Buang air kecil (BAK) merupakan hasrat alamiah yang tidak perlu ditahan-tahan. Namun jika hasrat itu muncul terlalu sering atau tidak wajar, hal itu bisa menandakan kondisi kesehatan yang sedang tidak beres.
Masalah pada kandung kemih memang merepotkan dan harus diobati. Namun tak jarang, masalah-masalah semacam itu hanya menyertai kondisi lain yang lebih serius sehingga ada baiknya untuk diwaspadai.
Dikutip dari MSN Health, Kamis (7/10/10), tanda-tanda tubuh yang tidak sehat dilihat dari perilaku BAK di antaranya adalah sebagai berikut.
Sering buang air kecil
Beberapa dokter berpendapat BAK digolongkan tidak wajar apabila frekuensinya sudah di atas 8 kali sehari, baik dalam jumlah banyak ataupun sedikit-sedikit. Dalam istilah medis, kondisi ini disebut overactive bladder atau beser dalam bahasa Jawa.
Suhu dingin maupun terlalu banyak minum adalah salah satu pemicunya. Obat-obatan diuretik, kopi dan beberapa jenis makanan atau minuman lain juga bisa memicu overactive bladder.
Sering tiba-tiba ingin ke toilet
Overactive bladder juga ditandai dengan hasrat untuk BAK yang tiba-tiba tidak tertahankan pada waktu-waktu yang tak terduga. Seringkali hasrat itu tidak diikuti dengan keluarnya air kencing, jadi hanya keinginan untuk mengunjungi toilet saja.
Panas dan sakit saat buang air kecil
Gejala ini biasanya menandakan adanya infeksi saluran kencing, salah satu jenis infeksi yang paling sering terjadi pada pria maupun wanita. Pada kondisi yang lebih parah, gejala ini akan disertai demam.
Buang air kecil tidak lancar
Pria di atas usia 40-an tahun sering mengalami BAK yang tidak lancar misalnya air kencing keluar dengan sangat pelan, atau bahkan hanya bisa keluar setetes demi setetes. Jika disertai dengan overactive bladder, gejala ini bisa menandakan adanya masalah pada prostat.
Terbangun di malam hari untuk BAK
Jika sebelum tidur banyak minum air, maka wajar bila kemudian terbangun tengah malam untuk BAK. Namun jika terjadi sangat sering atau disebut juga nocturia, maka hal itu merupakan gejala overactive bladder.
Ngompol saat bersin atau tertawa
BAK bisa terjadi tanpa disengaja meski hanya dalam beberapa tetes saja, saat tubuh memaksakan tenaga untuk kegiatan fisik tertentu. Namun jika terjadi pada aktivitas kecil seperti tertawa atau bersin, maka hal itu adalah gejala stress incontinence atau ketidakmampuan untuk menahan BAK akibat adanya tekanan di perut.
Ngompol saat berhubungan seks
Beberapa wanita mengalami hal ini saat mendekati orgasme. Hal ini sangat mengganggu kehidupan seksual sebab hampir 50 persen di antaranya merasa malu pada pasangannya dan mulai menghindari hubungan intim sama sekali karenanya.
Berbeda dengan stress incontinence, ngompol saat berhubungan seks bukan disebabkan oleh tekanan melainkan gangguan saraf yang disebut urge incontinence. Akibatnya kandung kemih bisa mengosongkan diri pad waktu-waktu yang tidak diharapkan.
Berwarna pekat dan berbau tidak sedap
Warna kuning dan bau tidak sedap pada air kencing merupakan gejala dehidrasi atau kekurangan cairan. Jika kebutuhan cairan tercukupi, umumnya air kencing berwarna bening dan tidak menimbulkan berbau menyengat.
Waspadai jika air kencing mengandung bercak-bercak kemerahan. Adanya darah pada air kencing merupakan gejala infeksi saluran kencing yang harus segera diperiksakan ke dokter untuk diobati dengan antibiotik.
Sumber : http://kurcaci.net
Masalah pada kandung kemih memang merepotkan dan harus diobati. Namun tak jarang, masalah-masalah semacam itu hanya menyertai kondisi lain yang lebih serius sehingga ada baiknya untuk diwaspadai.
Dikutip dari MSN Health, Kamis (7/10/10), tanda-tanda tubuh yang tidak sehat dilihat dari perilaku BAK di antaranya adalah sebagai berikut.
Sering buang air kecil
Beberapa dokter berpendapat BAK digolongkan tidak wajar apabila frekuensinya sudah di atas 8 kali sehari, baik dalam jumlah banyak ataupun sedikit-sedikit. Dalam istilah medis, kondisi ini disebut overactive bladder atau beser dalam bahasa Jawa.
Suhu dingin maupun terlalu banyak minum adalah salah satu pemicunya. Obat-obatan diuretik, kopi dan beberapa jenis makanan atau minuman lain juga bisa memicu overactive bladder.
Sering tiba-tiba ingin ke toilet
Overactive bladder juga ditandai dengan hasrat untuk BAK yang tiba-tiba tidak tertahankan pada waktu-waktu yang tak terduga. Seringkali hasrat itu tidak diikuti dengan keluarnya air kencing, jadi hanya keinginan untuk mengunjungi toilet saja.
Panas dan sakit saat buang air kecil
Gejala ini biasanya menandakan adanya infeksi saluran kencing, salah satu jenis infeksi yang paling sering terjadi pada pria maupun wanita. Pada kondisi yang lebih parah, gejala ini akan disertai demam.
Buang air kecil tidak lancar
Pria di atas usia 40-an tahun sering mengalami BAK yang tidak lancar misalnya air kencing keluar dengan sangat pelan, atau bahkan hanya bisa keluar setetes demi setetes. Jika disertai dengan overactive bladder, gejala ini bisa menandakan adanya masalah pada prostat.
Terbangun di malam hari untuk BAK
Jika sebelum tidur banyak minum air, maka wajar bila kemudian terbangun tengah malam untuk BAK. Namun jika terjadi sangat sering atau disebut juga nocturia, maka hal itu merupakan gejala overactive bladder.
Ngompol saat bersin atau tertawa
BAK bisa terjadi tanpa disengaja meski hanya dalam beberapa tetes saja, saat tubuh memaksakan tenaga untuk kegiatan fisik tertentu. Namun jika terjadi pada aktivitas kecil seperti tertawa atau bersin, maka hal itu adalah gejala stress incontinence atau ketidakmampuan untuk menahan BAK akibat adanya tekanan di perut.
Ngompol saat berhubungan seks
Beberapa wanita mengalami hal ini saat mendekati orgasme. Hal ini sangat mengganggu kehidupan seksual sebab hampir 50 persen di antaranya merasa malu pada pasangannya dan mulai menghindari hubungan intim sama sekali karenanya.
Berbeda dengan stress incontinence, ngompol saat berhubungan seks bukan disebabkan oleh tekanan melainkan gangguan saraf yang disebut urge incontinence. Akibatnya kandung kemih bisa mengosongkan diri pad waktu-waktu yang tidak diharapkan.
Berwarna pekat dan berbau tidak sedap
Warna kuning dan bau tidak sedap pada air kencing merupakan gejala dehidrasi atau kekurangan cairan. Jika kebutuhan cairan tercukupi, umumnya air kencing berwarna bening dan tidak menimbulkan berbau menyengat.
Waspadai jika air kencing mengandung bercak-bercak kemerahan. Adanya darah pada air kencing merupakan gejala infeksi saluran kencing yang harus segera diperiksakan ke dokter untuk diobati dengan antibiotik.
Sumber : http://kurcaci.net