Bogor - Lain Fandi, lain pula Fahdi. Namun kedua laki-laki yang namanya disamarkan ini sama-sama mempunyai pengalaman pahit ketika "bermain" dengan perempuan yang saban malam menjajakan tubuh di sepanjang Jalan Raya Parung-Bogor.
Fahdi, 25, terbilang masih beruntung ketimbang Fandi yang duit, Blackberry, dan tasnya dirampas preman yang masuk ke kamar pelacur Parung ketika sedang indehoy.
Fahdi mengaku juga hampir menjadi korban pemerasan di kawasan tersebut, namun berhasil melarikan diri. Fahdi menceritakan, pada 2011 lalu, ia baru kembali dari Bandung, dan sampai di kawasan Jampang, Parung, menjelang tengah malam.
Setelah bertransaksi dengan salah satu wanita di pinggir jalan Parung, mereka pun bergerak menuju kamar kontrakan. "Cewek itu gak mau diboncengin waktu masih di jalan. Pas sudah di gang, baru dia mau dibonceng," kata Fahdi mengungkapkan ke detikcom, Rabu (18/12).
Fahdi, 25, terbilang masih beruntung ketimbang Fandi yang duit, Blackberry, dan tasnya dirampas preman yang masuk ke kamar pelacur Parung ketika sedang indehoy.
Fahdi mengaku juga hampir menjadi korban pemerasan di kawasan tersebut, namun berhasil melarikan diri. Fahdi menceritakan, pada 2011 lalu, ia baru kembali dari Bandung, dan sampai di kawasan Jampang, Parung, menjelang tengah malam.
Setelah bertransaksi dengan salah satu wanita di pinggir jalan Parung, mereka pun bergerak menuju kamar kontrakan. "Cewek itu gak mau diboncengin waktu masih di jalan. Pas sudah di gang, baru dia mau dibonceng," kata Fahdi mengungkapkan ke detikcom, Rabu (18/12).
No Comment.