Bondowoso - Berdalih seorang dukun dan menurunkan ilmu, seorang siswi kelas 8 Madrasah Aliyah (MA) sebuah pondok pesantren di Bondowoso, sebut saja Angie, menjadi korban perkosaan yang diduga dilakukan H (42), warga Kecamatan Curahdami.
Tak terima atas perlakuan tersebut, kedua orang tua korban lantas melaporkan kejadian itu ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak, Polres Bondowoso, Jumat (2/3/2012) pagi dengan diantar Kepala Desa setempat Budiharjo.
Informasi yang berhasil dihimpun, peristiwa mengenaskan itu bermula saat korban mengeluh kepada teman sekolahnya, bahwa dia susah menangkap pelajaran bahasa Inggris. Oleh temannya disarankan mendatangi seorang dukun bernama H.
Angie lantas mendatangi dukun tersebut. Tak lama berselang, dia langsung diajak sang dukun ke makam tua di Desa Purnama, Tegalampel. Dalihnya, Angie akan diberi ilmu agar pintar. Dalam petuahnya, H berpesan agar selama proses pemberian ilmu Angie tidak boleh mengeluarkan suara apalagi berteriak.
Rupanya, itu cuma tipu muslihat H. Saat di dalam bangunan makam, seluruh pakaian Angie lantas dilucuti dan selanjutnya dipaksa melayani nafsu bejat pelaku. Korban kemudian pulang dan langsung melaporkan kejadian itu ke orangtuanya.
Kasat Reskrim Polres Bondowoso AKP Bambang Setiawan saat dikonfirmasi membenarkan laporan dugaan perkosaan tersebut. "Korban sudah dimintakan visum dan masih dilakukan penyelidikan," kata Bambang kepada detiksurabaya.com.
Tak terima atas perlakuan tersebut, kedua orang tua korban lantas melaporkan kejadian itu ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak, Polres Bondowoso, Jumat (2/3/2012) pagi dengan diantar Kepala Desa setempat Budiharjo.
Informasi yang berhasil dihimpun, peristiwa mengenaskan itu bermula saat korban mengeluh kepada teman sekolahnya, bahwa dia susah menangkap pelajaran bahasa Inggris. Oleh temannya disarankan mendatangi seorang dukun bernama H.
Angie lantas mendatangi dukun tersebut. Tak lama berselang, dia langsung diajak sang dukun ke makam tua di Desa Purnama, Tegalampel. Dalihnya, Angie akan diberi ilmu agar pintar. Dalam petuahnya, H berpesan agar selama proses pemberian ilmu Angie tidak boleh mengeluarkan suara apalagi berteriak.
Rupanya, itu cuma tipu muslihat H. Saat di dalam bangunan makam, seluruh pakaian Angie lantas dilucuti dan selanjutnya dipaksa melayani nafsu bejat pelaku. Korban kemudian pulang dan langsung melaporkan kejadian itu ke orangtuanya.
Kasat Reskrim Polres Bondowoso AKP Bambang Setiawan saat dikonfirmasi membenarkan laporan dugaan perkosaan tersebut. "Korban sudah dimintakan visum dan masih dilakukan penyelidikan," kata Bambang kepada detiksurabaya.com.
No Comment.