Girilaya Networks @girilaya.com - Ajang kontes kecantikan dunia "Miss World 2013" yang sebagian masa karantina digelar di Bali dapat mempromosikan kain khas Pulau Dewata kepada 130 kontestan dalam sesi "Beach Fashion".
"Kita ingin mempromosikan bentangan kain Bali. Kami perlombakan kepada mereka karena ada seratus cara untuk menggunakan kain itu," ujar panitia penyelenggara Miss World 2013, Arief Suditomo di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu.
Menurut dia, penggunaan kain khas Pulau Dewata tersebut bukan merupakan pengganti bikini yang selama ini menjadi perdebatan bagi sebagian kalangan.
Ia menjelaskan para kontestan dituntut untuk berkreasi menggunakan kain sarung khas Bali itu untuk menampilkannya dalam sesi fashion di pantai.
"Bikini menjadi perhatian utama beberapa kalangan di Indonesia dan semua yang mereka khawatirkan kami perhatikan," ujarnya.
Arief yang juga bertanggungjawab untuk komunikasi media itu menambahkan bahwa sejak rencana Indonesia menjadi tuan rumah "Miss World 2013" pada tahun 2010 lalu, pihaknya telah meminta komite ajang ratu kecantikan tertua itu untuk menaati budaya di Indonesia.
Dengan adanya permintaan itu, pihak penyelenggara "Miss World" kemudian mengikuti aturan tersebut.
"Sejak tujuh tahun lalu, bikini tidak ada. Kami pastikan tidak ada bikini di sini (di Bali)," katanya.
Dia mengungkapkan bahwa penggunaan kain khas Bali tersebut menjadi salah satu bukti bahwa penyelenggaraan ratu sejagad itu menghargai budaya Indonesia.
Rencananya upacara pembukaan "Miss World 2013" akan digelar pada Minggu (8/9) di Bali Internastional Convention Center, Nusa Dua, Kabupaten Badung yang juga akan menampilkan budaya Indonesia.
Kontes kecantikan dunai itu diikuti 130 kontestan dari seluruh dunia untuk memperebutkan mahkota ratu sejagad yang rencananya final akan digelar di Sentul, Bogor, Jawa Barat.
"Kita ingin mempromosikan bentangan kain Bali. Kami perlombakan kepada mereka karena ada seratus cara untuk menggunakan kain itu," ujar panitia penyelenggara Miss World 2013, Arief Suditomo di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu.
Menurut dia, penggunaan kain khas Pulau Dewata tersebut bukan merupakan pengganti bikini yang selama ini menjadi perdebatan bagi sebagian kalangan.
Ia menjelaskan para kontestan dituntut untuk berkreasi menggunakan kain sarung khas Bali itu untuk menampilkannya dalam sesi fashion di pantai.
"Bikini menjadi perhatian utama beberapa kalangan di Indonesia dan semua yang mereka khawatirkan kami perhatikan," ujarnya.
Arief yang juga bertanggungjawab untuk komunikasi media itu menambahkan bahwa sejak rencana Indonesia menjadi tuan rumah "Miss World 2013" pada tahun 2010 lalu, pihaknya telah meminta komite ajang ratu kecantikan tertua itu untuk menaati budaya di Indonesia.
Dengan adanya permintaan itu, pihak penyelenggara "Miss World" kemudian mengikuti aturan tersebut.
"Sejak tujuh tahun lalu, bikini tidak ada. Kami pastikan tidak ada bikini di sini (di Bali)," katanya.
Dia mengungkapkan bahwa penggunaan kain khas Bali tersebut menjadi salah satu bukti bahwa penyelenggaraan ratu sejagad itu menghargai budaya Indonesia.
Rencananya upacara pembukaan "Miss World 2013" akan digelar pada Minggu (8/9) di Bali Internastional Convention Center, Nusa Dua, Kabupaten Badung yang juga akan menampilkan budaya Indonesia.
Kontes kecantikan dunai itu diikuti 130 kontestan dari seluruh dunia untuk memperebutkan mahkota ratu sejagad yang rencananya final akan digelar di Sentul, Bogor, Jawa Barat.
No Comment.