Pekerja Seks Komersial (Foto: Ilustrasi)
Satpol PP Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur terus menggelar razia di sejumlah lokasilasi serta tempat yang di jadikan mangkal para Pekerja Seks Komersial (PSK).
Hal itu dilakukan untuk menghindari adanya eksodus secara besar-besaran PSK dari Kabupaten Tuban yang saat ini lokalisasinya mulai ditutup.
Beberapa lokasi yang saat ini dijadikan target operasi Satpol PP secara rutin adalah eks lokalisasi Kalisari di Desa Banjarsari, Kecamatab Trucuk, Lokasisasi Desa
Semawot Kecamatan Sukosewu, serta di sekitar Rel Bengkong Kecamatan Kota.
“Kita akan malakukan razia secara terus menerus dan memantau lokasi itu. Jangan sampai wilayah kita jadi tumpahan PSK dari Tuban,” tegas Kepala Satpol PP Kabupaten bojonegoro, Kamidin kepada LI.COM, Kamis (17/01/2013).
Untuk mengindari tumpahan PSK, lanjut Kamidin, pihak desa akan mendata penghuninya agar jangan sampai jumlahnya bertambah. “Di Lokalisasi Dukuh Kalisari sampai saat ini masih dihuni sejumlah PSK. Di situ akan dilakukan pendataan. Ini salah satu cara untuk menghindari agar jangan sampai kebanjiran PSK dari Tuban,” ujarnya.
Ditempat terpisah, Kepala Desa Banjarsari, Fariz M. Hidayat menyatakan siap menjaga wilayahnya. Untuk itu, saat ini sudah ada aturan agar tidak boleh menambah warga yang tidak jelas identitasnya untuk bermukim di eks lokalisasi Kalisari.
“Sebagai langkah tegas, kita sudah memerintahkan kepada RT dan RW setempat untuk tidak menerima pindahan PSK eks lokalisasi Tuban karena wilayahnya saat ini sudah tertutup untuk para PSK,” kata Fariz.
Diketahui, beberapa lokalisasi di Kabupaten Tuban telah dibubarkan. Dari pembubaran tempat prostitusi itu, para PSK telah diberi modal usaha sebesar Rp 3 juta oleh pemerintah daerah setempat.
No Comment.