Malang menimpa DS (15), pelajar kelas 1 SMA, di Jakarta. Niat ingin mengikuti reuni teman SMP, dia malah diperkosa AL (16), teman SMP-nya di kawasan Matraman, Jakarta Timur.
Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Timur Kompol Didik Hariyadi mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Februari 2013, di rumah pelaku. Ketika itu, korban diundang mengikuti acara reoni di kediaman pelaku, kawasan Cibubur, Jakarta Timur.
"Korban ternyata datang lebih dulu ketimbang teman-teman lainnya. Karena kondisi rumahnya sepi, munculah niat AL untuk memperkosa DS," ujar Didik, kepada wartawan, di Jakarta, Senin (1/4/2013).
Dia melanjutkan, saat itu korban dipanggil pelaku masuk ke dalam kamarnya dengan dalih ingin meminta tolong sesuatu. Korban yang belum sadar akan niat teman angkatannya di SMP, itu dengan polosnya mengikuti perintah pelaku.
"Di kamar itu, korban dijebak. AL menindih badan DS dengan sekuat tenaga. Korban sempat berusaha berontak, tapi tenaganya kalah kuat sama pelaku," sambungnya.
Melihat korban kehabisan tenaga, pelaku kemudian memperkosa korban. Setelah itu, korban diancam pelaku agar jangan memberitahukan kejadian ini kepada orang lain.
"Korban takut dan malu aib ini terbongkar. Makanya dia hanya bisa memendam kejadian ini sendirian," ungkapnya.
Pasca kejadian, lanjut Didik, sikap korban berubah drastis menjadi anak yang pendiam dan sering murung. Bahkan, korban yang dulunya kerap menutup aurat, tiba-tiba melepas jilbab. Karena merasa ada yang tidak beres, pihak keluarga menanyakan perubahan sikap korban.
"Setelah didesak keluarganya, korban akhirnya mengaku telah diperkosa teman SMP-nya yang berinisial AL, saat acara reuni sekolah pada Februari lalu," terangnya.
Mendengar keterangan korban, pihak keluarga langsung melaporkan AL ke Unit PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak) Mapolrestro Jakarta Timur. Diantar kepolisian, korban selanjutnya divisum di RSCM. Hingga kini kasus perkosaan anak di bawah umur tersebut, masih ditangani petugas.
"Kasusnya masih dalam penyelidikan," singkatnya.
Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Timur Kompol Didik Hariyadi mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Februari 2013, di rumah pelaku. Ketika itu, korban diundang mengikuti acara reoni di kediaman pelaku, kawasan Cibubur, Jakarta Timur.
"Korban ternyata datang lebih dulu ketimbang teman-teman lainnya. Karena kondisi rumahnya sepi, munculah niat AL untuk memperkosa DS," ujar Didik, kepada wartawan, di Jakarta, Senin (1/4/2013).
Dia melanjutkan, saat itu korban dipanggil pelaku masuk ke dalam kamarnya dengan dalih ingin meminta tolong sesuatu. Korban yang belum sadar akan niat teman angkatannya di SMP, itu dengan polosnya mengikuti perintah pelaku.
"Di kamar itu, korban dijebak. AL menindih badan DS dengan sekuat tenaga. Korban sempat berusaha berontak, tapi tenaganya kalah kuat sama pelaku," sambungnya.
Melihat korban kehabisan tenaga, pelaku kemudian memperkosa korban. Setelah itu, korban diancam pelaku agar jangan memberitahukan kejadian ini kepada orang lain.
"Korban takut dan malu aib ini terbongkar. Makanya dia hanya bisa memendam kejadian ini sendirian," ungkapnya.
Pasca kejadian, lanjut Didik, sikap korban berubah drastis menjadi anak yang pendiam dan sering murung. Bahkan, korban yang dulunya kerap menutup aurat, tiba-tiba melepas jilbab. Karena merasa ada yang tidak beres, pihak keluarga menanyakan perubahan sikap korban.
"Setelah didesak keluarganya, korban akhirnya mengaku telah diperkosa teman SMP-nya yang berinisial AL, saat acara reuni sekolah pada Februari lalu," terangnya.
Mendengar keterangan korban, pihak keluarga langsung melaporkan AL ke Unit PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak) Mapolrestro Jakarta Timur. Diantar kepolisian, korban selanjutnya divisum di RSCM. Hingga kini kasus perkosaan anak di bawah umur tersebut, masih ditangani petugas.
"Kasusnya masih dalam penyelidikan," singkatnya.
No Comment.