun Ngerang terkenal dengan sebutan Pati Kidul. Dusun yang keberadaanya sangat jauh dari keramaian kota dan kebisingan deru laju kendaraan, sekitar 17 Km, sebelah selatan kota Pati. Kegiatan penduduk Dusun Ngerang sebagian besar adalah bertani dan bercocok tanam.
Keadaan ekonomi dusun Ngerang tergolong menengah kebawah, sehingga sebagian penduduknya ada yang merantau untuk mengais rizkii didaerah lain. Setiap pagi, penduduk dusun Ngerangtidak pernah menyurutkan langkah kaki, selalu menggeliat, dan menyingsingkan lengan baju serta berusaha dengan sekuat tenaga dan banting tulang untuk mencari rizki, ikhtiar dan tawakal kepada Allah SWT. Demi memenuhi kebutuhan hidup dalam hidup dan kehidupan sehari – hari.
Semua itu, dengan harapan dapat mencapai dan meraih masa depan yang lebih baik dan cemerlang. Karena hidup bahagia dan berkecukupan adalah merupakan cita-cita setiap orang.
Ngerang adalah sebuah dusun kecil yang sejuk, aman dan nyaman serta alamnya yang begitu rindang, serta segarnya udara pedesaan yang letaknya di lereng gunung Kendeng. Dusun Ngerang yang keberadaanya sangat sejuk, dapat membuat orang luar daerah sangat penasaran. Sehingga Banyak orang yang senang untuk menyempatkan diri, melihat kenyamanan dan kesejukan dusun Ngerang yang sudah dikenal dari berbagai penjuru diseluruh Indonesia.
Sebagian warga dusun Ngerang ada yang berasal dari daerah lain, yang hanya untuk mengais rizki dan sekaligus bertempat tinggal di dusun Ngerang, walaupun ada yang hanya tinggal sementara. Ada juga yang menetap sampai bertahun – tahun, antara lain, orang Cirebon, Brebes, Indramayu dan lain sebagainya.
Sebagaimana yang yang disebutkan diatas. Kiranya apa yang telah diketahui oleh banyak orang, bahwa dusun Ngerang dahulu adalah dusun kecil yang penduduknya mayoritas bertani dan bercocok tanam. Kehidupan penduduknya jauh dari harapan karena keberadaan ekonominya adalah menengah kebawah, Walaupun demikian dusun Ngerang sangat menyimpan sejarah panjang. Disamping populer disebut dusun santri, karena begitu banyaknya Taman Pendidikan Al - Qur’an ( TPQ ) dan sebagian juga ada pesantrenya. Dusun Ngerang sekarang menjadi berkah atas keberadaan makam Nyai Ageng Ngerang, karena penduduk Ngerang sangat menghormati dan mengenag selamanya atas jasa – jasa beliau dan sekaligus karena beliau merupakan cikal bakal dusun Ngerang.
Dengan keberkahan dan keramat beliau, dusun Ngerang Tambakromo sangat dikenal banyak orang, dengan berbagai banyak usaha, yaitu disamping ada perusaan kayu, toko elektronik, bengkel dan lain – lain, juga ada diantaranya, yang sangat dikenal banyak orang adalah warung makan, baik siang maupun malam hari. Sehinnga banyak orang, bahkan dari luar daerah menyempatkan diri untuk mampir untuk mencari makanan di dusun tersebut, Karena walaupun dimalam hari, bentuk dan menu makanan apapun semua tersedia.
Ngerang terkenal dengan adanya warung makan 24 jam, sehingga orang luar daerah yang bermalam di dusun Ngerang tidak Mengalami kesulitan dalam mencari makanan, ketika mau sahur untuk berpuasa, atau Cuma untuk mengganjal perut yang lagi keroncongan, semua ada di dusun Ngerang. Menu special warung dusun Ngerang adalah “nasi gori” (sego tewel). Menu makanan tersebut sudah dikenal dan tidak asing lagi ditelinga banyak orang, baik dari daerah setempat maupun luar daerah, karena menu spesial yang ditampilkan sangat menggugah selera makan seseorang. Dengan nasi dan tempe serta sayur gori yang serba hangat membuat banyak orang yang ketagihan untuk datang kembali, menikmati kelezatan nasi dengan menu makanan tersebut.
Dusun Ngerang juga menjadi obyek ziarah umat islam dari berbagai daerah, sebab di dusun ini pernah hidup seorang suci, waliyullah yang sekaligus punya keturunan bangsawan / darah biru dari Kerajaan Majapahit, Raja Brawijaya V, Prabu Kertabumi. Raja Brawijaya V telah menurunkan Raden Bondan Kejawan, Lembu Peteng. Dan Raden Bondan Kejawan menurunkan Nyai Ageng Ngerang, Nama beliau adalah Siti Rohmah Roro Kasihan yang sekarang populer disebut Nyai Ageng Ngerang. Siti Rohmah Roro Kasihan adalah nama asli beliau, tapi nama julukan beliau banyak sekali. Disuatu saat akan berubah nama beliau, jikalau sedang melakukan dakwah ditempat lain. Karena pada saat berdakwah kadang - kadang melibatkan pertempuran maupun peperangan, maka nama beliau harus dirubah, demi untuk mensukseskan misi dan visi dakwah beliau.
Nyai Ageng Ngerang adalah seorang waliyullah yang telah banyak melintasi perjalanan ritual yang sangat keras dan tinggi. Terbukti dengan adanya sebidang tanah yang tidak begitu luas, dibagian sebelah selatan makam beliau, ada sebuah tempat munajat dan pertapaan serta meditasi beliau yang diberi nama “punthuk”, tanah yang menjorok keatas sedikit, bila dibandingkan dengan tanah yang berada dikiri kananya. lebar dan panjangnya sekitar 2 m², ditempat tersebut, apapun namanya tumbuhan tidak bisa tumbuh dan membesar, karena tempat tesebut banyak mengandung nilai mistis dan penuh dengan spiritual.
Dan juga ada tempat yang diberi nama muludan, sebelah utara makam belaiu. Tempat ini merupakan bukti kecintaan beliau terhadap Rasulullah yaitu dengan pembacaan maulid dan mujahadah, maka karenanya beliau mendapat julukan “Pecinta Maulid”.
Muludan adalah Tanah kecil yang panjang dan lebarnya sekitar 10 m², akan tetapi walaupun kecil arealnya, tapi juga keberadaanya juga sangat mengandung nilai mistis dan spiritual yang tinggi, karena di tempat tersebut dapat memuat semua warga dusun Ngerang, ketika mengadakan acara ditempat itu, seperti sedekah bumi, bari’an dan lain sebagainya.
Beliau telah berjasa besar dalam merintis dan menyebarkan serta membumikan Agama Islam di Nusantara ini. Hal itu terbukti dengan mata telanjang, begitu maraknya para zairin – zairot dari berbagai penjuru Indonesia. Dengan berbagai upaya dan usaha kaum muslimin untuk sampai kepada makam beliau, untuk mendapatkan sesuatu yang berkah dalam hidup dan kehidupan manusia itu sendiri dengan bertawasul kepada beliau untuk meminta kepada Allah SWT.
Banyak orang yang datang dari daerah jauh dan ingin munajat dan meminta kepada Allah dan mendoakan beliau serta bertawasul ( lantaran ) kepada beliau yang menjadi kekasih Allah. Supaya maksud dan tujuanya untuk mengharapkan berkah, manfaat dan mengambil suri tauladan yang baik dari beliau, dapat dikabulkan oleh Allah SWT, dalam perjuangan dan berdakwah menyebarkan Agama Islam.
Perjuangan dan dakwah beliau dapat dikenang dan diambil sebagai suri tauladan yang baik utnuk selamanya, Terutama pada tanggal 1 muharram yang sering diperingati secara khidmat dan seksama sebagai hari ulang tahun atau haul beliau, peringatan tersebut dilaksanakan dengan sangat meriah, Karena yang hadir tidak hanyakaum muslimin dari warga dan daerah setempat saja, akan tetapi juga dari segala penjuru Indonesi. Termasuk keturunan beliau dari Keraton Surakarta Hadiningrat beserta rombongan, setiap kali peringatan haul beliau dilaksanakan, rombongan dari keraton hadiningrat selalu menyempatkan diri untuk bisa hadir dan memeriahkan sertamendoakan beliau. Supaya beliau selalu mendapat tempat yang layak disisi Allah dan akhirnya berkah dan keramat beliau mengalir kepada kita semua.
Janji beliau dimasa hidupnya, siapapun mereka dan lebih – lebih sebagai anak dan cucu beliau yang mau mendoakan dan merawat beliau dengan baik serta bertawasul kepada beliau untuk meminta kepada Allah, Maka beliau tidak akan lupa untuk memperhatikan dan mendaoakanya juga kepada Allah, supaya semua maksud dan tujuanya benar-benar dikabulkan oleh Allah SWT, yaitu diberikan keselamatan, baik di dunia maupun akhirat, walaupun dimana mereka bertempat tinggal dan mencari serta berihktiar, insyaAllah berkah dan keramat beliau selalu menyertainya.
Dengan adanya makam dan keramat beliau didusun Ngerang, membuat dusun Ngerang Tambakromo menjadi maju dalam berbagai hal pembangunan, baik dalam bentuk mental maupun spiritual. Sehingga dusun tersebut menjadi dusun yang baldatun, toyyibatun, warobbun ghofur (dusun yang baik, aman dan nyaman serta bermanfaat baik di dunia dan akhirat ). Semua itu seperti halnya yang dicita – citakan dan diharapkan oleh Nyai Ageng Ngerang dalam bertualang untuk misi dakwah dari tempat yang satu ketempat yang lain tanpa lelah dan putus asa, karena ikhlas hanya untuk Allah SWT. Akhirnya beliau dipanggil oleh Allah SWT dan jasad beliau dimakamkan di dusun Ngerang Tambakromo Pati Jawa Tengah.
Ada juga yang mengatakan bahwa dusun Ngerang dahulu bernama Werang, karena berjalanya waktu demi waktu, lambat laun menyebabkan dialek orang dusun tersebut akan menjadi berubah, disamping itu juga karena sulitnya lidah orang jawa menyebutkan kata werang, maka kata Werang menjadi Ngerang[2].
Disisi lain juga ada yang mengatakan, bahwa ketika beliau berdakwah untuk menyebarkan Agama Islam tidak terlepas dari rintangan dan halangan. Yang mana hal itu, menyebabkan beliau harus terlibat dengan peperangan demi untuk mensukseskan misi dakwah penyebaran agama islam. Maka dusun tersebut dinamakan dusun Ngerang[3].
Dusun Ngerang Tambakromo sebagai tempat terakhir untuk menetap dan menenangkan diri, setelah sekian lama memanfaatkan umur beliau untuk berjuang menegakkan dan membumikan agama islam, dari tempat satu ketempat yang lain, demi untuk mencapaiibtigho’an mardhotillah ( mencari ridho ) Allah SWT di bumi ini, lebih-lebih di akhirat.
Supaya dapat khusu’ dan konsentrasi serta istiqomah dalam merealisasikan pendidikan untuk mentransfer ilmu keagamaan kepada murid – murid beliau secara khusus dan kepada semua umat islam pada umumnya, serta dapat berjalan dengan baik dan sukses serta eksis, maka beliau menetap di Dusun Ngerang.
Dengan adanya pengalaman Nyai Ageng Ngerang dalam melanglang buana untuk berdakwah, menyebarkan dan membumikan Syariat Agama Islam tersebut. Yang Semua itu tidak terlepas dari berbagai coba’an, rintangan dan halangan, maka membuat beliau memahami dan mengerti jatidiri dan seluk - beluk kehidupan yang sebenarnya dan hakiki. Beliau selalu dapat sabar dan mengedepankan perdamaian, kekeluargaan dan kasih sayang diantara semua umat.
Dusun Ngerang adalah dusun kecil yang merupakan bagian dari desa Tambakromo, kecamatan Tambakromo, kabupaten Pati, Jawa Tengah. Dusun Ngerang terkenal dengan sebutan Pati Kidul. Dusun yang keberadaanya sangat jauh dari keramaian kota dan kebisingan deru laju kendaraan, sekitar 17 Km, sebelah selatan kota Pati. Kegiatan penduduk Dusun Ngerang sebagian besar adalah bertani dan bercocok tanam.
Keadaan ekonomi dusun Ngerang tergolong menengah kebawah, sehingga sebagian penduduknya ada yang merantau untuk mengais rizkii didaerah lain. Setiap pagi, penduduk dusun Ngerangtidak pernah menyurutkan langkah kaki, selalu menggeliat, dan menyingsingkan lengan baju serta berusaha dengan sekuat tenaga dan banting tulang untuk mencari rizki, ikhtiar dan tawakal kepada Allah SWT. Demi memenuhi kebutuhan hidup dalam hidup dan kehidupan sehari – hari.
Semua itu, dengan harapan dapat mencapai dan meraih masa depan yang lebih baik dan cemerlang. Karena hidup bahagia dan berkecukupan adalah merupakan cita-cita setiap orang.
Ngerang adalah sebuah dusun kecil yang sejuk, aman dan nyaman serta alamnya yang begitu rindang, serta segarnya udara pedesaan yang letaknya di lereng gunung Kendeng. Dusun Ngerang yang keberadaanya sangat sejuk, dapat membuat orang luar daerah sangat penasaran. Sehingga Banyak orang yang senang untuk menyempatkan diri, melihat kenyamanan dan kesejukan dusun Ngerang yang sudah dikenal dari berbagai penjuru diseluruh Indonesia.
Sebagian warga dusun Ngerang ada yang berasal dari daerah lain, yang hanya untuk mengais rizki dan sekaligus bertempat tinggal di dusun Ngerang, walaupun ada yang hanya tinggal sementara. Ada juga yang menetap sampai bertahun – tahun, antara lain, orang Cirebon, Brebes, Indramayu dan lain sebagainya.
Sebagaimana yang yang disebutkan diatas. Kiranya apa yang telah diketahui oleh banyak orang, bahwa dusun Ngerang dahulu adalah dusun kecil yang penduduknya mayoritas bertani dan bercocok tanam. Kehidupan penduduknya jauh dari harapan karena keberadaan ekonominya adalah menengah kebawah, Walaupun demikian dusun Ngerang sangat menyimpan sejarah panjang. Disamping populer disebut dusun santri, karena begitu banyaknya Taman Pendidikan Al - Qur’an ( TPQ ) dan sebagian juga ada pesantrenya. Dusun Ngerang sekarang menjadi berkah atas keberadaan makam Nyai Ageng Ngerang, karena penduduk Ngerang sangat menghormati dan mengenag selamanya atas jasa – jasa beliau dan sekaligus karena beliau merupakan cikal bakal dusun Ngerang.
Dengan keberkahan dan keramat beliau, dusun Ngerang Tambakromo sangat dikenal banyak orang, dengan berbagai banyak usaha, yaitu disamping ada perusaan kayu, toko elektronik, bengkel dan lain – lain, juga ada diantaranya, yang sangat dikenal banyak orang adalah warung makan, baik siang maupun malam hari. Sehinnga banyak orang, bahkan dari luar daerah menyempatkan diri untuk mampir untuk mencari makanan di dusun tersebut, Karena walaupun dimalam hari, bentuk dan menu makanan apapun semua tersedia.
Ngerang terkenal dengan adanya warung makan 24 jam, sehingga orang luar daerah yang bermalam di dusun Ngerang tidak Mengalami kesulitan dalam mencari makanan, ketika mau sahur untuk berpuasa, atau Cuma untuk mengganjal perut yang lagi keroncongan, semua ada di dusun Ngerang. Menu special warung dusun Ngerang adalah “nasi gori” (sego tewel). Menu makanan tersebut sudah dikenal dan tidak asing lagi ditelinga banyak orang, baik dari daerah setempat maupun luar daerah, karena menu spesial yang ditampilkan sangat menggugah selera makan seseorang. Dengan nasi dan tempe serta sayur gori yang serba hangat membuat banyak orang yang ketagihan untuk datang kembali, menikmati kelezatan nasi dengan menu makanan tersebut.
Dusun Ngerang juga menjadi obyek ziarah umat islam dari berbagai daerah, sebab di dusun ini pernah hidup seorang suci, waliyullah yang sekaligus punya keturunan bangsawan / darah biru dari Kerajaan Majapahit, Raja Brawijaya V, Prabu Kertabumi. Raja Brawijaya V telah menurunkan Raden Bondan Kejawan, Lembu Peteng. Dan Raden Bondan Kejawan menurunkan Nyai Ageng Ngerang, Nama beliau adalah Siti Rohmah Roro Kasihan yang sekarang populer disebut Nyai Ageng Ngerang. Siti Rohmah Roro Kasihan adalah nama asli beliau, tapi nama julukan beliau banyak sekali. Disuatu saat akan berubah nama beliau, jikalau sedang melakukan dakwah ditempat lain. Karena pada saat berdakwah kadang - kadang melibatkan pertempuran maupun peperangan, maka nama beliau harus dirubah, demi untuk mensukseskan misi dan visi dakwah beliau.
Nyai Ageng Ngerang adalah seorang waliyullah yang telah banyak melintasi perjalanan ritual yang sangat keras dan tinggi. Terbukti dengan adanya sebidang tanah yang tidak begitu luas, dibagian sebelah selatan makam beliau, ada sebuah tempat munajat dan pertapaan serta meditasi beliau yang diberi nama “punthuk”, tanah yang menjorok keatas sedikit, bila dibandingkan dengan tanah yang berada dikiri kananya. lebar dan panjangnya sekitar 2 m², ditempat tersebut, apapun namanya tumbuhan tidak bisa tumbuh dan membesar, karena tempat tesebut banyak mengandung nilai mistis dan penuh dengan spiritual.
Dan juga ada tempat yang diberi nama muludan, sebelah utara makam belaiu. Tempat ini merupakan bukti kecintaan beliau terhadap Rasulullah yaitu dengan pembacaan maulid dan mujahadah, maka karenanya beliau mendapat julukan “Pecinta Maulid”.
Muludan adalah Tanah kecil yang panjang dan lebarnya sekitar 10 m², akan tetapi walaupun kecil arealnya, tapi juga keberadaanya juga sangat mengandung nilai mistis dan spiritual yang tinggi, karena di tempat tersebut dapat memuat semua warga dusun Ngerang, ketika mengadakan acara ditempat itu, seperti sedekah bumi, bari’an dan lain sebagainya.
Beliau telah berjasa besar dalam merintis dan menyebarkan serta membumikan Agama Islam di Nusantara ini. Hal itu terbukti dengan mata telanjang, begitu maraknya para zairin – zairot dari berbagai penjuru Indonesia. Dengan berbagai upaya dan usaha kaum muslimin untuk sampai kepada makam beliau, untuk mendapatkan sesuatu yang berkah dalam hidup dan kehidupan manusia itu sendiri dengan bertawasul kepada beliau untuk meminta kepada Allah SWT.
Banyak orang yang datang dari daerah jauh dan ingin munajat dan meminta kepada Allah dan mendoakan beliau serta bertawasul ( lantaran ) kepada beliau yang menjadi kekasih Allah. Supaya maksud dan tujuanya untuk mengharapkan berkah, manfaat dan mengambil suri tauladan yang baik dari beliau, dapat dikabulkan oleh Allah SWT, dalam perjuangan dan berdakwah menyebarkan Agama Islam.
Perjuangan dan dakwah beliau dapat dikenang dan diambil sebagai suri tauladan yang baik utnuk selamanya, Terutama pada tanggal 1 muharram yang sering diperingati secara khidmat dan seksama sebagai hari ulang tahun atau haul beliau, peringatan tersebut dilaksanakan dengan sangat meriah, Karena yang hadir tidak hanyakaum muslimin dari warga dan daerah setempat saja, akan tetapi juga dari segala penjuru Indonesi. Termasuk keturunan beliau dari Keraton Surakarta Hadiningrat beserta rombongan, setiap kali peringatan haul beliau dilaksanakan, rombongan dari keraton hadiningrat selalu menyempatkan diri untuk bisa hadir dan memeriahkan sertamendoakan beliau. Supaya beliau selalu mendapat tempat yang layak disisi Allah dan akhirnya berkah dan keramat beliau mengalir kepada kita semua.
Janji beliau dimasa hidupnya, siapapun mereka dan lebih – lebih sebagai anak dan cucu beliau yang mau mendoakan dan merawat beliau dengan baik serta bertawasul kepada beliau untuk meminta kepada Allah, Maka beliau tidak akan lupa untuk memperhatikan dan mendaoakanya juga kepada Allah, supaya semua maksud dan tujuanya benar-benar dikabulkan oleh Allah SWT, yaitu diberikan keselamatan, baik di dunia maupun akhirat, walaupun dimana mereka bertempat tinggal dan mencari serta berihktiar, insyaAllah berkah dan keramat beliau selalu menyertainya.
Dengan adanya makam dan keramat beliau didusun Ngerang, membuat dusun Ngerang Tambakromo menjadi maju dalam berbagai hal pembangunan, baik dalam bentuk mental maupun spiritual. Sehingga dusun tersebut menjadi dusun yang baldatun, toyyibatun, warobbun ghofur (dusun yang baik, aman dan nyaman serta bermanfaat baik di dunia dan akhirat ). Semua itu seperti halnya yang dicita – citakan dan diharapkan oleh Nyai Ageng Ngerang dalam bertualang untuk misi dakwah dari tempat yang satu ketempat yang lain tanpa lelah dan putus asa, karena ikhlas hanya untuk Allah SWT. Akhirnya beliau dipanggil oleh Allah SWT dan jasad beliau dimakamkan di dusun Ngerang Tambakromo Pati Jawa Tengah.