- Tempat Nongkrong Para GIRILAYA mania -


You are not connected. Please login or register

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Go down  Message [Halaman 1 dari 1]

1HUKUM MELAGUKAN AL-QUR'AN Empty HUKUM MELAGUKAN AL-QUR'AN Fri 05 Jul 2013, 21:49

girilayabot

girilayabot
Spammer
Spammer
[b style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: Arial, Helvetica, Verdana, sans-serif; line-height: 18px; text-align: center;"]Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh[/b]
Alhamdulillah, wa shalaatu wa salaamu ‘ala Rosulillah wa ‘ala aalihi wa shohbihi ajma’in.
Segala puji bagi Allah Subhanahu wata’ala. Kita memuji, memohan pertolongan dan meminta ampun kepadaNya. Kita berlindung kepada Allah dari kejahatan diri dan keburukan amal perbuatan. Barang siapa diberi petunjuk oleh Allah Subhanahu wata’ala maka tidak ada yang bisa menyesatkannya, dan barang siapa disesatkan oleh Allah maka tidak ada yang bisa menunjukinya. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah semata, tiada sekutu bagiNya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu adalah hamba dan RasulNya.

Pembaca dan pendengar Al-Qur'an yang hatinya disibukkan dengan lagu dan sejenisnya yang dapat mengakibatkan perubahan firman Allah, padahal kita diperintahkan untuk memperhatikannya sebenarnya menghalangi hatinya dari apa yang dikehendaki Allah dalam kitab-Nya, memutuskannya dari pemahaman firman-Nya. Mahasuci firman Allah dari hal itu semua. Imam Ahmad melarang talhin dalam membaca Al-Qur'an, yaitu yang menyerupai lagu, beliau berkata : "Itu bid'ah.


Ibnu Katsir rahimahullah dalam Fadhaa 'ilul Qur'an mengatakan: "Sasaran yang diminta menurut syara' tiada lain yaitu memperindah suara yang dapat mendorong untuk merenungkan dan memahami Al-Qur'an yang mulia dengan khusyu', tunduk, dan patuh penuh ketaatan. Adapun suara-suara dengan lagu yang diada-adakan yang terdiri atas nada dan irama yang melalaikan, serta aturan musikal, maka Al-Qur'an adalah suci dari hal ini dan tak layak jika dalam. Membacannya diperlakukan demikian." (Lihat kitab Fadhaa'ilul qur'an, oleh Ibnu Katsir, him. 125-126.)



Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan: "Irama-irama yang dilarang para ulama untuk membaca Al-Qur'an yaitu yang dapat memendekkan huruf yang panjang, memanjangkan yang pendek, menghidupkan huruf yang mati dan mematikan yang hidup. Mereka lakukan hal itu supaya sesuai dengan irama lagu-lagu yang merdu. Jika hal itu dapat mengubah aturan Al-Qur'an dan menjadikan harakat sebagai huruf, maka haram hukumnya. (Lihat Haasyiatu Muqaddimatit Tafsiir, oleh Ibnu Qaasim, him. 107.)


Sumber : http://islam.girilaya.com/2013/07/hukum-melagukan-al-quran.html

2HUKUM MELAGUKAN AL-QUR'AN Empty Re: HUKUM MELAGUKAN AL-QUR'AN Fri 05 Jul 2013, 21:54

girilayabot

girilayabot
Spammer
Spammer
[b style="font-family: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; border: 0px; font-style: inherit; font-variant: inherit; vertical-align: baseline;"]Tanya:[/b]
Assalamu ‘alaikum Ustadz Taufik Hamim, bolehkah kita membaca Al-Quran dengan menggunakan lagu?, terima kasih atas jawaban Ustadz.
Wassalam
Abdullah
[b style="margin: 0px; padding: 0px; border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; vertical-align: baseline;"]Jawab:[/b]
Assalamu ‘alaikum wr wb
Saudara Abdulullah yang dirahmati Allah, alangkah indahnya bila seorang Muslim diberikan suara indah oleh Allah SWT dipergunakan untuk membaca kalamullah dengan suara terindahnya tersebut sehingga baik dirinya atau pun orang lain yang mendengarkannya tergugah untuk menerima hidangan Al-Quran dan mendapatkan rahmat dari Allah SWT. Suara indahnya tersebut bukan digunakan untuk melantunkan suara yang tak bernilai ibadah bahkan mengundang syahwat dan mengundang dosa baik untuk dirinya dan juga orang lain.
Orang yang diberikan suara indah oleh Allah SWT hendaknya dia pandai bersyukur. Dan di saat dia melantunkan Al-Quran dengan suara indah tersebut bukan untuk dipuji atau orang mengatakan dirinya seorang qari’, namun  agar dirinya dan orang yang mendengarkannya dapat tergugah hatinya untuk mendapat taujih dan hidayah Al-Quran.
Rasulullah SAW: “Barang siapa tidak melagukan Al-Quran maka dia buka dari (golongan) kami”. (HR. Abud Daud dan Ahmad)
“Hiasilah Al-Quran dengan suara kalian”. (HR. Abu Daud dan Nasa’i)
Rasulullah SAW memberikan isyarat agar kita membaca Al-Quran dengan suara terindah yang kita miliki. Dalam melagukan Al-Quran hendaknya harus memperhatikan hukum tajwid yang menjadi ukuran baik tidaknya seseorang dalam membaca Al-Quran. Dan yang terpenting adalah orang yang terindah suaranya adalah orang yang saat membaca Al-Quran terlihat bahwa dia takut kepada Allah SWT, bukan karena inginya bernyanyi dan berlagu seperti halnya lagu dan nyanyian pada umumnya.
[b style="margin: 0px; padding: 0px; border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; vertical-align: baseline;"]Suara Indah Nabi Daud[/b]
Suatu hari seorang sahabat yang bernama Al-Barra’ RA pernah mendengar Rasulullah SAW membaca dalam shalat  isya surat At-Tiin, dan dia pun menyatakan bahwa dirinya tidak pernah mendengar bacaan yang lebih bagus dari pada bacaan Rasulullah SAW.
Abu Musa Al-‘Asy’ariy RA, adalah sahabat mulia yang memiliki suara indah sehingga Rasulullah SAW memberikan julukan kepadanya  seperti seruling Nabi Daud AS, maksudnya adalah bahwa suara Abu Musa Al-‘Asy’ari saat membaca Al-Quran sungguh indah seindah merdunya suara Nabi Daud AS.
[b style="margin: 0px; padding: 0px; border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; vertical-align: baseline;"]Pembesar Quraisy dan tilawah Al-Quran[/b]
Al-Quran memiliki banyak daya tarik yang luar biasa, diantaranya adalah indahnya lantunan ayat suci Al-Quran yang dibawakan oleh Rasulullah SAW membuat beberapa pembesar Quraisy tak tahan dan penasaran untuk mendatangi Rasulullah SAW secara diam-diam hanya untuk mendengarkan lantunan Al-Quran di malam yang pekat di saat rasulullah SAW shalat malam dengan bacaan Al-Quran yang sangat merdu dan memukau orang yang mendengarnya. Walau akhirnya para pembesar Quraisy tersebut tetap dalam pendiriannya, hasad dan ingkar kepada ajaran Rasulullah SAW serta tidak mengimaninya.
Kita ingin tilawah Al-Quran kita dapat menggugah hati kita dan hati orang yang mendengarnya karena lahir dari daya tarik Al-Quran kejujuran pembaca, tilawah yang bersih dari kepura-puraan. Wallahu a’lam bishshawab.
Wassalamu ‘alaikum wr wb
Taufik Hamim Effendi
Sumber : http://www.eramuslim.com/ustadz-menjawab/baca-quran-dilagukan-boleh.htm

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Kembali Ke Atas  Message [Halaman 1 dari 1]

Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik

Ping your blog, website, or RSS feed for Free
ping fast  my blog, website, or RSS feed for Free

 

pagerank analyzerW3 Directory - the World Wide Web Directory

© 2014 Copyright Girilaya Real Groups - All Rights Reserved | Back to Top