Kementerian Perdagangan (Kemendag) mempersembahkan sejumlah makanan tradisional khas Indonesia guna memperkenalkan Indonesia kepada lebih dari 2.800 tamu undangan World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss.
JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mempersembahkan sejumlah makanan tradisional khas Indonesia guna memperkenalkan Indonesia kepada lebih dari 2.800 tamu undangan World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss.
Acara Indonesian Night di Ballroom Hotel Morosani, Davos, Swiss tersebut diselenggarakan oleh Kemendag bersama dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang didukung oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Bern, Swiss. Serta adapula Perwakilan Tinggi Republik Indonesia (PTRI) di Jenewa, Swiss.
Adapun menu makanan yang disajikan antara lain tiram segar dengan sambal dabu-dabu, udang panggang dengan sambal matah, bakwan, perkedel ikan Bali, aneka satai (ayam, kambing, sapi), sop ikan Manado kuah asam, nasi kuning, rendang daging, udang balado, tumis buncis, telur dadar, ayam goreng, nasi goreng kampung, mi rebus Jawa, dan acar.
"Kami menghidangkan makanan Indonesia yang dimasak oleh Chef Ragil dari Grand Hyatt Hotel Jakarta untuk para undangan yang hadir," ujar Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Gusmardi Bustami, melalui laporan tertulisnya kepada Okezone, Minggu (27/1/2013).
Gusmardi menjelaskan, Indonesian Night 2013 menampilkan rangkaian kegiatan mulai dari sajian kuliner nusantara, pameran batik, perhiasan dan spa, sampai pentas seni budaya Indonesia yang dikemas secara modern.
Tak hanya itu, Kemendag pun juga menghidangkan berbagai macam kerupuk (rempeyek kacang, kerupuk udang dan ikan, emping), dadar gulung aren nangka, srikaya labu, pisang goreng sale, dan kopi Aceh Gayo.
Selain kuliner, Indonesian Night juga menampilkan pertunjukan yang menggabungkan unsur tradisional dan modern. Pertunjukan tradisional terdiri dari Tari Garuda Wishnu, Tari Saman, Tari Tifa Papua, dan Angklung Daeng Udjo. Sementara itu ada juga seni kontemporer, seperti permainan biola oleh Maylaffayza, serta pertunjukan nyanyi oleh Saykoji dan Lea Simanjuntak.
Promosi Indonesia kali ini tidak hanya dilakukan melalui Indonesian Night. Mendag Gita Wirjawan pada kesempatan ini juga akan memaparkan kepada para pemimpin dunia mengenai pencapaian Indonesia dalam bidang ekonomi dan perdagangan melalui salah satu panel dalam pertemuan WEF.
Mendag menggarisbawahi pentingnya perdagangan yang berorientasi kepada produk-produk bernilai tambah dan kepedulian terhadap lingkungan, serta pembangunan berkelanjutan.
Sumber : http://go.girilaya.com/48m7h8
JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mempersembahkan sejumlah makanan tradisional khas Indonesia guna memperkenalkan Indonesia kepada lebih dari 2.800 tamu undangan World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss.
Acara Indonesian Night di Ballroom Hotel Morosani, Davos, Swiss tersebut diselenggarakan oleh Kemendag bersama dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang didukung oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Bern, Swiss. Serta adapula Perwakilan Tinggi Republik Indonesia (PTRI) di Jenewa, Swiss.
Adapun menu makanan yang disajikan antara lain tiram segar dengan sambal dabu-dabu, udang panggang dengan sambal matah, bakwan, perkedel ikan Bali, aneka satai (ayam, kambing, sapi), sop ikan Manado kuah asam, nasi kuning, rendang daging, udang balado, tumis buncis, telur dadar, ayam goreng, nasi goreng kampung, mi rebus Jawa, dan acar.
"Kami menghidangkan makanan Indonesia yang dimasak oleh Chef Ragil dari Grand Hyatt Hotel Jakarta untuk para undangan yang hadir," ujar Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Gusmardi Bustami, melalui laporan tertulisnya kepada Okezone, Minggu (27/1/2013).
Gusmardi menjelaskan, Indonesian Night 2013 menampilkan rangkaian kegiatan mulai dari sajian kuliner nusantara, pameran batik, perhiasan dan spa, sampai pentas seni budaya Indonesia yang dikemas secara modern.
Tak hanya itu, Kemendag pun juga menghidangkan berbagai macam kerupuk (rempeyek kacang, kerupuk udang dan ikan, emping), dadar gulung aren nangka, srikaya labu, pisang goreng sale, dan kopi Aceh Gayo.
Selain kuliner, Indonesian Night juga menampilkan pertunjukan yang menggabungkan unsur tradisional dan modern. Pertunjukan tradisional terdiri dari Tari Garuda Wishnu, Tari Saman, Tari Tifa Papua, dan Angklung Daeng Udjo. Sementara itu ada juga seni kontemporer, seperti permainan biola oleh Maylaffayza, serta pertunjukan nyanyi oleh Saykoji dan Lea Simanjuntak.
Promosi Indonesia kali ini tidak hanya dilakukan melalui Indonesian Night. Mendag Gita Wirjawan pada kesempatan ini juga akan memaparkan kepada para pemimpin dunia mengenai pencapaian Indonesia dalam bidang ekonomi dan perdagangan melalui salah satu panel dalam pertemuan WEF.
Mendag menggarisbawahi pentingnya perdagangan yang berorientasi kepada produk-produk bernilai tambah dan kepedulian terhadap lingkungan, serta pembangunan berkelanjutan.
Sumber : http://go.girilaya.com/48m7h8
No Comment.