Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari Gumelar mengatakan tes keperawanan melecehkan kaum perempuan.

"Kalau ada orang yang melakukan tes keperawanan untuk masuk ke sekolah, itu sama saja dengan melakukan pelecehan terhadap kaum perempuan. Ini menyangkut bias gender," kata Linda di sela-sela acara Indonesia Womenpreneur Competition di Jakarta, Rabu (21/8).

Menurut Linda, pendidikan adalah hak semua orang. Jadi, tidak perlu pakai tes keperawanan. "Ini kan terjadi lagi bias gender. Kenapa harus anak perempuan yang dites, kenapa anak laki-laki tidak dites. Tapi, tes ini tidak perlu," katanya lagi.

"Saat kita tengah giat-giatnya meningkatkan pendidikan bersama, malah ada isu seperti itu. Tidak benar ini.”

Menurut Linda, tes seperti itu tidak adil, tidak efektif, dan bisa menimbulkan efek psikologis bagi anak dan keluarganya.

"Jadi, sebaiknya secepatnya diatasi. Jangan sampai isu seperti ini membut keluarga resah dan anak-anak jadi takut ke sekolah," ungkapnya.

Seperti diketahui Dinas Pendidikan Prabumulih di Sumatera Selatan mewacanakan tes keperawanan dalam proses penerimaan siswa baru tingkat SMA.