- Tempat Nongkrong Para GIRILAYA mania -


You are not connected. Please login or register

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Go down  Message [Halaman 1 dari 1]

Admin

Admin
Admin
Admin
Ratusan ketua organisasi siswa intrasekolah dan ekstrasekolah dari SMA/Madrasah Aliyah dan pondok pesantren se-Indonesia, mendeklarasikan "Komitmen Kebhinnekaan Berbasis Toleransi" sebagai hasil dari pelatihan yang diadakan Lazuardi Birru di Jakarta 3-5 September 2013.

Sebagaimana diungkapkan Ketua Lazuardi Birru Dhyah Madya Ruth di Jakarta, Jumat (6/9), para peserta yang semuanya beragama Islam itu diajak memahami bahwa meskipun Muslim di Indonesia mayoritas, negeri ini majemuk yang ditopang dengan empat pilar kebangsaan yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

"Karena itu, tidak ada alasan untuk mendiskriminasi kelompok minoritas," ucapnya.

Dalam deklarasi itu mereka berkomitmen menjaga keberagaman dalam kesatuan sebagai satu bangsa. Disebutkan pula bahwa toleransi dengan semangat kebhinnekaan serta menjaga kehormatan bangsa Indonesia di mata dunia internasional merupakan prioritas utama yang harus dilakukan saat ini.

Keragaman dan kemajemukan etnis, budaya, ekonomi, ideologi, aliran, dan agama merupakan realitas yang tak terbantahkan dalam perjalanan bangsa Indonesia, baik sebelum maupun sesudah kemerdekaan.

Dalam pelatihan itu, jelas Dyah, para peserta juga diajak memahami berbagai kasus kekerasan yang terjadi di tengah masyarakat dari perspektif perbedaan suku, etnis, kebudayaan, kesenjangan ekonomi, politik, ideologi, hingga agama.

Sejumlah kasus kekerasan seperti tawuran antarpelajar, bentrok antarpendukung kesebalasan sepak bola, kisruh politik, konflik etnis, konflik aliran, hingga aksi terorisme merupakan fakta yang amat dekat dengan kehidupan masyarakat Indonesia beberapa tahun terakhir. Tragisnya, dalam berbagai kasus kekerasan, anak muda seringkali menjadi korban.

Tawuran antarpelajar, misalnya, sepanjang tahun 2012 telah menewaskan sedikitnya 82 siswa. Demikian juga dalam kekerasan lainnya seperti terorisme, fakta menunjukkan 11 orang pelaku bom bunuh diri adalah pemuda usia belasan hingga dua puluhan tahun.

"Mereka mendapatkan perspektif yang kaya tentang bagaimana menyikapi kebhinekaan agar tidak berujung pada kekerasan. Untuk menambah inspirasi para peserta, selain materi di atas, dalam training ini juga dibahas dua tema dialog yakni, Kebhinnekaan Untuk Pemberantasan Terorisme dan Islam Penjaga Perdamaian Bangsa," tuturnya.

Lazuardi Birru sebagai lembaga swadaya masyarakat yang peduli pada perdamaian di antara generasi muda, katanya, optimistis semua pemuda dan generasi penerus bangsa dapat mewujudkan kemajuan dan kesejahteraan bangsa di tengah keberagaman yang hidup di negeri ini.

Dhyah menyebutkan peserta yang mengikuti pelatihan berjumlah 358 siswa dari 76 SMA/Madrasah Aliyah dan 43 pondok pesantren dari 34 provinsi se-Indonesia.

http://forum.girilaya.com

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Kembali Ke Atas  Message [Halaman 1 dari 1]

Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik

Ping your blog, website, or RSS feed for Free
ping fast  my blog, website, or RSS feed for Free

 

pagerank analyzerW3 Directory - the World Wide Web Directory

© 2014 Copyright Girilaya Real Groups - All Rights Reserved | Back to Top