(Beijing) : Ini contoh keuletan warga Tiongkok dalam memandang celah bisnis. Karena kadar polusi udara di Beijing begitu tinggi, Chen Guangbiao, seorang jutawan dan filantropis, menjual udara kalengan. Persis seperti minuman. Menariknya, udara kalengan itu dikemas dengan label berbagai rasa.
Alih-alih memberi label "oksigen", Chen hanya menulis isi kaleng itu sebagai udara. Rasanya beragam. Udara "rasa" Taiwan ada. Rasa Tibet dan Yan"an pun ada. Harganya murah meriah. Hanya 5 yuan atau sekitar Rp 5 ribu.
Chen sejatinya menjual udara kalengan itu sebagai aksi sosial menyikapi kotornya langit Beijing. Kedutaan Besar AS di Beijing menyebut udara di ibu kota Tiongkok itu sangat tidak sehat. Terutama bagi anak-anak dan orang tua. "Bayangkan, 20-30 tahun lagi anak-anak kita pasti harus pakai masker dan ke mana-mana pakai tabung oksigen," kata Chen.
Tak dijelaskan bagaimana sejatinya perbedaan rasa udara produksi Chen itu. Tak diberitakan pula bagaimana cara menikmati udara kalengan itu. Apakah kaleng dibuka, lalu isinya dituang di hidung? Ataukah ada sedotan khusus untuk menghirup udara kalengan itu?
Sumber : http://go.girilaya.com/m3a80a
Alih-alih memberi label "oksigen", Chen hanya menulis isi kaleng itu sebagai udara. Rasanya beragam. Udara "rasa" Taiwan ada. Rasa Tibet dan Yan"an pun ada. Harganya murah meriah. Hanya 5 yuan atau sekitar Rp 5 ribu.
Chen sejatinya menjual udara kalengan itu sebagai aksi sosial menyikapi kotornya langit Beijing. Kedutaan Besar AS di Beijing menyebut udara di ibu kota Tiongkok itu sangat tidak sehat. Terutama bagi anak-anak dan orang tua. "Bayangkan, 20-30 tahun lagi anak-anak kita pasti harus pakai masker dan ke mana-mana pakai tabung oksigen," kata Chen.
Tak dijelaskan bagaimana sejatinya perbedaan rasa udara produksi Chen itu. Tak diberitakan pula bagaimana cara menikmati udara kalengan itu. Apakah kaleng dibuka, lalu isinya dituang di hidung? Ataukah ada sedotan khusus untuk menghirup udara kalengan itu?
Sumber : http://go.girilaya.com/m3a80a