Untuk urusan menjalankan tugas, penyidik dan reserse polwan tak kalah militan dibandingkan rekannya yang pria. Mereka siap terjun ke medan apa saja, termasuk menyamar menjadi pekerja seks komersial.
"Kalau sedang menyamar, ya, polwan berdandan seperti cewek gaul, rambutnya diwarnai, pakai anting besar," kata Brigjen Basaria Panjaitan, mantan Direktur Reserse Kriminal Polda Riau yang kini menjadi Widyaiswara Madya di Sekolah Staf dan Pimpinan Polri, pada Jumat, 30 Agustus 2012.
Salah satu penyamaran polwan yang sukses mengungkap pelacuran skala besar terjadi pada September 2012 lalu di Polda Jawa Timur. Ketika itu, kata Basaria, sejumlah polwan cantik di Polda Jawa Timur menyusup ke jaringan pekerja seks komersial kelas tinggi dan menangkap germo terkenal asal Surabaya, Yunita alias Keyko.
"Ada tujuh polwan yang turun menyamar menjadi pelacur, anak buah Keyko," kata Basaria. "Polwan yang ditugaskan bukan polwan sembarangan, mereka polwan yang paling cantik se-Polda Jatim."
Namun tak semua berhasil menjalankan tugas. "Dari tujuh yang ditugaskan, hanya satu polwan yang berhasil lolos dan masuk jaringan Keyko. Sebab, germo ini superselektif menerima para anak buahnya," kata Basaria.
Pengalaman itu, kata Basaria, membuktikan bahwa wajah cantik semata tak cukup untuk jadi polwan yang mumpuni. "Mereka harus berotak encer untuk mengungkap kasusnya," katanya.
Basaria sendiri pernah juga menyamar ketika menyidik sindikat narkoba di Polda Riau. "Rambut saya panjang dimerahin atau dicat warna perak, pake jins," katanya sambil mengenang pengalamannya di lapangan.
"Kalau sedang menyamar, ya, polwan berdandan seperti cewek gaul, rambutnya diwarnai, pakai anting besar," kata Brigjen Basaria Panjaitan, mantan Direktur Reserse Kriminal Polda Riau yang kini menjadi Widyaiswara Madya di Sekolah Staf dan Pimpinan Polri, pada Jumat, 30 Agustus 2012.
Salah satu penyamaran polwan yang sukses mengungkap pelacuran skala besar terjadi pada September 2012 lalu di Polda Jawa Timur. Ketika itu, kata Basaria, sejumlah polwan cantik di Polda Jawa Timur menyusup ke jaringan pekerja seks komersial kelas tinggi dan menangkap germo terkenal asal Surabaya, Yunita alias Keyko.
"Ada tujuh polwan yang turun menyamar menjadi pelacur, anak buah Keyko," kata Basaria. "Polwan yang ditugaskan bukan polwan sembarangan, mereka polwan yang paling cantik se-Polda Jatim."
Namun tak semua berhasil menjalankan tugas. "Dari tujuh yang ditugaskan, hanya satu polwan yang berhasil lolos dan masuk jaringan Keyko. Sebab, germo ini superselektif menerima para anak buahnya," kata Basaria.
Pengalaman itu, kata Basaria, membuktikan bahwa wajah cantik semata tak cukup untuk jadi polwan yang mumpuni. "Mereka harus berotak encer untuk mengungkap kasusnya," katanya.
Basaria sendiri pernah juga menyamar ketika menyidik sindikat narkoba di Polda Riau. "Rambut saya panjang dimerahin atau dicat warna perak, pake jins," katanya sambil mengenang pengalamannya di lapangan.
No Comment.