- Tempat Nongkrong Para GIRILAYA mania -


You are not connected. Please login or register

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Go down  Message [Halaman 1 dari 1]

1Teori Dramaturgi Erving Goffman Empty Teori Dramaturgi Erving Goffman Sat 05 Apr 2014, 09:54

Admin

Admin
Admin
Admin
Latar belakang dari munculnya teori dramaturgi Erving Goffman berawal dari tahun 1945, Kenneth Duva Burke (5 Mei 1897–19 November 1993) seorang teoritis literatur Amerika dan filosof yang memperkenalkan konsep dramatisme sebagai metode untuk memahami fungsi sosial dari bahasa dan drama sebagai pentas simbolik kata dan kehidupan sosial. Tujuan Dramatisme adalah memberikan penjelasan logis untuk memahami motif tindakan manusia, atau kenapa manusia melakukan apa yang mereka lakukan.Dramatisme memperlihatkan bahasa sebagai model tindakan simbolik ketimbang model pengetahuan. Pandangan Burke adalah bahwa hidup bukan seperti drama, tapi hidup itu sendiri adalah drama. Kemudian Erving Goffman (11 Juni 1922–19 November 1982), seorang sosiolog interaksionis dan penulis, pada tahun 1959 ia tertarik dengan teori dramatisme Burke, sehingga memperdalam kajian dramatisme tersebut dan menyempurnakannya dalam bukunya yang kemudian terkenal sebagai salah satu sumbangan terbesar bagi teori ilmu sosial “The Presentation of Self in Everyday Life”. Dalam buku ini Goffman yang mendalami fenomena interaksi simbolik mengemukakan kajian mendalam mengenai konsep Dramaturgi.
     Dramaturgi dari istilah teater dipopulerkan oleh  Aristoteles. Sekitar tahun 350 SM, Aristoteles, seorang filosof asal Yunani, menelurkan “Poetics”, hasil pemikirannya yang sampai sekarang masih dianggap sebagai buku acuan bagi dunia teater. Aristoteles menjabarkan penelitiannya tentang penampilan/drama-drama berakhir tragedi/tragis ataupun kisah-kisah komedi. Untuk menghasilkan “Poetics”, Aristoteles meneliti hampir seluruh karya penulis Yunani pada masanya.
      Dalam tragedi kerja analisis Aristoteles. Dia menganggap Oedipus Rex (c. 429 SM) sebagai karya klasik yang dramatis. Dia menganalisis hubungan antara karakter, tindakan, dan dialog, memberikan contoh-contoh dari apa yang dia anggap sebagai plot yang baik, dan memeriksa reaksi drama memprovokasi penonton. Banyak dari "aturan" sering dikaitkan dengan "Drama Aristotelian", dimana deus ex machina adalah kelemahan tindakan terstruktur ekonomis. Dalam Poetics ia membahas konsep-konsep kunci banyak drama, seperti anagnorisis dan katarsis. Pada abad terakhir analisis Aristoteles telah membentuk dasar bagi berbagai TV dan panduan menulis film.
        The Poetics adalah karya paling awal teori dramatis Barat. Karya non-Barat awal yg bersifat sandiwara adalah Sansekerta India "Natayasatra" ('The Art of Theatre) ditulis sekitar 100 Masehi, yang menggambarkan unsur-unsur, bentuk dan elemen narasi dari sepuluh jenis utama dari drama India kuno. Bila Aristoteles mengungkapkan Dramaturgi dalam artian seni. Maka, Goffman mendalami dramaturgi dari segi sosiologi.  Seperti yang kita ketahui, Goffman memperkenalkan dramaturgi pertama kali dalam kajian sosial psikologis dan sosiologi melalui bukunya, “The Presentation of Self In Everyday Life”. Buku tersebut menggali segala macam perilaku interaksi yang kita lakukan dalam pertunjukan kehidupan kita sehari-hari yang menampilkan diri kita sendiri dalam cara yang sama dengan cara seorang aktor menampilkan karakter orang lain dalam sebuah pertunjukan drama. Tujuan dari presentasi dari Diri–Goffman ini adalah penerimaan penonton akan manipulasi.
       Dalam karya-karya Erving Goffman sangat dipengaruhi oleh pemikiran George Herbert Mead yang memokuskan pandangannya pada The  Self. Misalnya dalam The Prsentation of self of everyday life (1955), meragukan pandangan Goffman yang menjelaskan mengenai proses dan makna dari apa yang disebut sebagai interaksi antar manusia. Dengan mengambil konsep mengenai kesadaran diri dan The Self Mead, Goffman kembali meunculkan teori peran sebagai dasar dari teori Dramaturgi. Goffman mengammbil pengandaian kehidupan individu sebagai panggung sandiwara, lengkap dengan setting panggung dan akting yang dilakukan oleh individu sebagai aktor kehidupan (Santoso, 2012: 47).
       Teori dramaturgi menjelaskan bahwa identitas manusia adalah tidak stabil dan merupakan setiap identitas tersebut dan bagian kejiwaan psikologi yang mandiri. Identitas manusia bisa saja berubah-ubah tergantung dari interaksi dengan orang lain. Disinilah dramaturgis masuk, bagaimana kita menguasai interaksi tersebut. Dalam dramaturgis, interaksi sosial dimaknai sama dengan pertunjukan teater. Manusia adalah aktor yang berusaha untuk menggabungkan karakteristik personal dan tujuan kepada orang lain melalui “pertunjukan dramanya sendiri”. Dalam mencapai tujuannya tersebut, menurut konsep dramaturgis, manusia akan mengembangkan perilaku-perilaku yang mendukung perannya tersebut. Selayaknya pertunjukan drama, seorang aktor drama kehidupan juga harus mempersiapkan kelengkapan pertunjukan. Kelengkapan ini antara lain memperhitungkan setting, kostum, penggunakan kata (dialog) dan tindakan non-verbal lain. Hal ini tentunya bertujuan untuk meninggalkan kesan yang baik pada lawan interaksi dan memuluskan jalan mencapai tujuan. Dengan konsep dramaturgis dan permainan peran yang dilakukan oleh manusia, terciptalah suasana-suasana dan kondisi interaksi yang kemudian memberikan makna tersendiri.

 [size=9.33333] [/size]
[size=9.33333]     [/size]Asumsi-Asumsi Teori Dramaturgi
            Tori Dramaturgi Erving Goffman tertuang dalam bukunya yang berjudul “The Presentation of Self in Everyday Life (1959)” dan “Encounters; Two Studies of Sociology of Interaction (1961)”. Goffman tidak berupaya menitikberatkan pada struktur sosial, melainkan pada interaksi tatap muka atau kehadiran bersama (Co-presence). Menurutnya interaksi tatap muka itu dibatasinya sebagai individu yang saling memperngaruhi indakan-tindakan mereka satu sama lain ketika masing-masing berhadapan secara fisik. Secara lebih rinci, teori Dramaturgi Goffman tersebut dapat dikemukakan sebaga berikut (Supardan, 2011:158):
a)[size=9.33333]      [/size]Dalam suatu situasi sosial, seluruh kegiatan dari partisipan tertentu disebut sebagai suatu penampilan (performence), sedangkan orang-orang lain yang terlibat dalam situasi tersebut disebut sebagai pengamat atau partisipan lainnya.
b)[size=9.33333]      [/size]Para aktor adalah mereka yang melakukan tinakan tindakan atau penampilan rutin. Yang dimaksud tindakan rutin (routine) disini menurut Goffman dalam Dadang Supardan, 2011 yaitu membatasi sebagai pola tindakan yang telah ditetapkan sebelumnya, terungkap pada saat melakukan pertunjukan dan yang uga dapat dilakukan maupun diungkapkan pada kesempatan lain.
c)[size=9.33333]      [/size]Individu dapat menyajikan suatu pertunjukan (show) bagi orang lain, tetapi kesan (impression) pelaku terhadap pertunjukan tersebut dapat berbeda-beda. Seseorang dapat bertindak sangat meyakinkan atas tindakan yang diperlihatkannya, walaupun sesungguhnya perilaku sehari-harinya tidaklah mencerminkan tindakan yang demikian.
d)[size=9.33333]      [/size]Karena itulah perlu dibedakan antara panggung depan (front region) atau panggung belakang (back stage). Panggung depan adalah bagian penampilan individu yang secara teratur berfungsi sebagai metode umum untuk tampil di depan publik sebagai sosok yang ideal.
e)[size=9.33333]      [/size]Sedangkan pada panggung belakang, terdapat sejenis “masyarakat rahasia” yang tidak sepenuhnya dapat dilihat di atas permukaan. Dalam hal ini tidak mustahil bahwa tradisi dan karakter pelaku sangat berbeda dengan apa yang dipentaskan di depan. Dengan demikian ada kesenjangan peranaan walaupun maupun keterikatan peranan maupun role embracement (Supardan, 2011:158).

Daftar Rujukan


Santoso, Edi. Dkk. 2012. Teori Komunikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.                       
Supardan, Dadang. 2011.Pengantar Ilmu Sosial: Sebuah Kajian Pendekatan Struktural. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

http://forum.girilaya.com

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Kembali Ke Atas  Message [Halaman 1 dari 1]

Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik

Ping your blog, website, or RSS feed for Free
ping fast  my blog, website, or RSS feed for Free

 

pagerank analyzerW3 Directory - the World Wide Web Directory

© 2014 Copyright Girilaya Real Groups - All Rights Reserved | Back to Top