Moskow – Anggota parlemen Rusia menyiapkan tata cara berpakaian di sekolah dan menilai para guru wanita yang berpakaian provokatif masuk dalam kategori “wall of shame”(tindakan memalukan) dan bukan “hall of fame”.
Majelis rendah parlemen Rusia, Duma, kini sedang membahas seragam sekolah serta tata cara berpakaian untuk para guru. Duma melarang para guru wanita mengenakan rok mini, atasan yang sengaja terbuka seperti mau menyusui atau tata rias terlalu menor, tulis RIA Novosti, Jumat (20/12/2013).
Harian Rossiykaya Gazeta menyebut tata cara berpakaian itu tidak bisa serta merta memecat para guru yang mbalelo terhadap aturan berpakaian. Para legislator ngotot mengkategorikan mereka yang bandel ke dalam “wall of shame”, yang sengaja diciptakan untuk memberikan efek jera terhadap guru wanita yang suka pamer “sekwilda” alias sekitar wilayah dada.
Yelena Senatorova, Senator dari partai Rusia Bersatu dan salah satu penulis tata cara berbusana bilang kepada harian Izvestia bahwa standar moral masa kini di sekolah sudah tercemar.
“Para guru sekarang boleh berpakaian yang memamerkan keseksian dan bekerja paruh waktu sebagai penari bugil atau mengiklankan diri dalam layanan telepon esek-esek lewat Internet,” ujar sang Senator.
Harian Komsomolskaya Pravda melaporkan pada April 2009 seorang guru di sekolah Yaroslavl bekerja di klub bugil, sementara seorang guru di Togliatti didenda karena membuka rumah bordil di luar apartemennya. Kedua wanita guru ini menyebut rendahnya gaji guru yang menjadi penyebab mereka mencari tambahan dengan cara mereka.
Majelis rendah parlemen Rusia, Duma, kini sedang membahas seragam sekolah serta tata cara berpakaian untuk para guru. Duma melarang para guru wanita mengenakan rok mini, atasan yang sengaja terbuka seperti mau menyusui atau tata rias terlalu menor, tulis RIA Novosti, Jumat (20/12/2013).
Harian Rossiykaya Gazeta menyebut tata cara berpakaian itu tidak bisa serta merta memecat para guru yang mbalelo terhadap aturan berpakaian. Para legislator ngotot mengkategorikan mereka yang bandel ke dalam “wall of shame”, yang sengaja diciptakan untuk memberikan efek jera terhadap guru wanita yang suka pamer “sekwilda” alias sekitar wilayah dada.
Yelena Senatorova, Senator dari partai Rusia Bersatu dan salah satu penulis tata cara berbusana bilang kepada harian Izvestia bahwa standar moral masa kini di sekolah sudah tercemar.
“Para guru sekarang boleh berpakaian yang memamerkan keseksian dan bekerja paruh waktu sebagai penari bugil atau mengiklankan diri dalam layanan telepon esek-esek lewat Internet,” ujar sang Senator.
Harian Komsomolskaya Pravda melaporkan pada April 2009 seorang guru di sekolah Yaroslavl bekerja di klub bugil, sementara seorang guru di Togliatti didenda karena membuka rumah bordil di luar apartemennya. Kedua wanita guru ini menyebut rendahnya gaji guru yang menjadi penyebab mereka mencari tambahan dengan cara mereka.