Teman dekat terpidana mati gembong kasus narkoba Freddy Budiman, Anggita Sari menolak dengan tegas pernyataan Vanny Rosyanne di sejumlah media.
Anggita dan Vanny yang sama-sama masih berusia 22 tahun dan berprofesi sebagai model majalah pria dewasa itu saling mengakui, bila mereka adalah kekasih Freddy.
Vanny sendiri, bahkan mengungkapkan tentang adanya bilik asmara atau ruangan bercinta - tempat ia dan Freddy melampiaskan hasrat dan berpesta sabu-sabu di ruang Kalapas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas/LP) Narkotika Cipinang, Thurman Hutapea, yang kini sudah dicopot dari jabatannya.
Pernyataan Vanny pun dilengkapi dengan bukti-bukti adanya foto di ruangan tersebut dan sabu-sabu yang bisa beredar luas di dalam penjara. Tapi, semua pernyataan itu dibantah oleh cewek cantik nan mungil yang mengaku, bila kini ia adalah kekasih Freddy, Anggita.
"Saya kenal mas Freddy jauh sebelum cewek itu (Vanny, red) mengaku-aku dia kekasih Freddy. Apalagi, bermain cinta dan pesta sabu-sabu di dalam Lapas. Itu tidak benar sama sekali," ujar Anggita ditemui di Studio ANTV Jakarta belum lama ini.
Anggita mengaku, ia mengenal Freddy di Surabaya pada tahun 2011. Tapi versi Vanny, Anggita baru mengenal Freddy pada Mei 2013 lalu, setelah itu Anggita merebut Freddy dari pelukannya. Untuk itu, Vanny merasa sakit hati dengan kehadiran Anggita, sehingga dia dicampakkan begitu saja oleh seorang Freddy.
"Saya kenal mas Freddy dari adik ipar saya sendiri di Surabaya. Itu sebelum saya tahu, kalau mas Freddy kena kasus dengan BNN (Badan Narkotika Nasional, red). Sejak itu, mas Freddy sering hubungi saya dan bahkan sempat mengajak nikah siri saya," tutur Anggita.
Anggita pun menampik profesi Vanny sebagai model. Menurut Anggita, Vanny bukanlah model seperti yang dikatakannya itu. Justru Anggita-lah yang memang benar model, bintang sinetron, dan saat ini ia tercatat sebagai mahasiswa di sebuah perguruan tinggi swasta Jakarta.
"Sekarang saya sedang menyelesaikan skripsi saya," imbuh Anggita.
Anggita pun mau dipacari oleh seorang terpidana mati hingga sekarang, karena menurut Anggita, Freddy itu merupakan sosok pria yang baik dan bertanggung jawab. Bahkan, biaya kuliah dan keluarganya semua ditanggung oleh seorang Freddy hingga kini.
"Saya sering kasih support ke mas Freddy. Setiap sidang saya selalu usahakan datang," ucap Anggita.
Sebenarnya, tambah Anggita, ia dan Freddy tidak pernah membuat komitmen. Namanya sudah sama-sama dewasa, sehingga itu membuat Anggita dan Freddy mengalir apa adanya menjalani hubungannya tersebut.
Anggita pun bisa tiga kali dalam seminggu menjenguk Freddy di Lapas. Menurut Anggita, ia datang ke Lapas biasa jam 11 siang sampai jam 5 sore. Ia menemui Freddy di ruang besuk tamu biasa. Jadi, kata Anggita, tak ada ruangan khusus seperti yang dikatakan oleh Vanny.
"Saya membesuk mas Freddy, ya di ruangan pertemuan, ruang besuk, ya ruang besuk yang ada sekatnya," kata Anggita terbata-bata.
Ia juga membantah pernyataan Vanny yang mengatakan, bila setiap tamu Freddy pasti akan diistimewakan dari tamu para narapidana lainnya, sehingga tamu Freddy pasti akan berada di ruang yang istimewa, seperti ruang Kalapas misalnya.
"Saya tidak berani mengatakan statemen itu benar atau tidak. Saya memang pernah dengar tentang pernyataan Vanny itu. Tapi, ruangan yang ditunjukkan Vanny dengan apa yang saya lihat, itu beda. Saya juga biasa membesuk mas Freddy, ya di ruangan biasa - sama kayak tamu-tamu yang lainnya. Tidak ada bilik cinta atau ruangan khusus apalah," papar Anggita.
Untuk itu, Anggita bingung dengan segala pernyataan Vanny.
"Saya jadi bingung. Saya tahu kalau ruangan Kalapas adanya di ruang luar narapidana. Yang ditunjukkan Vanny itu malah kayak ruangan pengurus Lapas. Sebab, ruangan itu harus menaiki anak tangga. Saya pernah tahu ruangan itu, karena Freddy suka kenalin saya ke orang Lapas: 'Ini istri saya'," urai Anggita.
Pada intinya, Anggita menilai bahwa segala pernyataan Vanny itu hanya untuk mencari sensasi. Ia menegaskan, bila apa yang dikatakan Vanny itu bohong.
"Pernyataan saya tetap konsisten. Tidak mungkin itu ruangan Kalapas. Ruangan yang ditunjukkan Vanny itu tidak ada. Apalagi, mas Freddy dapat perlakuan istimewa, itu tidak benar. Motivasi saya membantah statemen pernyataan Vanny, karena saya merasa bahwa saya harus meluruskan apa yang terjadi pada orang yang saya sayangi. Saya memberikan fakta yang menurut saya benar," terang Anggita.
Oleh: Ary Nugraheni