Bupati Biak Numfor, Yusuf Melianus Maryen, mengatakan sebanyak dua pulau di Kabupaten Biak Numfor, Papua, terancam hilang akibat kenaikan permukaan air laut.
"Pulau-pulau itu terletak di Kepulauan Padaido. Ada sekitar dua pulau yang terancam hilang karena naiknya air laut," ujar Bupati usai seminar sehari tentang ekoregion Papua di Biak, Senin.
Pulau-pulau tersebut, lanjut dia, adalah pulau-pulau yang tidak berpenduduk. Pemerintah setempat sedang mencari solusi mengenai permasalahan ini misalnya membangun tanggul untuk mencegah abrasi di wilayah perairan tersebut.
"Bagi kami adanya Pusat Penelitian Ekoregion di Papua ini penting untuk lestarinya lingkungan hidup," kata Yusuf.
Menteri Lingkungan Hidup, Balthasar Kambuaya, akan meresmikan Pusat Penelitian Ekoregion Papua di Biak pada Selasa. Adanya pusat penelitian itu diharapkan bisa memetakan karakteristik ekosistem di wilayah tersebut.
Bupati melanjutkan selain permasalahan pulau yang terancam tenggelam, di wilayahnya juga terjadi permasalahan lingkungan lainnya seperti penangkapan ikan yang masih menggunakan potasium.
"Laut rusak karena pencarian ikan yang tidak ramah lingkungan. Namun sekarang sudah tidak lagi sejak adanya perhatian pemerintah yang memberikan peralatan menangkap ikan ramah lingkungan," jelas dia.
Pihaknya juga melakukan penanaman pohon di hutan Biak yang gersang. Yusuf menyebutkan terdapat 41.000 hektare lahan tandus di Biak, dan baru 13 persen dari wilayah itu telah dihijaukan dengan melakukan penanaman.
Sumber : http://go.girilaya.com/7g4m6m
"Pulau-pulau itu terletak di Kepulauan Padaido. Ada sekitar dua pulau yang terancam hilang karena naiknya air laut," ujar Bupati usai seminar sehari tentang ekoregion Papua di Biak, Senin.
Pulau-pulau tersebut, lanjut dia, adalah pulau-pulau yang tidak berpenduduk. Pemerintah setempat sedang mencari solusi mengenai permasalahan ini misalnya membangun tanggul untuk mencegah abrasi di wilayah perairan tersebut.
"Bagi kami adanya Pusat Penelitian Ekoregion di Papua ini penting untuk lestarinya lingkungan hidup," kata Yusuf.
Menteri Lingkungan Hidup, Balthasar Kambuaya, akan meresmikan Pusat Penelitian Ekoregion Papua di Biak pada Selasa. Adanya pusat penelitian itu diharapkan bisa memetakan karakteristik ekosistem di wilayah tersebut.
Bupati melanjutkan selain permasalahan pulau yang terancam tenggelam, di wilayahnya juga terjadi permasalahan lingkungan lainnya seperti penangkapan ikan yang masih menggunakan potasium.
"Laut rusak karena pencarian ikan yang tidak ramah lingkungan. Namun sekarang sudah tidak lagi sejak adanya perhatian pemerintah yang memberikan peralatan menangkap ikan ramah lingkungan," jelas dia.
Pihaknya juga melakukan penanaman pohon di hutan Biak yang gersang. Yusuf menyebutkan terdapat 41.000 hektare lahan tandus di Biak, dan baru 13 persen dari wilayah itu telah dihijaukan dengan melakukan penanaman.
Sumber : http://go.girilaya.com/7g4m6m