Indeks
Hingga Senin (11/3/2013) terkait kasus keracunan 18 siswa SDN Wonokusumo VII Surabaya usai minuman siap saji “Cartoon Juice” produk PT Delivi, Pandaan, Jawa Timur yang berakibat pingsan terus diproses penyidik Polsek Semampir-Polres Pelabuhan Tanjung Perak.
Kayaknya ada paksaan agar siswa mau minuman jus itu. Bayangkan sebelum peristiwa itu terjadi, kebetulan para pelajar hendak masuk ke gerbang sekolah. lalu dipanggil seseorang dan diberi minuman tersebut sembari orang yang memberi minuman tadi mengancam, jika tidak segera diminum akan diculik.
Hal itu membuat para siswa ketakutan inilah, akhirnya minuman siap saji itu langsung diminum. Namun satu jam kemudian para pelajar yang rata-rata duduk di bangku kelas 3 dan 4 ini, merasakan gejala yang sama yakni mual, pusing, dan gatal-gatal pada kulitnya.
Karena kejadian tersebut, para siswa itu dilarikan pihak sekolah ke rumah sakit, dengan harapan bisa mendapat perawatan medis lebih cepat.
Sebagaimana diketahui, penyidik Polsek Semampir belum menetapkan siapa tersangka yang mengakibatkan 18 murid SDN Wonokusumo VII Surabaya keracunan usai minum minuman siap saji berupa jus.
Hal itu dikarenakan penyidik masih menunggu hasil laboratorium minuman yang dikonsumsi para siswa yang “nglenger” itu. Meski demikian, namun penyidik sudah meminta keterangan kepada Amin, pihak produsen minuman siap saji “Cartoon Juice” milik PT Delivi yang berlokasi di Pandaan, Jawa Timur.
Dari hasil interogasi terhadap Amin, bahwa memang pihaknya sudah sebulan ini melakukan promo dengan membagikan secara gratis dan bahkan pada hari yang sama, perusahaan yang berlokasi di Pandaan ini juga membagikan di pondok pesantren daerah Jalan Endrosono Surabaya tidak terjadi apa-apa.
Namun demikian, diakui oleh Amin saat membagi kepada siswa SDN Wonokusumo VII Surabaya yang terletak di Jl Wonosari Lor Surabaya tidak minta ijin pihak sekolah. Tanpa diduga akhirnya para siswa usai minum minuman siap saji itulah berakibat fatal, ke 18 pada “klenger”. Peristiwa ini terjadi, Jumat (8/3/2013) lalu.
Diperoleh keterangan, untuk memastikan apakah penyebab keracunan para siswa tersebut, maka penyidik Polsek Semampir mengirim contoh minuman sisa yang dikonsumsi dan minuman masih tersegel untuk dikirim ke laboratorium. Dan dari hasil itulah nantinya petugas bisa mengambil kesimpulan untuk melanjutkan kasus ini.
Foto: siswa saat membawa sampel Juice produk PT Delivi, Pandaan, Jawa Timur
Jajaran Polsek Semampir, sudah mengantongi pelat nomor polisi (nopol) mobil pemberi susu ke belasan siswa SD Wonokusumo 7, Surabaya, Jawa Timur, yang menyebabkan mereka keracunan.
Kanit Reskrim Polsek Semampir, AKP Achmad Mujiono, mengatakan, pelaku menggunakan Avanza silver bernomor polisi B 8288. Namun, pihaknya belum mengetahui kode akhir dari pelat nomor tersebut.
“Hingga kini kami masih terus melakukan koordinasi dan pelacakan terhadap mobil tersebut,” ujar Achmad di Surabaya, Sabtu (9/3/2013).
Sementara itu, aktifitas di SD Wonokusumo 7 Surabaya, berjalan seperti biasa. Hanya saja, pihak sekolah lebih ketat melakukan pengamanan. Terlihat petugas keamanan berjaga di depan pintu gerbang sekolah, guna mengantisipasi adanya orang tidak dikenal yang masuk.
Salah seorang orang tua siswa, Maisaroh, berharap agar kejadian serupa tidak terulang. Dia mengaku lebih waspada dengan mengatarkan anaknya hingga masuk gerbang sekolah. “Anak saya dinasehati agar tidak sembarang menerima bujukan orang lain, apalagi yang tidak dikenal,” akunya.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 19 siswa siswa sekolah tersebut mengalami mual, muntah dan tenggorokan gatal setelah dipaksa mengonsumsi susu oleh dua pria dan seorang wanita tidak dikenal, kemarin siang. Para pelaku mengancam akan membunuh korban bila tidak menuruti perintah mereka. (Rahmat Ilyasan/Sindo TV) (ris)
Sumber : http://go.girilaya.com/f9ltz3
No Comment.