Gerebek Kampung Narkoba di Madura

Pengungkapan kasus narkoba yang dilakukan oleh anggota Ditnarkoba Polda Jatim, ternyata yang paling heboh adalah penggrebekan sebuah “kampung narkoba” di Bangkalan, Madura. Jawa Timur.

Penggrebekan dilakukan dua kali oleh tim dari Ditreskoba Polda Jatiam. Yakni pada Januari dan Maret 2013. Pada penggrebekan pertama, polisi mengamankan 3 orang tersangka dan pada Maret ada 9 tersangka.

"Lokasinya berada di Desa Jedih, Kecamatan Socah, Bangkalan, Madura, Jawa Timur. Di sana, ada sejumlah rumah yang biasa digunakan transaksi dan pesta narkoba," kata Direktur Reskoba Polda Jatim Kombes Andi Loedianto, Selasa (2/4/2013).

Dikatakan, masing-masing dari rumah yang digerebek itu dalamnya sudah dimodifikasi menjadi beberapa bilik. Ruangan-ruangan dengan skat triplek dan tutup kelambu itu biasa dipakai untuk pesta narkoba.

"Di masing-masing rumah, ada pengedar yang menjual sabu-sabu. Dan bagi pembeli yang datang di sana, mendapat fasilitas bilik-bilik secara gratis yang di dalamnya juga disediakan alat hisap dan sebagainya untuk si pembeli atau pengguna langsung mengonsumsi narkoba yang dibelinya," lanjutnya.

Pola kerja kejahatan ini sangat terorganisir. Selain melibatkan banyak pelaku, di masing-masing rumah juga diamankan sejumlah buku berisi rekapan penjualan narkoba setiap harinya.



Pemilik Kabur
Sementara dua kali penggrebekan di beberapa rumah di Desa Jedih, Kecamatan Socah, Bangkalan hanya mengamankan 12 pengedar dan pengguna beserta sejumlah barang bukti.

Namun, polisi belum bisa menangkap para pemilik rumah tersebut. "Pemiliknya kabur. Dan saat ini sudah kita tetapkan sebagai DPO (Daftar Pencarian Orang)," tandasnya.

Dalam menjalankan bisnisnya, para pelaku menjual narkoba jenis sabu-sabu dan menyediakan bilik-bilik kamar lengkap dengan alat hisap untuk pembeli mengonsumsi di sana.

Bahkan, disedikan beberapa jenis paket untuk pembeli. Mulai dari paket Rp 100 ribu, Rp 200 ribu, Rp 300 ribu dan beberapa paket lain. Nominal itu hanya untuk jumlah pembelian sabu, sementara bilik dan alatnya disediakan gratis.

"Transaksi di sana sangat fulgar. Mereka dengan terang-terangan melakukan transaksi narkoba seperti jual beli biasa," tambah Andi.


Kampung Narkoba Setahun Beroperasi

Kampung narkoba yang digrebek Polda Jatim di Desa Jedih, Kecamatan Socah, Bangkalan ternyata sudah lebih dari setahun beroperasi.

Sejumlah rumah yang menyediakan narkoba plus alat hisapnya itu juga telah lama menjadi incaran polisi. Namun, baru pada Januari dan Meret 2013 kemarin polisi berhasil melakukan penggrebekan.

Dari hasil penyelidikan, diketahui bahwa narkoba yang dijual di sana dari Jakarta. Harganya Rp 1,8 juta per gram.




Sedangkan pelanggan yang berkunjung untuk membeli narkoba dan mengonsumsinya di sana, juga berasal dari berbagai daerah di Jawa Timur. Termasuk dari Surabaya, Malang, Sidoarjo dan sebagainya.

"Malah warga sekitar tidak tahu apa-apa. Dan selama ini, warga di sana sangat resah akan keberadaan rumah-rumah yang menyediakan narkoba ini," sambungnya.

Selama ini, daerah itu tak pernah digrebek. Dan setelah Polda Jatim berhasil melakukan penggrebekan, Polda berharap Polres setempat melanjutkan upaya ini dengan terus menggelar operasi rutin.

Polisi mengaku masih melakukan pengembangan atas perkiraan ini. Pemilik-pemilik rumah masih DPO, dan siapa yang menyuplai narkoba ke tempat ini juga masih terus dikejar. (eru)

Foto: Kombes Andi Loedianto menunjukkan barang bukti dan tersangka

http://infopoljatim.com/index.php?option=com_content&view=article&id=4431:polda-jatim-gerebek-kampung-narkoba-di-madura-&catid=65:kriminal-dan-kecelakaan&Itemid=89